"Dasar suami tegaan, ch!" Keysa menggerutu sebal dan masih merasa jengkel bahkan sampai pada saat mereka pulang.
"Ah tunggu dulu, sepertinya hanphone milikku ketinggalan, Keysa. Kamu duluan ke mobil, biar aku balik ke ruanganku sebentar." Arkan mengabaikan gerutuan Keysa dan tidak menganggapnya sama sekali.
"Tuhkan, kenapa aku ditinggalin ...." Keysa rewel menghela nafasnya kesal menatap Arkan berbalik tanpa menunggu jawabannya. "Kalau dia yang ngambek pasti selalu aku bujukin, giliran aku malah diketawain dan sekarang, apa katanya tadi. Huff ... aku lupa!" Lanjut Keysa mendumel sendiri.
Lalu dengan kesal yang ditahan dia terus berjalan seraya mencebikkan bibirnya dan menatap siapapun yang lewat dengan sinisnya. Tatapan Keysa penuh ancaman seolah-olah berkata, 'apa liat-liat? Mau gue cakar!!'
Keysa menghela nafasnya dalam sambil mengontrol gemuruh didadanya dan menenangkan dirinya.
'Astaga apa yang terjadi kepadaku hari ini, kenapa berubah menjadi perempuan yang rewel dan pendumel? Arkan juga demikian tiba-tiba berubah menjadi menyebalkan sejak kemarin. Kelakuan kami terasa berbeda dari biasanya. Apa jangan-jangan aku lagi ham--aduh!!' Keysa membatin, tapi belum juga kalimat dalam hatinya selesai seseorang tiba-tiba menyenggol bahunya dan menyebabkan Keysa oleng.
Hanya merasa sakit sedikit pada bahunya yang tak sengaja ditabrak seorang wanita dan hal itu tidak sampai membuatnya terjatuh.
Keysa menoleh dan tiba-tiba membulatkan matanya berbinar bahagia mendapati seorang yang lama dirindukannya berada di sana di depan matanya.
"Syaniah!!" Ucap Keysa berhambur bahagia langsung memeluk sahabatnya itu. "Kamu kemana saja Syaniah, aku sangat mengkhawatirkanmu dan selalu mencarimu selama ini ...."
"Aku juga sangat merindukanmu, Keysa. Sangat merindukanmu." Syaniah membalas tak kalah bahagia.
"Berbulan-bulan lamanya kita tidak berjumpa, Arkan membohongiku banyak hal tentangmu dan beruntungnya aku tidak percaya. Lihatlah hasilnya dugaanku tidak meleset."
"Memangnya kamu menduga aku apa?"
"Masih hidup, Syaniah. Maaf ya, sebenarnya Arkan sudah merencanakan banyak hal agar aku menikah dengannya dan juga teganya ia mengatakan kamu sudah tiada. Maafin Arkan yang sudah berbicara sembarangan, ya Syaniah." Keysa melirih mengungkapkan keburukan Arkan.
"Aku sudah maklum sekali dengan suamimu itu jadi tenang saja."
Sambil mengobrol keduanya berjalan menuju kantin perusahaan yang berada dilantai yang sama ditempat mereka bertemu.
Ketika sampai keduanya duduk bersama setelah memesan cemilan dan dua gelas jus untuk menemani keduanya mengobrol.
"Dia emang gitu suka membuat orang kesal dan mudah tepancing emosi sehingga sering marah-marah cuma gara-gara masalah sepele, udah begitu posesif lagi dan egois tingkat tinggi. Untungnya aku cinta." Keysa mengangguk memberitahu.
"Eh, kamu sejak kapan mencintainya?" Bingung Syaniah.
Seingat Syaniah Keysa selama ini teramat membenci Arkan bahkan saat laki-laki itu membelinya dengan harga beberapa persen saham pada ibu tirinya. Keysa terlihat menderita dengan kenyataan tersebut.
Sampai Syaniah berinisiatif menolongnya dan membawa Keysa keluar dari masalah yang ada. Hal itu pula yang mengakibatkan dirinya berusaha membawa kabur Keysa hingga mengakibatkan dirinya terjatuh, masuk rumah sakit dan dipisahkan dari sahabatnya selama ini. Akan tetapi sekarang Keysa malah terlihat kebalikannya.
Entah apa yang Arkan berikan kepada Keysa, tapi hal itu telah berhasil membuat cinta yang harus tidak ada dan tidak diinginkan tumbuh di dalam hati Keysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Love [Lengkap]
Teen FictionApa jadinya Keysa seorang anggota tim WO yang bekerja mengurusi persiapan pernikahan, dipertemukan dengan Arkan mantan kekasihnya sewaktu SMA sebagai kliennya. Mantannya akan menikah dan Keysa yang mengurusi pernikahannya? Namun apa jadinya tanpa Ke...