Chapter 27

1.5K 79 22
                                    

   Balik lagi dengan Langit? Pada kangen gak?

Komen dan vote yah !!!

.

.

.

   Siang ini Langit menemani Aqila, karena ini adalah hari libur Langit tidak akan menyianyiakan waktu, ia akan habiskan waktu liburnya dengan Aqila.

    "Mau jalan-jalan gak?" tawar Langit.

    "Gak ah, panas." seru Aqila.

    "Terus kita ngapain? Bosen kalo gini-gini aja?"

    "Gimana kalo kita stereaming? Liat drakor sama film setan? Gimana?" tanya Aqila.

    "Boleh juga, yaudah beli makanan dan minuman dulu buat nemenin nontonnya." seru Langit.

    "Aku ikut yah."

    "Jangan, katanya panas." tolak Langit.

   "Gak pa-pa, aku mau ikut." seru Aqila yang akhirnya di setujui oleh Langit.

    Mereka keluar dari rumah dengn berjalan kaki karena letak rumah dengan supermarket dekat hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai.

   Setelah sampai Aqila segera mendorong trolinya, sedangkan Langit mengisi troli yang didorong Aqila dengan ciki-cikian, wafer, minuman.

    "Sekalian beli roti Jepang yah." gumam Aqila.

    "Yah warna apa?" tanya Langit.

    "Kamu gak malu?" tanya Aqila.

    "Buat apa malu?"

    "Yang bungkusnya warna merah, tuh yang itu." tunjuk Aqila kemudian Langit mengambilnya dan meletakannya paling pojok di troli.

    Setelah selesai berbelanja, Aqila segera menyalakan proyektor di dalam kamarnya. Film pun segera dimulai.

    Aqila pun sudah menyiapkan tissue jika ia akan menangis. Langit yang melihat itu menggelengkan kepalanya, dasar cewek pikir Langit.

   Mata Aqila dan Langit fokus melihat drakor, Langit mendengus tak suka saat Aqila terus memuji-muji aktor korea yang bermain drama.

    "Puji aja terus, aku kapan?" tanya Langit.

    "Cemburu?"

    "Kamu gak kalah ganteng kok, cuman ngeselin banget." gumam Aqila yang kemudian tertawa.

    Namun tawanya berhenti ketika tiba-tiba Langit menutupi wajah Aqila dengan bantal.

    "Langit, kamu apa-apaan sih?" kesal Aqila.

    "Mata kamu gak boleh liat kayak ginian? Nanti dulu kalo adegannya udah selesai." seru Langit.

    Setelah adegannya selesai, Langit meletakan kembali bantalnya dan tersenyum jahil pada Aqila yang memasang wajah masam.

    "Bisa zina mata kamu." ujar Langit yang cengengesan.

    "Yah kamu juga liat kan?" tanya Aqila.

    "Iya, hehehe..."

    "Yah artinya kamu juga zina matalah, eh terlewat gara-gara kamulah. Kan lagi romantis-romantisnya." dumel Aqila.

    "Mau yang romantis? Sini sama aku." seru Langit.

    "Males kalo sama kamu, yang ada aku emosi." jawab Aqila dengan wajah watadosnya.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang