Chapter 29

1.4K 76 10
                                    


    Yang kangen Langit komen yang banyak!
Yang kangen anak PIONIX ngomong yah, wkwkwk.

.

.

.

    Malam ini telah tiba dimana anak PIONIX akan mengadakan pesta minum teh yang sederhana di bawah hamparan bintang di langit.

    Keadaan taman belakang di rumah Galang mulai ramai, mereka sudah menyiapkan tikar dan segala alat untuk membuat teh. Mereka duduk melingkar dan saling tersenyum mungkin besok adalah hari yang akan memenatkan, ralat maksudnya subuh mereka akan mulai menyiapkan dan membuat makanan dan minumannya.

    "Galang tehnya kurang manis nih!" seru Lucas yang setengah berteriak.

    Galang yang sedaritadi bolak-balik hanya menatap Lucas dengan tajam. "kenapa gak lo bilang daritadi kalo kurang gulanya." dumel Galang.

     "Mau manis? Liat gue sini." titah Satria yang tersenyum ke arah Lucas.

    Dengan sigap sandal murah meriah milik Lucas sudah menempel sempurna di wajah tampan Satria membuat cowok itu mendengus kesal.

    "Bukannya manis tapi nambah asem." timpal Langit.

    "Setuju gue." imbuh Setya.

    "Orang ganteng selalu salah." lirih Satria dengan wajah polosnya.

    Mereka tertawa, rasanya sangat bahagia saja jika sudah berkumpul. Galang berlari dan memberi sebungkus gula ke Lucas. "nih kalo kurang masih ada sekarung digudang." seru Galang.

    "Eh buset lo sedia gula banyak amat buat apa?" tanya Lucas yang matanya fokus dengan takaran gulanya yang akan dituangkan ke dalam teko besar.

     "Lang, geser dong aku mau duduk sebelah Fina." seru Langit.

    "Udah disini aja, lagipula Fina sama Galang." balas Langit.

    Aqila hanya menghela nafasnya pelan kemudian menyiapkan gelas. Setelah siap Fina dan Aqila menuangkan teh di dalam teko ke dalam gelas kemudian di bagi satu persatu.

    Setelah selesai mereka menatap gelas dan membawanya ke udara, mereka saling menatap dan tersenyum.

    "PIONIX ADALAH KELUARGA!"

    Kemudian mereka meneguknya sampai habis, tentang persedian mereka banyak jika teh kurang maka Aqila dan Fina siap untuk menuangkannya.

    "Bebep Aland jangan diem aja dong, jadi aku kan kesepian." celetuk Lucas yang mengedipkan sebelah matanya.

    Seketika Raka dan Gian saling melemparkan tatapan aneh ketika Lucas berbicara seperti itu.

    "Jangan sedih mulu lo Land, kadang hidup harus dinikmati, bener gak?" sahut Aqila, yah cewek itu yang baru saja melancarkan kalimatnya.

    "Bener tuh, ayolah happy!" teriak Fina.

    "Kita bahagia!" teriak Aland yang membuat mereka spontan ikut berteriak.

    "Skuy nanyi yuk? Gue yang jadi biduan titik." seru Galang.

    "Skuy gue semangat nih, udah lama gak joget." tukas Lucas.

    "Yang cewek gimana?"

    "Ngikut aja dah." jawab Aqila.

    Galang langsung mengacir ke dalam kamarnya untuk mengambil alat karoakenya. Setelah selesai Galang sudah siap menyanyi dengan mic yang sudah ia genggam.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang