"Ugh ... aku berada di mana?" Keysa mengerjap memperhatikan seisi ruang tempatnya berada sambil merintih merasakan sakit dikepalanya.
"Kepalaku sakit sekali. Oh tidak, kamar siapa ini dan tempat apa ini?" Keluhnya berlanjut sambil menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya.
Ternyata Keysa berada di sebuah kamar dan dia sedang berbaring di atas tempat tidur lengkap mengenakan pakaian tidur.
"Apa!" Keysa memelototkan matanya kaget saat menyadiri sesuatu yang salah. "Bukankah sebelumnya aku berada di trotoar pejalan kaki hendak pulang, lalu bagaimana bisa sekarang aku berada di sini di kamar yang entah milik siapa. Apa aku sedang diculik? Ah, ya. Benar begitu sebelum aku tidak sadar ada seseorang yang membekapku dari belakang. Ugh ... tidak-tidak!" Keysa menggeleng ngeri dengan pemikirannya.
Kemudian matanya menangkap sebuah perbedaan yang ada pada dirinya, seketika hal itu mengakibatkan Keysa meneguk ludahnya sendiri dengan susah payah.
"Siapa yang berani-beraninya mengganti pakaianku, aaarrggh!!" Keysa dengan nafas kasar tidak teratur meninggikan suaranya merasakan kalut seketika yang menjalar disekujur tubuhnya.
Keysa mengeram marah tidak terima berlanjut memekikkan suara keras. "Bajingann! Siapa yang mengganti pakaianku?!!"
"Aku. Memangnya kenapa? Kamu tidak menyukai pilihan motifnya?"
Oh tidak ternyata di dalam ruangan tersebut bukan hanya ada Keysa melainkan seseorang lainnya. Orang tersebut bahkan sejak Keysa terbangun sudah mengamati dan memperhatikan Keysa dari sofa yang berada dalam ruangan kamar tersebut.
"Apa-apaan ini, kenapa menculikku?" Keysa hendak bangkit dan menyerang penculiknya, namun pergerakannya terhalang oleh borgol yang berada di tangan kirinya. "Sial, kamu memborgolku?" Sambung Keysa menatap pergelangan tangannya kirinya yang diborgol dalam keadaan menyatu dengan rantai yang tidak cukup panjang.
Rantainyapun menyatu pada tempat tidur dengan keadaan terikat pada ranjang yang ditidurinya. Meski demikian rantainya tidak terlalu menggangu dan tidaklah membuat Keysa kesusahan tidur di atas tempat tidur, namun ukuran panjangnya membuat Keysa tidak bisa menjangkau banyak tempat.
"Ckckck, sudalahh. Tidak usah bersusah payah melepaskan tanganmu dengan borgolnya, sebab hal itu mustahil terjadi. Borgolnya terbuat dari besi sedang tanganmu berasal dari tanah, jadi aku sarankan jangan terlalu banyak berharap," katanya ketus mencibir Keysa yang tengah berusaha membebaskan tangan kirinya yang terborgol.
"Tentu saja tidak bisa, karenanya kenapa kamu tidak mengganti pengikat pergelangan tanganku dengan kain atau tali saja." Keysa mendengus menatap tajam.
"Tidak bisa, sebab kalau kain dan tali kamu pasti bisa melepaskannya!"
"Nah, itu benar. Sekarang sudahi bercandanya, aku capek dan lapar, jadi mana kunci borgolnya berikan kepadaku." Keysa memerintah dalam nada tak ingin di bantah.
"Tidak! Kali ini aku takkan melepaskanmu, Sayang. Kamu sudah berbohong dan mengingkari janjimu kepadaku. Jadi nikmati hukumanmu."
Keysa menghela nafasnya panjang dan menoleh menetap dengan sinisnya.
"Suami mana di dunia ini yang menculik isterinya sendiri?" Tanya Keysa menatap penculiknya yang tidak lain adalah Arkan. "Sudah nekat mengganti pakaianku dengan piyama monster menjijikan ini dan sekarang kamu membawaku kemana, kita berada di tempat mana ini?" Cibir Keysa sambil merutuk kesal.
Arkan mendekat mengecup pelipis Keysa dengan seenaknya kemudian berbaring disampingnya. Arkan menatap dengan tatap enggan mengalihkan pandangannya sama sekali.
"Kamu cantik dengan piyama tidur ini, terlebih lagi saat banyak bergerak dan berusaha melepaskan pergelangan tangan kirimu. Percayalah hal itu membuatmu makin terlihat cantik dan memukau," goda Arkan menyeringai sambil mengedipkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Love [Lengkap]
Teen FictionApa jadinya Keysa seorang anggota tim WO yang bekerja mengurusi persiapan pernikahan, dipertemukan dengan Arkan mantan kekasihnya sewaktu SMA sebagai kliennya. Mantannya akan menikah dan Keysa yang mengurusi pernikahannya? Namun apa jadinya tanpa Ke...