Chapter 1

10.7K 349 9
                                    


    Hallo readers author bikin cerita baru lagi nih, jangan lupa baca yah, vote dan commentnya jangan lupa! Bakal author tunggu

   Follow akun wp author sekarang juga yah biar gak ketinggalan info, ok? Sekarang juga yah jangan ditunda-tunda.

.

.

.

    "SERANG!" teriak Langit yang memimpin sekolah SMA Nusa Bangsa untuk tawuran dengan sekolah musuhnya yakni SMA Garuda.

   Lapangan yang berada di jalan Merpati seketika ramai apalagi sekarang siswa sedang tawuran untuk menunjukan kehebatannya, terlihatlah dari mereka yang saling meninju, menendang dan bahkan saling melemparkan batu, sangat disayangkan sekali generasi sekarang.

    "Gal, lo bawa Aland ke Puskesmas dan anak yang lainnya." teriak Langit kepada Galang.

    Galang dan Aland adalah sohib dari Langit, mereka dekat karena gangster yang sekarang diketuai oleh Langit. Mereka sangat menjungjung persaudaraan dan solidaritas yang sangat tinggi, membuat gangster ini di segani oleh banyak orang apalagi warga sekolah Nusa Bangsa.

    Semuanya tumbang baik dari siswa SMA Nusa Bangsa maupun SMA Garuda, banyak sekali yang terluka dan sekarang yang hanya tersisa Langit dan pentolan dari SMA Garuda yang bernama, Vernon.

   "Lo cari sensasi melulu," desis Langit.

   "Gue akan balas dendam sekarang juga." seru Vernon yang tersenyum.

   "Silahkan kalo lo bisa lawan gue." tukas Langit.

    Merasa tidak terima dengan perkataan Langit, Vernon berlari dan mengancang-ancang untuk memukul perut Langit namun Langit lebih cepat menghindarinya, ia tersenyum apakah lawannya siap untuk koma.

    "PERGI!" teriak Langit.

    Vernon tidak menggubris perkataan Langit, ia tidak mau dicap sebagai pecundang, ia akan menunjukan sekarang juga bahwa dirinya pantas dijadikan ketua gangster.

   "PERGI atau lo KOMA!" lanjut Langit.

    Vernon menendang perut Langit sampai ia terhuyung kebelakang, dengan cepat Langit memukul laki-laki itu dan menendang tulang keringnya.

Bugh...

Krek...

Bugh...

   Sudah habis Vernon oleh Langit, jika emosinya tidak terkontrol maka dia akan seperti ini, sudah jelas alasan dia mengusir Vernon untuk pergi karena ia takut jika emosinya yang akan menghabisi Vernon. Ia lebih suka membuat musuh koma atau lumpuh seumur hidup daripada membuatnya meninggal.

   "Jangan pernah sekali lo cari masalah sama gue, karena lo dan anggota lo itu bukan tandingan gue." ancam Langit yang kemudian pergi dari lapangan.

   Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi ia akan menuju Puskesmas yang Galang maksud ia akan membiayai semua teman-temannya yang tengah diobati di Puskesmas, ia bertanggung jawab atas semua ini.

   "Gimana Lang apa si cupu kalah?" tanya Galang.

   "Tepar." sahut Langit yang kemudian mengecek anggotanya.

   "Land, lo masih bisa jalan kan?" tanya Langit.

   "Bisa, Lang." seru Aland.

   "Lo semua juga baik-baik aja, kan? Gak ada yang serius lukanya?" tanya Langit pada anggotanya dan beberapa siswa sekolah yang ikut bergabung.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang