35.

11.3K 430 4
                                    

Keysa hampir saja menjadi salah satu pasien rumah sakit jiwa hari itu, jisa saat ia tak segera mengetahui kebenaran keadaan Syaniah yang sesungguhnya.

Syaniah sahabat sekaligus salah satu orang terpenting baginya, yang telah dinyatakan meninggal dunia, membuat dunia Keysa, runtuh seketika beserta dirinya yang ikut luruh menghancurkannya.

Tak cukup sampai di sana, pernyataan Arkan yang menguatkan pernyataan dokter beserta surat keterangan Syaniah sudah tiada, semakin membuat Keysa merasakan sesak sulit untuk bernafas. Rasanya tenggorokannya seakan tercekik.

Sehingga pikirannya menjadi kacau, Keysa berantakan bahkan bibirnya yang berusaha menyangkal hal itu pun tak dapat dihentikan.

Jika saja keyataan itu benar-benar terjadi, Syaniah sungguh benar-benar telah tiada. Andai saja keyakinan Keysa yang kuat mempercayai Syaniah masih hidup, andaikan juga Keysa tidak nekat mengorek informasi kebenarannya. Mungkin hari ini Keysa sudah sangat menyesal dan juga menjadi salah satu pasien rumah sakit jiwa. Namun saat dirinya terbarung dan mengingat

Kejadian dirinya sendiri yang tak sadarkan diri, lalu tiba-tiba terbangun menemukan Arkan yang bersikap manis kepada sedang bersamanya dikamar. Sejenak hal itu membuat Keysa tersanjung, namun didetik berikutnya ketika ia tersadar dan mengingat kejadian yang menimpanya, hal itu mengakibatkan mereka kembali bertengkar dan baru berhenti pada saat seorang wanita bepakaian putih berseragam dokter memberinya obat yang membuat tubuhnya melemah dan kembali membuatnya tertidur.

Sayup-sayup sebelum jatuh tertidur Keysa mengingat mendengar suara Arkan yang memberitahukan kepadanya bahwa Syaniah memanglah masih hidup. Sehingga ternyata pada malam hari Keysa kembali sadar dan menemukan dirinya sedang sendirian, Keysa tidak membuang kesempatan yang ada dan mulai menggeleda ruang kerja Arkan.

"Di sini tak ada, di laci dan bahkan di rak dokumen yang ini pun tidak. Jadi dimana laki-laki itu menaruh berkas milik Syaniah?" Keysa membongkar laci nakas dengan kesal.

Lalu beralih membongkar dan membuka dokumen yang tersusun rapih, sebab mungkin saja Arkan menyelipkannya di sana.

Akan tetapi belum lama juga belum puas menggeleda, tiba-tiba saja terdengar suara yang Keysa kenali sebagai suara mesin mobil milik Arkan. Hal itu mengakibatkan Keysa buru-buru menghentikan aksinya, merapihkan ruangan yang sempat dibuatnya menjadi berantakan dan dengan cepat kembali ke kamar.

Sebagaimana Keysa tidur sebelumnya, ia pun melakukan hal yang sama agar Arkan tidak curiga dan mengetahui apa yang baru saja dilakukannya.

Malam itu Arkan yang baru saja pulang tercium berbau alkohol yang menyengat, akan tetapi suaranya masih normal tidak terdengar seperti orang mabuk. Hanya saja suara Arkan seperti sedang menahan kekesalan dan kemarahan besar. Malam itu juga meski diselimuti debaran yang menggebu juga takut yang teramat dalam, Keysa menyerahkan hak suaminya dan ia menjadi isteri yang sesungguhnya..

Keysa tidak menolak Arkan sekalipun aroma alkohol yang tercium dari tubuh Arkan cukup menyengat dan mengganggu penciumannya.

Selain hal itu Keysa sempat merasa heran juga mengenai hal mengapa Arkan suaminya itu baru memintanya, padahal mereka sudah menjadi suami dan isteri sejak beberapa waktu yang lama. Keysa pikir bukankah Arkan di masa lalu mereka merupaka laki-laki berengsekk, tapi mengapa selama ini Arkan bisa menahannya?

Apakah Keysa tidak menarik?
Ataukah ada hal lain??

Keysa menerawang mulai berpikir mencari jawaban dari pertanyaan yang melayang mengganggu kepalanya. Selama mereka kembali bersama beberapa waktu ini, suaminya kerap kali terlihat seperti laki-laki baik dan penyayang meskipun sering kali suka khilaf, tapi setidaknya Arkan pun bukannya orang yang gengsian tidak mengakui kesalahan. Arkan tak pernah sungkan minta maaf. Lagipula dari sisi manapun Arkan tidak terlihat mesum.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang