Tak lama kemudian seperginya Arkan bekerja, Keysa yang tengah merindukan dan ingin sekali mengetahui keadaan Syaniah. Berbuat nekat memasuki ruang kerja Arka dan serta mengobrak-abriknya, untuk mencari tahu info seputar mengenai Syaniah.
Keysa berusaha mencarinya, membuka laci demi laci dan dokumen demi dokumen.
"Ah, Arkan menaruhnya dimana, ya ..." bingung Keysa berpikir seraya menerka-nerka dalam pikirannya.
Keysa terus mencari sampai tempat yang tidak dipikirnkan pun digeledah dan akhirnya membuahkan hasil. Alhasil akhirnya Keysa menemukan petunjuk mengenai Syaniah, ia telah mendapatkan data mengenai rumah sakit tempat Syaniah dirawat.
Seulas senyum manisnya terbit kegirangan seolah dirinya baru saja mendapkan jackpot.
Dengan data rumah sakit berarti sebentar lagi Keysa akan bertemu dan mengetahui bagaimana keadaan Syaniah. Dan semoga saja keadaan sahabatnya saat ditemuinya nanti, sudah membaik dan tidak seperti yang Arkan katakan kepadanya serperti mayat hidup alias belum sadarkan diri.
Buru-buru Keysa pun merapihkan kembali ruang kerja Arkan yang sudah dibuatnya menjadi berantakan. Setelahnya Keysa bersiap hendak ke alamat rumah sakit yang ada dalam data yang ia temukan. Ah, ia sungguh sudah tak sabar bertemu dengan sahabatnya Syaniah.
Namun, saat sudah berada di depan pintu keluar, Keysa berhenti membuang nafasnya kasar serta mendesah kecewa. Pasalnya Keysa baru ingat bahwa Arkan menempatkan dua anak buahnya disana, saat Arkan sedang tidak bersama Keysa atau sedang pergi kerja.
Kedua anak buahnya memang ditugaskan untuk berjaga-jaga, melindungi serta mengawasi Keysa agar tidak bisa tidak melarikan diri dan juga melakukan hal lain yang Arkan tidak sukai.
"Menyewa anak buah punya uang, kalo pembantu enggak. Dasar suami sialan! Haahhh ..." rutuk Keysa mengumpat kesalnya.
Kemudian dengan tak langsung putus asa, Keysa berpikir mencari solusinya. Bagaimana caranya agar bisa keluar rumah tanpa diketahui anak buahnya Arkan?
Keysa tersenyum kala ide cemerlang itu muncul dalam pikirannya dan iapun langsung menjalankannya. Keysa melangkah menuju pintu belakang yang tidak dijaga oleh anak buahnya Arkan. Lalu dengan begitu mudahnya tanpa hambatan Keysa berhasil keluar, tapi begitu keluar masalah pagar rumahnya yang menjulang tinggi membuat Keysa kembali kecewa.
Tapi lagi-lagi keberuntung sedang memihak Keysa.
"Aku tidak akan menyerah, Syaniah. Tenang saja tangga ini akan membuatku bisa menemuimu." Keysa tersenyum dengan semangat mulai menaiki tangga hingga berhasil berada diatas pagar rumah.
Dari atas terlihat cukup tinggi, namun hal itu tidak membuat Keysa merasa takut sampai ia pun melompat keluar pagar dengan berani. Akan tetapi, sayangnya seperti yang telah diketahui bahwa tinggi pagar rumah lumayan tinggi membuat Keysa yang melompat dari atas ke bawah, sedikit cedera ringan serta mendapat memar dilengannya yang mendarat duluan.
Hanya luka ringan, jadi tak masalah bagi Keysa, namun bagaimana dengan Arkan?
Bagaimana jika Arkan melihat dan menanyakan hal itu kepadanya, kenapa ia terluka dan nantinya Keysa harus menjawab apa?
Tampaknya Keysa mulai mencemaskan hal tersebut, tapi biarlah. Urusan lukanya nanti saja dipikirkan, sebab saat ini yang terpenting Keysa harus menjenguk sahabatnya Syaniah dahulu. Dengan mengabaikan risiko, Keysa tetap berangkat menaiki taksi yang telah dipesannya sebelumnya menuju rumah sakit.
Sesampainya disana Keysa langsung menuju resepsionis, menanyakan kamar ruang rawat pasien atas nama Syaniah. Setelah mendapatkan jawabannya, Keysa dengan tak sabaran berjalan cepat menuju tempat yang telah ditunjukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Love [Lengkap]
Teen FictionApa jadinya Keysa seorang anggota tim WO yang bekerja mengurusi persiapan pernikahan, dipertemukan dengan Arkan mantan kekasihnya sewaktu SMA sebagai kliennya. Mantannya akan menikah dan Keysa yang mengurusi pernikahannya? Namun apa jadinya tanpa Ke...