37.

9.9K 427 3
                                    

Tepat jam makan siang, Arkan menyudahi pekerjaannya dan beranjak pulang demi memenuhi keinginan ngidamnya Syaniah. Hanya soto buatan Keysa isterinya, Arkan pikir jika dia berkata sedang ingin makanan itu Keysa pasti akan membuatkannya tanpa protes. Jadi hal itu bukanlah hal yang susah bukan?

Atau anggaplah saja sotonya sebagai tanda permintaan maafnya kepada Syaniah yang telah gagal dijaganya selama sakit. Wanita itu telah menjadi korban kelengahan Arkan sekaligus kenekatan Daren yang bodoh dan berakibat fatal. Jika dipikirkan kembali, sungguh miris dan kasihan sekali nasibnya Syaniah, bangun-bangun bukannya dinyatakan sembuh malah divonis sedang mengandung anak Daren oleh dokter.

Sangat kejam dan jahat jika, Arkan sampai tidak mengabulkan permintaannya. Hanya semangkuk soto buatan Keysa, tidak susah mendapatkannya jadi kenapa harus keberatan memenuhi ngidamnya?

Sampai di rumah Arkan langsung masuk dan mencari Keysa isterinya sambil memanggil namanya. Betapa beruntungnya Arkan, karena ternyata siang ini, Keysa sedang memasakkan soto.

"Aku sedang ingin makan soto, tapi ternyata kamu sekarang sedang membuatnya." Arkan berkomentar sambil menarik kursi lalu duduk di sana lanjut memperhatikan Keysa yang membelakanginya.

Mendengar suara Arkan, sebenarnya hal itu membuat Keysa sedikit kaget, namun ia malah berbalik dengan tenang sambil menyunggingkan seulas senyumanan termanisnya sekilas saat menatap Arkan.

Arkan mengernyit heran, Keysa sudah tidak marah lagikah? Entahlah, tapi baguslah jika begitu, pikir Arkan balas tersenyum pada Keysa.

"Entahlah, aku hanya ingin memasak menu ini  saja siang ini, padahal aku sedang tidak menginginkannya. Benar-benar aneh," jawab Keysa sambil terlihat memikirkan sesuatu.

'Hanya teman, akan tetapi kamu dan Syaniah ternyata memiliki ikatan batin yang kuat.' Arkan membatin menimpali perkataan Keysa.

"Kenapa aneh?" Tanya Arkan membuat Keysa mengerut bingung. "Maksudku kita suami isteri yang saling mencintai tentu saja mempunyai ikatan batin yang sangat kuat. Jadi saat aku sedang menginginkannya dan tanpa sengaja kamu sedang memasaknya, itu bukanlah hal yang aneh melainkan kewajaran yang sering terjadi pada pasangan pada umumnya." Arkan melanjutkan menjelaskan ucapannya.

Tepat pada kata saling mencintai membuat Keysa tertegun dan berdesir hangat. Benarkah mereka saling mencintai dan bukan hanya Keysa yang menyimpan rasa diam-diam?

Kejadian hari kemarin tiba-tiba terlintas dalam pikiran Keysa. 'Ya, mari kita buka lembaran baru sayang,' ucapan Arkan tersebut mengema menyebabkan pipi Keysa bersemu merah dan terasa menghangat tanpa di sadarinya.

'Alansanku membuatmu bertekuk lutut, karena aku sangat mencintaimu, karena aku tidak ingin kehilanganmu seperti dulu,' kata-kata Arkan lanjut terus menggema mengakibatkan kini bukan hanya pipi yang merona melainkan bibirnya ikut tertarik ke atas.

Hal itu mengakibatkan Arkan yang sejak tadi tak lepas memperhatikan Keysa, mengerut heran dan bingung melihatnya.

"Key, Keysa ..." panggil Arkan sambil mengibaskan tangannya dihadapan wajah Keysa demi menyadarkannya.

Namun ternyata hal itu tidaklah berhasil, sehingga Arkan pun mendengus, tapi detik berikutnya tanpa diduga tiba-tiba ia menghampiri Keysa dan mendaratkan bibirnya pada pipi Keysa. Sampai membuat isterinya itu membulatkan matanya dan makin merona saja.

"Kamu mikirin yang jorok, ya." Arkan menebak asal menuduh Keysa sambil kembali ke tempat duduknya semula.

"Eng-enggak, kok," kata Keysa gugup masih disertai dengan rona merah dipipinya, mengakibatkan Arkan menjadi gemas melihatnya. "Aku nggak lagi mikir jorok, kamu kali, ngomong begitu pasti karena lagi mikirin jugakan!" Lanjut Keysa membalikkan kata menyerang Arkan.

"Kalau iya, kenapa?" Arkan mengakui tanpa tahu malu dan anehnya malah membuat Keysa yang mendengarkannya yang menjadi malu sendiri.

"Tuh, kan ... dasar mesum!" Cetus Keysa.

"Iya aku mesum, lalu kamu apa? Apa kata yang cocok untukmu, untuk wanita yang kemarin malam setia sekali menungguku di depan pintu kamar mandi, mau ngintip? Sudah begitu kamu juga menikmati saat-saat melihatku yang masih mengenakan handuk tanpa atasan." Arkan menggoda sekaligus mengejek Keysa secara bersamaan.

Keysa menelan ludahnya kasar lalu beralih membalikkan badan membereskan masakan yang sebenarnya telah matang sejak Arkan datang dan hanya tinggal disajikan.

"Apaan sih? Akukan isterimu emangnya ngelitin kamu tanpa atasan harus malu?" Keysa melayangkan protesan tanpa mau berbalik dan terus membereskan masakan yang ada dihadapannya sambil menahan malu.

Harusnya makanan itu segera disajikan, namun Keysa enggan beranjak dari tempatnya karena sedang berusaha mengontrol diri tak ingin ketahuan merona malu, serta tak ingin diledek lebih lagi oleh Arkan.

"Iya juga ya. Disaat aktor dalam kumpulan film kesayanganmu melakukan hal yang sama kamupun suka, apalagi aku yang suamimu. Harusnya memang dinikmati supaya tidak rugi terlebih lagi secara langgung dan bisa diraba juga. Mmmm ... mau ngerasain lagi nggak?" Arkan makin menjadi makin menggoda Keysa seperti yang telah diduga.

Runtuh sudah pertahanan Keysa, mau seberusaha apapun iya agar tidak kelihatan malu. Semburat merah dipipinya tak akan bisa dibohonginya.

"Udah deh, katanya mau makan. Nih aku sajiin, katanya kamu lagi kepengenkan." Keysa berbalik masih diselimuti malu yang makin menjadi akibat godaan Arkan.

Arkan yang melihat soto dihadapannya tersadar dan teringat Syaniah.

"Masukin tupperware saja, ya, Key. Sepertinya aku tidak punya waktu menghabiskannya di sini." Arkan memberitahu dengan tak enak hati.

Bisa-bisanya ia membohongi isterinya sekarang, tapi tidak masalah, bukankah hal itu juga demi sahabat tersayang dari isterinya juga.

Dari isterinya untuk kebaikan isterinya juga. Tak masalah bukan?

"Kenapa nggak ngomong dari tadi sih?" Jengkel Keysa memberenggut kesal.

"Ya, kan. Kamunya tidak bertanya sayang ..." Arkan menjawab dengan nada membujuk.

"Tapikan karena hal itu membuat piring yang kotor bertambah," keluh Keysa memanyunkan bibir sambil menyipitkan matanya.

Arkan tersenyum sambil menatap Keysa tanpa dosa. "Cuma bertambah satu, sayang. Tetapi jika kamu masih merasa dirugikan, bagaimana jika aku mengganti kerugianmu dengan sebuah hadiah?"

"Hadiah? Apa??" Tanya Keysa.

"Ada deh, nanti aku akan membawakannya untukmu sepulang kerja." Arkan menjelaskan dan Keysa mengangguk menyetujuinya.

Setelahnya Keysa tanpa protes lagi melakukan permintaan Arkan, yakni memasukkan sotonya pada wadah tupperware seperti perkataan Arkan.

Tidak ada rengekan kemana dan sedang dimana Syaniah berada hari ini, menyebabkan Arkan menyunggingkan seulas senyumannya.

"Harusnya temanmu itu tidak mengambil tempat dihatimu Keysa, karena hatimu harusnya hanya menjadi wilayah kekuasaanku, tapi baiklah tidak masalah. Syaniah temanmu hanya titik kecil dalam hatimu dan selebihnya hanya ada aku." Arkan berdialog setelah dirinya berlalu meninggalkan Keysa, tak lupa membawa pesanan Syaniah.

***
To be continued
23-12-2020

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang