31.

11.8K 503 6
                                    

Sakit kepala terbawa steres dengan keadaan yang menimpanya, Arkan dan Daren mengunjungi tempat yang khas dengan lampu kerlap-kerlip disertai bunyi musik yang cukup bising menulikan telinga. Tempat tersebut terlihat penuh dengan kumpulan manusia yang mencari kesenangan sesaat, ada yang sedang meliuk-liukkan tubuhnya, juga pemangsa yang siap menerkam, penggoda dan sisanya kumpulan manusia semacam Arkan juga Daren yang datang untuk melupakan masalah.

"Kamu yakin, datang kemari merupakan keputusan yang tepat?" Tanya Arkan ragu dan langsung diangguki oleh Daren penuh keyakinan.

"Tentu saja! Inilah keputusan terbaik deengan tempat sempurna untuk melupakan masalah yang ada. Hm, menyewa satu, dua dan tiga wanita jalang untuk bersenang-senang malam ini sepertinya juga keputusan yang menyenangkan."

Arkan mengangguk menyetujui membenarkan keputusan Daren. "Ya pasti sangat menyenangkan, asal kejadian terakhir yang terjadi padamu tidak terulang saja."

Daren menoleh dengan tak suka pada perkataan Arkan dan mendengus kasar. "Kau menyindirku? Ch, sialan!! Wanita jalang kemarin itu hanya berbohong dan dia mana mungkin bisa mengandung anakku. Aku jamin hal itu mustahil."

"Oh, ya??" Arkan dengan nada mengejek tak percaya. "Bagaimana kau begitu meyakininya ..."

Daren mendelik dengan kesalnya. "Aku bukan laki-laki sebodoh itu, sampai begitu sembarang menitipkan benihku untuk bertumbuh. Lagipula saat jalang itu mengatakan dirinya telah hamil anakku, aku tidak tersentuh ataupun berdebar seperti saat aku mengetahui wanita penyebar muntahan dibajuku berhasil mengandung anakku."

"Ok, aku setuju dan baiklah bagaimana jika sebaiknya lebih baik sekarang kita habiskan malam ini untuk bersenang-senang," kata Arkan tak sabaran.

Daren mengangguk sama dengan Arkan ia pun tak sabaran dan sangat menantikan cairan yang mampu membuatnya seseorang merasa melayang dan melupakan masalah segera masuk ke dalam mulutnya dan melewati tenggorokannya.

Keduanya pun menuju meja bar dan duduk di sana kemudian menenggak minuman yang telah mereka pesan dan telah diracik oleh bartender. Keduanya menenggak sekali duakali sampai berulang kali, berlomba siapa yang paling bisa minum paling banyak.

"Sialan, mengapa kita baru kemari setelah sekian lama? Padahal dulu tidak pernah absen tiap malam kita mengunjungi surga ini ..." racau Daren mulai kehilangan kesadaran, namun beda dengan Arkan.

Laki-laki itu merupakan peminum yang handal dan beberapa teguk minuman laknat penuh dosa takkan membuatnya hilang kesadaran. Bahkan satu dua botol masih saja membuatnya sadar dan masih mengingat masalahnya.

Hal itu pun membuat Arkan berdecak kesal dan meneguk lebih banyak lagi, namun hasilnya ternyata sama saja. Hasilnya tidak seberapa dan hanya mampu membuat Arkan sedikit mabuk dan kepalanya terasa sedikit pening, tapi masih sangat sadar.

"Arkan bagaimana menurutmu jika aku menikahi wanita itu dan mulai melupakan Syaniah Adams?" Racau Daren sedikit sadar mengatakan rencananya membuat Arkan terkekeh mendengarnya.

"Memangnya wanita singa itu mau denganmu?" Tanya Arkan balik dengan nada mengejek.

"Ah sialan, kenapa dia tidak mau? Hey wanita itu harusnya bersyukur aku mau menikahinya dan bertanggung jawab. Karena biasanya wanita manapun yang mengaku hamil anakku selalu saja kuabaikan, persetan dengannya."

"Tapi kasusnya sekarang berbeda, Dude. Bukan seorang wanita yang mengaku telah mengandung anakmu, tapi sebaliknya kamulah yang mengakui kalau bahwa ada anakmu dirahimnya," kata Arkan menohok Daren.

"Aaarrggh! Sialan ..." umpat Daren kesal mendengar kata-kata Arkan.

Setelah mengatakan hal itu Daren malah pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban Arkan, pergi disaat bersamaan ketika seorang wanita pengghibur mendatangi sambil menggodanya.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang