28.

10.7K 471 4
                                        

Arkan dan Keysa larut menikmati kebersamaan mereka, ke mana-mana bergandengan tangan. Jalan berdua menikmati waktu mengulang kenangan lama yang pernah terjadi. Untuk saat ini permasalahan didalam hati terlupakan sesaat dan hal itu membuat keduanya seolah pasangan tanpa beban.

Jalan-jalan, berbelanja, makan siang bersama lalu malamnya menonton film romantis di bioskop sambil bercanda ceria sepanjang waktu sampai tibalah dipenghujung hari dan matahari berganti bulan.

"Aku mau ke toilet sebentar," beritahu Keysa pada Arkan saat keduanya sudah selesai menonton dan hendak pulang.

Arkan mengangguk setuju dan membiarkan Keysa pergi sendiri dan berjalan lebih dulu setelas memberitahukan kepada Keysa bahwa dia akan menunggu di mobil.

Setelahnya Keysa pun menuju toilet melakukan yang ingin dilakukannya lalu keluar, tapi siapa sangka dia bertemu dengan Hadi di pintu keluar. Laki-laki itu juga tampaknya baru keluar dari toilet yang diperuntukkan untuk laki-laki disebelah toilet perempuan. Ini kedua kalinya mereka bertemu dengan situasi yang hampir sama dengan kejadian terdahulu di pesta pernikahan rekan bisnis Arkan.

Namun kali ini Keysa tak ingin berbasa-basi atau tak ingin menyapa Hadi, sebab tak ingin membuat Arkan menunggu lama dan mengamukinya. Keysa berlalu begitu saja mengcuhkan Hadi yang menatapnya dengan tidak terima.

"Key!" Suara bas Hadi sedikit berteriak menghentikan langkah Keysa lantas menoleh.

"Aku sedang tidak punya waktu, suamiku sedang menunggu dan aku tidak akan membuatnya menunggu lama. Jadi aku mohon, jika kamu mau membicarakan sesuatu mengertilah saat ini bukanlah waktu yang tepat dan juga di sini bukanlah tempat yang tepat." Keysa menatap Hadi dengan sedikit sebal.

'Mengobrol di depan pintu toilet? Chh ... yang benar saja!' sambung Keysa membatin tak habis pikir sambil melihat beberapa orang berlalu-lalang masuk dan keluar dari toilet.

"Tapi aku ingin membicarakan hal penting padamu, Keysa dan aku rasa Arkan tidak akan marah jika kamu membuatnya menunggu sedikit lebih lama. Ayolah Key ..." pinta Hadi dengan sedikit memohon.

'Dasar sok tahu! Jangankan menunggu sedikit lebih lama, aku kembali sekarang pun Arkan pasti tetap akan memarahiku!!' geram Keysa.

"Aku tidak punya waktu." Keysa mengulangi kalimatnya lalu tanpa memperdulikan Hadi lagi, dia benar-benar berlalu dari sana.

Hadi yang melihat hal itu menjadi marah dan menyusul Keysa lalu menarik tangannya menipis jarak diantara mereka berdua.

"Sebegitu sibuknya kamu sampai tidak punya waktu sebentar denganku, Key! Tapi, ch!! Dari dulu kamu memang selalu tak punya waktu denganku, jadi kenapa sekarang itu menjadi tampak aneh. Sejak kita berpacaran bahkan kamu selalu saja bersikap acuh kepadaku," ungkit Hadi menatap miris Keysa, namun dibeberapa detik kemudian anehnya tiba-tiba saja Hadi  menyeringai aneh lantas melanjutkan kalimatnya. "Apa semua itu masih ada hubungannya dengan akibat trauma masa lalumu yang buruk itu, Key? Kamu belum sembuh?" Hadi memastikan menatap Keysa dengan tatapan prihatin.

"YA!!" Jawab Keysa dengan murkanya.

Anehnya Hadi tidak marah lagi setelah mendengarnya bahkan saat Keysa berontak mendorongnya kasar, Hadi malah menyunggingkan seulas senyum misteriusnya.

"Sekarang lepaskan tanganku, Berengsekkk!" Keysa memberontak dengan sekuat tenaga dia menendang betis Hadi hingga empunya mengaduh hingga melepaskannya. "Itu pantas untuk bajingann yang tidak menggunakan otaknya sembarangan menyentuh orang lain!!" omel Keysa sebelum berlalu dari sana.

Hadi lagi-lagi hanya tersenyum tanpa tersinggung dengan perkataan Keysa. Entah apa yang sedang dipikirkannya, tapi sepertinya laki-laki itu menyimpan sesuatu dalam pikirannya.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang