Chapter 3

3.1K 161 7
                                    


Ok guys langsung aja klik bintangnya sekarang juga dan komen yang banyak yah, author tunggu.

Apa kabar nih? Semoga baik-baik aja yah,jangan lupa jaga kesehatan badan apalagi sekarang lagi ramai tentang covid 19, jadi sering-sering cuci tangan yah guys. Ikuti perintah pemerintah.

.

.

.

     Sekolah SMA Nusa Bangsa digegerkan dengan kedatangan anak baru, sampai seluruh siswa ramai-ramai duduk didepan kelas agar tidak ketinggalan berita tentang anak baru. Termasuk anak Pionix yang sekarang stay didepan gerbang sekolah namun Langit belum juga datang.

   "Si goblok mana si? Kemarin aja ngebet berangkat pagi sekarang udah siang lagi," gerutu Aland yang menggelengkan kepalanya.

   "Goblok-goblok juga ketua kita, Land." seru Lucas.

    Mereka tertawa serempak, benar juga tapi sudalah, Langit sangat mengesalkan.

   "Jangan brisik lo." tukas Galang.

   "Eh guys kita stay disini yah jangan sampai lo ketinggalan tentang anak baru itu, gue coba nelepon si Langit dulu." seru Galang yang kemudian merogoh ponsel dan mengklik no Langit dan meneleponnya.

    "Gimana, Gal?" tanya Indra, salah satu anggota Pionix.

   "Gak dibalas nih, sebenarnya nih orang kemana si?" tanya Aland.

    Percekcokan mereka berhenti ketika mobil berhenti didepan gerbang sekolah dan keluarlah gadis cantik dan berjalan dengan santai. Gadis itu tidak sadar jika seluruh siswa/i tengah menatapnya dengan tatapan terpesona dan memuja. Anak Pionix mendekati anak baru itu sedangkan siswi yang berada di lobi dan lantai dua hanya berteriak histeris ketika anak baru itu dikerumuni oleh anak Pionix.

   "Cantik banget Neng," puji Gian yang tersenyum menggoda.

   "Permisi." seru gadis itu yang menunduk sopan.

   "Nanti dulu Neng," tahan Aland.

   "Aduh." keluh gadis itu.

   "Namanya siapa neng?" tanya Galang yang genit.

   "Aqila." jawabnya dengan wajah menunduk.

Ting...Ting...Ting

Bel sekolah berdering membuat kerumunan bubar.

   "Hey kalian kenapa masih ada disini? Masuk ke kelas!" tegas Pak Doni yang menunjuk ke anak Pionix.

   "Siap Pak." seru Aland.

    Anak Pionix bubar dan meninggalkan Aqila karena bel sekolah sudah berbunyi dan parahnya Pak Doni memarahinya tadi.

🐸🐸🐸

     Aqila menyalami tangan Kakak kandungnya dan keluar dari mobil. Ia melangkahkan kakinya seperti biasanya. Aqila hanya memasang wajah lugunya sangat malas jika harus memasang wajah yang murah senyum. Langkahnya terhenti ketika segerombolan laki-laki mengerumuninya, apakah ia membuat kesalahan, ini hari pertamanya sekolah di SMA Nusa Bangsa jadi membuatnya minim tentang siswa/i disini. Ia hanya menyerngit bingung dan menatap mereka secara bergantian, dia sangat yakin jika segerombolan laki-laki itu adalah anak famous di sekolah ini terlihat dari wajah dan tampangnya saja membuat Aqila beranggapan kalo mereka cowok famous bahkan ditakuti di sekolah karena terlihat Bad, dua kancing teratas dibuka, dasi yang bahkan dililitkan dikening dan seragam yang tidak dimasukan.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang