26.

11.4K 528 10
                                    

Cukup lama berada dalam posisi yang sama, pasangan suami dan isteri itu saling memeluk menikmati perasaan masing-masing. Sampai kemudian kantuk membawa keduanya terbang menuju alam mimpi dan paginya barulah terbangun oleh cahaya matahari yang usil mengintip dari celah tirai gorden jendela sehingga menyebabkan silau yang mengganggu.

Arkan terbangun lebih dulu membuka kelopak matanya dan menyaksikan pemandangan yang menurutnya lebih indah dari apapun. Keysa yang masih tidur terlelap disampingnya dan seketika membuat hati Arkan teduh melihatnya.

Arkan menikmati pemandangan yang menyejukkan matanya sampai, menyebabkan Arkan sendiri jadi lupa mengenai perasaan lain yang tinggal dihatinya selain cinta. Sejenak hal itu membuatnya lupa akan kebencian serta dendamnya terhadap Keysa. Dan saat mengingatnya dada Arkan seperti diremas merasakan sesak luar biasa.

'Aku tidak mencintainya, aku tidak mencintai Arkan.'

Suara Keysa menggema dalam pikiran Arkan membuatnya membayang dalam masa lalu.

'Untuk mencintai seseorang setidaknya dibutuhkan waktu selama tiga bulan kebersamaan, sedang aku dengannya hanya lima minggu, jadi aku pikir selama ini aku hanya nyaman dengannya bukan mencintainya.'

Perkataan Keysa di masa lalu dan walau sudah lama ternyata masih terekam jelas dalam ingatan Arkan.

'Siapa yang memanfaatkan, aku hanya menggunakan kesempatan yang ada.'

Arkan membuang nafas kasar berusaha menyingkirkan ingatannya tentang masa lalunya yang buruk serta belum bisa diterimanya.

'Bagaimana bisa wajah polosmu ini menyimpan pikiran sekeji itu, Keysa? Aku mencintaimu, tapi kamu tega memanfaatkannya dan ketika cintaku mulai tak berguna kamu malah menyalahkanku ...' miris Arkan beralih menatap Keysa dengan kecewa.

Tapi anehnya walau kecewa tangan Arkan justru terulur memperbaiki tatanan anak rambut Keysa yang berantakan. Tangan Arkan berangsur mendaratkan belaian lembutnya mengusap rambut Keysa. Setelah cukup puas dengan kegiatannya barulah Arkan berhenti dan beranjak benar-benar bangun sambil bangkit dari kasur empuknya.

"Mau kemana?" Keysa menahan pergelangan tangan Arkan dan membuat empunya sedikit terkejut sontak menoleh. "Masih sangat pagi. Sudahlah bobo lagi aja, sini!" Keysa setengah sadar tanpa membuka matanya menarik Arkan agar kembali tidur disampingnya.

Sayangnya bukannya Arkan yang kembali berbaring tidur, malahan Keysa yang jadi terduduk lalu menyandarkan tubuh malasnya masih tutup mata bersandar pada tubuh tegap Arkan.

"Ayolah kita bobo lagi ..." rengek menarik tanpa tenaga tubuh Arkan agar kembali berbaring disampingnya.

Arkan tidak marah, justru tingkah Keysa yang bermanja beginilah yang membuatnya merasa dibutuhkan dan egonya terpuaskan. Keysa yang manja beginilah bagian terfavorit Arkan. Akan tetapi Arkan juga tidak bisa luluh begitu saja.

Kenangan buruk tentang kelakuan Keysa di masa lalu tidak bisa membuatnya dengan mudah mengiyakan kemauan Keysa.

"Sudah siang, Keysa, dan hari ini bukanlah hari libur berarti aku harus bekerja," jelas Arkan memberi pengertian.

"Kan bisa cuti ..." jawab Keysa lalu mengerang ngantuk juga bercampur perasaan tak rela guling bernyawa yang membuatnya tidur nyaman akan pergi akan pergi meninggalkannya.

"Kalau saya cuti, besok kamu mau saya kasih makan pakai apa?"

"Sayap ayam yang diapain saja, boleh digoreng, dipanggang, semur ataupun direndang, dan kayaknya disambalado enak juga ..."

"Jangan bercanda, kalau sudah tidak bekerja kamu pikir saya bisa memberikanmu semua itu?"

Keysa sontak membuka kelopak matanya sedikit menatap Arkan dan tanpa sengaja akibat masih mengantuk, Keysa tidak sengaja menjatuhkan tubuhnya sampai berbaring. Keadaan kepalanya menimpa paha Arkan yang sedang duduk.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang