13.

14.9K 692 13
                                    

Keysa menyeka tubuhnya yang keringatan akibat terus-menerus mengerjakan pekerjaan beres-beres rumah sejak pagi. Pakaian yang Arkan buat berantakan di dalam lemari kembali Keysa lipat, lantai, pakaian serta piring kotor Keysa bersihkan dan tidak lupa ia berbelanja lantas membuatkan makan siang untuk Arkan.

Makanannya pun kini telah jadi dan siap Keysa antar menuju tempat kerja Arkan. Tapi ketika dia selesai berberes selesai mandi dan telah rapih, telapak kakinya makin terasa sakit ditambah perutnya yang tak sempat diisinya sejak pagi kerena sibuk terus menyelesaikan pekerjaan rumah, kini terasa perih.

Namun, walau merasakan rasa sakit yang demikian tetap saja, Keysa memaksakan dirinya untuk tetap mengantar makan siang Arkan.

'Ini semua demimu, Syaniah. Demimu yang selalu ada untukku, mendengar keluh-kesahku, menjadi tameng disetiap orang-orang berusaha menyakitiku dan aku hanya berharap lekaslah sembuh Syaniah. Aku merindukanmu, sahabatku. Aku rindu setiap canda tawa, suka duka yang pernah kita lalui ....' Keysa membatin tanpa sadar meneteskan air mata.

Lima langkah kakinya berjalan, tepat saat itu pula makanan yang sudah Keysa jinjing terjatuh, terhempas berserakan dilantai. Diikuti Keysa yang tiba-tiba tak sadarkan diri. Telentang tak berdaya diatas lantai kotor akibat makanan yang berantakan.

□ □ □

"Aaarrgghh!! Sialannn ...." Arkan meremas rambutnya kasar kontraks dengan raut wajahnya yang menunjukkan kefrustasian.

"Kenapa, Key? Kenapa kamu melakukan hal ini kepadaku? Aku melakukan kesalahan apa kepadamu sehingga kamu teganya menyakitiku begini ini ...." Arkan menatap potret photo Keysa yang terbingkai indah di atas meja kerjanya.

Bram!!

Dalam sekejap bingkai photo itu, Arkan hempaskan jatuh menghantam lantai yang keras.

"Aaarrgghhh! Kamu akan merasakan pembalasanku, merasakan semua rasa sakit hatiku selama ini. Aku berjanji akan menghancurkanmu sampai dirimu bahkan tak bisa bangkit lagi."

Arkan mengepalkan tangannya dengan geramnya lalu berjalan keluar dari kantornya. Mengendarai mobilnya dengan laju dan ketika sampai ditujuan Arkan langsung saja melangkahkan kakinya dengan cepat.

"KEYSA!"

"KEYSA!! KAMU DIMANA, CEPATLAH KEMARI ..."

Arkan berteriak dengan kerasnya tak sabar akan melampiskan kegeramannya. Tapi beberapa saat berlalu, Keysa tak datang menemuinya bahkan jawaban darinya pun tak ada.

"JANGAN MAIN-MAIN DENGANKU KEYSA ATAU KAMU MAU TEMANMU MATI DALAM TANGANKU, HAHHH!!"

Arkan berteriak kembali, tapi lagi-lagi tak sekalipun Keysa yang datang menghampirinya dan juga tak ada jawabannya. Hal itu menyebabkan Arkan jadi cemas seketika. Arkan takut Keysa pergi dan melarikan diri darinya karena sudah jenuh dengan ancamannya atau mungkin isterinya itu juga telah kabur membawa serta temannya.

Dengan cepat Arkan menghubungi pihak rumah sakit tempat Syaniah dirawat dan menanyakan keberadaan Syaniah. Saat jawaban yang diharapkannya Arkan dapatkan, Arkanpun bernafas lega dan mulai mencari keberadaan Keysa disetiap ruang rumah.

Tepat didapur tak jauh dari meja, Arkan menemukan keberadaan Keysa yang tampak mengenaskan. Keysa tebaring tak berdaya dan berdarah terkena pecahan wadah makanan yang pecah.

Saat itu juga Arkan merasakan ketakutaan yang sangat besar, takut Keysa kenapa-napa dan hal terburuknya takut Keysa tak bangun lagi. Dengan perasaan cemas yang sudah menguasai dirinya, Arkan dengan sigapnya membawa Keysa ke dalam gendongannya. Tak lupa dengan segera ia menghubungi dokter agar segera datang memeriksa keadaan Keysa.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang