Hallo gimana? Apa kabar?.
.
.
Di kamar, Aqila terus melamun memikirkan tentang Langit. Bagaimana bisa ia hanya membiarkan sikap Langit.
"Apa gue salah? Gue kayak gitu juga kan buat kebaikannya," gumam Aqila.
Tok...tok...tok
Pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok bocah laki-laki yang imut, ia berlari dan memeluk Aqila.
"Loh Keano kok pulang gak ngabarin Kak Aqila sih," seru Aqila.
"Gak pa-pa Kak, aku gak mau nyusahin orang cantik." seru Keano yang membuat Aqila terkekeh pelan.
"Yaudah sekarang ganti baju dulu yah, terus makan." ujar Aqila.
"Siap Kak." jawab Keano yang kemudian mengacir ke kamarnya untuk berganti pakaian.
Aqila tersenyum dan kemudian melangkahkan kakinya ke dapur untuk membuat makanan untuk Keano.
"Keano duduk aja dulu yah!" pintah Aqila yang melihat Keano menghampirinya.
"Yaudah, samangat kak Aqila!" teriak Keano yang menunggu di kursi, meja makan.
Aqila menceplok telur dan membuat salad buah juga untuk Keano. Setelah selesai ia menghidangkan di meja.
"Di makan yah Keano." seru Aqila.
"Ini salad buah kak?" tanya Keano.
"Iya, bagus buat kamu. Biar tubuh kamu menerima asupan yah." seru Aqila yang tersenyum.
"Ok Kak."
Aqila hanya melamun dan terkadang tersenyum melihat Keano yang makannya lahap. Ia seneng ketika ada Keano di rumah ini, karena rumah ini tidak sepi.
"Kalo selesai, Keano belajar yah. Terus tidur." ingat Aqila.
Keano menganggukan kepalanya dan tersenyum. Sehabis makan, Keano menghampiri Aqila dan mencium pipi kanan Aqila dan mengacir memasuki kamar.
Aqila menenggelamkan kepalanya di maja makan sembari menunggu Langit, entah pria itu pergi kemana, mungkin pria itu tengah membuat masalah.
Brugh...brugh...brugh
Mata Aqila terbuka lebar saat mendengar suara pukulan di pintu rumahnya, ia segera menelusuri dan membuka pintu rumah. Ia menggelengkan kepalanya dan terkejut ketika mendapatkan Langit yang terluka di sudut bibir dan berjalan sempoyongan.
"Hey, lo kenapa?" tanya Aqila yang membantu dan memapah tubuh Langit.
Aqila membantu Langit untuk ke kamarnya, setelah sampai di kamar, Aqila merebahkan tubuh Langit di kasur dan mengacir keluar dari kamar Langit untuk mengambil P3K. Setelah mengambil P3K, Aqila mengobati luka Langit.
"Lo kenapa?" tanya Aqila.
"Maaf... gue minta maaf Aqila." racau Langit.
Tangan Aqila terhenti untuk mengobati Langit, ia terdiam apakah Langit sebegitunya memikirkan Aqila sampai meracau tentangnya.
"Lo mabuk?" tanya Aqila yang suaranya parau.
"Lo cantik Aqila, cantik banget." racau Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Random[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Ga tau mau ngetik apaan. Intinya dia bikin....