Chapter 7

2.3K 115 1
                                    


  Holla guys, gimana kabarnya? Semoga baik-baik aja yah tinggalkan urusan yang tidak penting dan jangan bepergian jauh dulu yah karena wabah yang sedang melejit dinegara tercinta.

  Yuk biar kalian gak bosen di rumah terus langsung aja baca cerita author yah. Kalian bagiin cerita author yah ke teman-teman yang lainnya biar mereka juga gak bosan juga selama dirumah aja.

   Vote dan commentnya jangan lupa, author tunggu!!!

.

.

.

   Aqila bolak balik didepan kelas Langit, ia sebenarnya tidak yakin jika ingin berbicara dengan Langit, namun dia harus berbicara hal ini.

    "Tolong panggilin Langit yah!" ujar Aqila yang meminta bantuan kesalah satu perempuan dikelas Langit.

   "Ok."

  Aqila memberanikan dirinya untuk berbicara ini, Langit keluar dengan tampang cool membuat Aqila jijik dan mendengus di dalam hatinya.

   "Apa?" tanya Langit.

   "Bisa bicara dulu? Di taman belakang sekolah." seru Aqila.

    Langit tidak menjawabnya namun melangkahkan kakinya ke arah taman belakang sekolah, Aqila hanya membuntuti langkah Langit.

   "Hal apa yang mau lo omongin?" tanya Langit.

   "Gue mohon lo batalin perjodohan ini, gue yakin jika lo batalin perjodohan ini pasti Bokap lo terima, gue udah nolak tapi gak bisa, please! Gue yakin lo gak mau kan dijodohin, apalagi sama gue yang murahan ini." seru Aqila.

    "Gak." jawab Langit.

   "Kenapa? Ini masa depan gue, gue mau jadi wanita berkarir bukan wanita yang mengurus rumah tangga. Gue mohon batalin perjodohan ini, kita ini gak cocok dan berbeda." ujar Aqila yang terus saja memaksa Langit.

   "Gue mau menikah satu kali dalam seumur hidup gue." lanjut Aqila.

   "Please kali ini lo turutin perintah gue, ini masa depan gue, gue mau sukses dan gue gak mau nikah muda kek gini."

   Langit melenggang pergi membuat Aqila berteriak kencang karena mengabaikan permintaannya.

   "DASAR COWOK GILA!" teriak Aqila yang kesal kepada Langit, sudah mengeluarkan kata-kata panjang dan memohon tetapi Langit malah pergi meninggalkannya dan menolak permintaanya.

    Aqila memutuskan kembali ke kelasnya dan melupakan sejenak tentang Langit dengan cara menghitung soal Fisika.

    🐸🐸🐸

   "Aqila udah takluk sama lo?" tanya Galang yang tersenyum.

   "Gak." jawab Langit.

   "Kok dia ngajak lo ngomong, berduan lagi." seru Aland.

   "Gue cuman minta maaf pasal yang kemarin." bohong Langit.

   "Gimana? Dia maafin lo?" tanya Aland.

   "Iya."

    "Syukur deh, untung lo dimaafin kalo kagak kan berabeh." seru Galang.

   "Freeclass guys!" teriak Beno si ketua kelas.

    Se-isi kelas bersorak senang, Langit mengajak Galang dan Aland ke kantin untuk membeli minuman. Disepanjang koridor banyak sekali pujian tentang Langit, Galang dan Aland terlebih lagi anak Pionix sudah kumpul karena freeclass membuat mereka gampang jika harus berkumpul. Anak Pionix duduk meja pojok.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang