44.

8.6K 343 5
                                    

Mengambek dan mendiamkan Arkan rupanya membuahkan hasil membuat suaminya luluh dan akhirnya membebaskannya keluar dari kamar yang seminggu ini telah dihuninya.

"Fiuh ..." Keysa mengambil nafasnya panjang saat keluar dari kamar yang selama ini telah mengurungnya dan memaksanya menjalani hari-hari membosankan di sana.

"Akhirnya aku bebas juga." Keysa menatap seluruh ruangan rumahnya dan menoleh kebelakang dan menyadari sesuatu sambil tersenyum kecut.

Ternyata benar selama ini Keysa terkurung dalam salah satu kamar di rumahnya sendiri tepatnya sebuah kamar tamu, tapi mengapa ia tak tahu mengenai kamar tersebut.

Keysa mencoba mengingat, ia memanglah tidak tahu menahu mengenai kamar tersebut, sebab karena selama ini dia tak terlalu kepo dan hanya berberes rumah dibagian ruangan yang penting serta sering dihuni. Seperti kamarnya dengan Arkan, ruang tengah, ruang kerja Arkan, dapur, kamar mandi dan sebagainya.

Sementara ruangan yang jarang terjamah seperti kamar tamu dan penyimpanan misalnya gudang, Keysa memanglah tidak pernah masuk ke sana untuk membereskannya sama sekali. Keysa berpikir hal itu percuma dan buang-buang tenaga. Lagipula rumah Arkan yang ukurannya jauh lebih besar ketimbang rumahnya dulu bersama orang tuanya, tidaklah mungkin bisa dibersihkannya secara keseluruhan seorang diri.

"Sudah senang sekarang?" Tanya Arkan sebenarnya tidak rela mengeluarkan Keysa.

Dibalik kelakuan Arkan yang kejam kepada isterinya ia memiliki alasan tersendiri. Arkan mengetahui Selena masih nekat dan berulang kali menemui Keysa, bahkan wanita yang menurutnya tidak lebih dari calon penghuni alam baka tersebut, sangat keras kepala dan bersikeras sekali. Terbukti dari handphone milik Keysa yang Arkan sedang ditahan serta disitanya, sering kali mendapat pesan dan panggilan telepon dari Selena.

Bukan niat Arkan buruk, namun Arkan sudah sangat menghapal tabiat busuk Selena yang merupakan sahabat semasa kecilnya tersebut. Hati wanita itu rusak bahkan mungkin sudah busuk, sehingga hanya mampu menampung banyak keburukan.

Arkan tidak mau isterinya sampai ketularan ataupun malah kena tulah dan paling parah Selena nekat berbuat sesuatu yang tidak diduga nantinya.

"Hu-ugh," angguk Keysa tersenyum lepas mengeluarkan semua kengundahan serta kebosananya selama ini.

Arkan tersenyum kecut. Membebaskan berarti akan mengekang lebih dan lebih lagi.

"Mulai hari ini kamu tidak perlu capek mengurus pekerjaan rumah tangga." Arkan berbicara lanjut memperkenalkannya kepada beberapa asisten rumah tangga yang sudah disewanya.

Inilah juga alasan mengapa Arkan tidak pernah kewalahan mengurusi Keysa seminggu ini, sebab Arkan sudah ada pembantu yang membantunya melakukan pekerjaan rumah selama seminggu Keysa dikurungnya di dalam kamar tamu.

Terlihat Keysa sedang menyapa ramah sambil berkenalan dengan para asisten yang akan membantu pekerjaan rumah tangganya untuk kedepannya.

Setelah Arkan merasa basa-basi Keysa sudah cukup dengan para asisten rumah tangganya, Arkan menarik Keysa membawanya ke kamar mereka.

"Akhirnya, aku kembali ke kamar kita!" Keysa setengah menjerit kesenangan seraya berhambur menghempaskan dirinya langsung ke atas tempat tidur.

Mengakibatkan Arkan yang melihatnya menjadi bingung dan heran saja. Isterinya itu terlihat aneh, bagaimana bisa setelah keluar kamar dan masuk kamar lainnya, membuatnya begitu bahagia?

Hey!! Keysa sebelumnya sangat bersih keras keluar dari kamar tamu, tapi kenapa saat diajak masuk kamar utama dia bersemangat dan kesenangan sekali, bukankah kamar tamu dan kamar utama sama-sama kamar, terdapat tempat tidur, kamar mandi didalamnya, lemari pakaian dan lain sebagainya. Kedua kamar tersebut hampir tidak ada bedanya, tetapi reaksi pendapat Keysa terhadap kedua kamar tersebut menganggapnya seperti surga dan neraka. Satunya menyiksa dan satu lainnya memberi kebahagian.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang