29.

10.5K 514 13
                                    

Aku UP lagi hari ini guys!
Walau ditengah tidak mood buat ngetik aku usahan agar tetap UP buat kalian pembacaku yang tercinta. Bukan cuma itu, aku juga udah bela-belaian tetap UP ditengah kejenuhanku dalam mengerjakan skripsi.
Jadi, ayolah jangan malas komentar dan juga rajinlah menekan bintang.
Apalah artinya tulisanku ini tanpa dukungan dari kalian semua. OK SKIP!

HAPPY READING

***

"Tidak mungkin, Syaniah pasti masih hidup! Syaniah masih hidup ..." lirih Keysa bersikukuh sedikit membentak sambil terisak masih tidak mempercayai kenyataan yang ada.

Dalam hatinya yang terdalam Keysa sangat meyakini bahwa sahabatnya Syaniah masih hidup dan belum tiada. Keysa sangat berharap kali ini Arkan hanya main-main mengatakan omong kosong untuk mengerjainya saja, namun detik berganti menit dan menit berganti jam, Arkan masih tidak juga meralat kalimatnya.

Tangisaan pilu isterinya yang membuat siapapun yang mendengarkannya ikut merasa sedih, nampaknya tidak berhasil menyentuh hati Arkan.

Laki-laki itu hanya diam mengamati isterinya yang terus histeris mengangis tanpa memberniat menenangkannya. Bahu juga tangannya, Arkan anggurkan begitu saja seolah-olah dirinya tidak iba dengan keadaan Keysa. Arkan pun hanya menatapnya dengan raut wajah biasa saja, selain tidak merasa iba Arkanpun tidak merasa terganggu mendengar isak tangis Keysa yang berisik.

Saat Arkan menyadari malam semakin larut serta jam menunjukkan tengah malam, barulah Arkan angkat bicara.

"Berhentilah menangis," kata Arkan dengan tegas juga dengan datarnya membuat Keysa menoleh padanya dengan raut tak percaya.

Mengakibatkan Keysa bukannya menjawab, malahan makin terisak meraung dalam tangisnya, membuat Arkan jengah menarik nafanya panjang.

"Apa kamu tidak lelah dari tadi menangis terus? Ckck, aku yang hanya memperhatikanmu saja sudah sangat lelah, Keysa. Berhenti dan diamlah! Kamu pikir dengan kamu menangis seperti manusia gila seperti ini sahabatmu yang sudah berada di alam Baka sana akan kembali ke dunia ini?? Sudahlah Key, jangan ngeyel dan berhentilah menangis, isakanmu membuat telingaku sakit mendengarnya! Mulailah menerima kenyataan yang ada, bahwa sahabatmu mayat hidup itu akhirnya telah mati, mati yang artinya tidak bisa hidup kembali." Arkan dengan tenangnya tanpa dosa meluncurkan kalimatnya hingga membuat Keysa menjadi murka.

"Dia tidak mati, Syaniah masih hidup!!" tegas Keysa dengan nada suara naik beberapa oktaf.

"Tampaknya kamu mulai tidak waras, tapi aku tidak perduli! Ch, dasar merepotkan, lebih baik sekarang ayo kita pergi tidur, aku sudah sangat mengantuk." Arkan mendengus kesal lalu tanpa diduga menarik paksa Keysa agar berdiri dan mengikutinya.

"Kamu berbohong, Syaniah pasti masih hidup. Ya, Syaniah memang masih hidupkan? Aaarrggh, lepas pergelanganku sakit." Keysa membantah perkataan Arkan sambil memberontak.

Arkan menghentikan langkahnya, tapi tidak dengan cengkraman tangannya pada tangan Keysa. Cengkramannya pada tangan Keysa malah makin dipererat dan kuat sampai membuat Keysa mengaduh kesakitan.

"Menurutlah agar aku bersikap lebih lembut kepadamu, terima saja kenyataan yang ada. Lagipula kalau sahabatmu mati, ya sudah ... mati saja, yang terpenting kamu masih hidup dan bibirmu itu lebih baik kamu kunci rapat-rapat paksalah berhenti agar tidak meraung-raung persis seperti pasien dari rumah sakit jiwa. Sudah malam dan mari kita tidur, jangan membantah!" Tegas Arkan sambil menatap tajam mengintimidasi Keysa dengan penuh peringatan.

"Aku tidak mau, aku mau ketemu Syaniah! Syaniah masih hidup!!" Protes Keysa berusaha memberontak sekuat tenaga dan mengakibatkan Arkan tersulut emosi sehingga menariknya lebih kencang sampai menyebabkan tubuh Keysa terbentur dadanya dengan cukup keras.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang