27.

11.2K 476 3
                                    

Hubungan Arkan dengan Keysa semakin dekat dan mereka terihat lebih akrab dibanding hari-hari sebelumnya, meskipun belum bisa dikatakan sebagai pasangan normal sebagaimana hubungan pasangan suami isteri pada umumnya dan masih adanya perselisihan paham yang kuat untuk menahan dinding jarak kasat mata yang memisahkan keduanya. Akan tetapi kali ini Arkan dan Keysa sudah menunjukkan arah perkembangan hubungan ketaraf yang lebih baik atau harmonis.

Arkan sudah mulai menunjukkan sisi perhatiannya terhadap Keysa, sesekali tak sungkan menawarkan dan memberikan hadiah pada isterinya. Hal itu membuat Keysa menjadi sangant senang dan bahagia. Keysa berbunga-bunga dan berdesir hangat tiap kali Arkan memberikannya bunga tiap hari sepulang kerja. Setiap kali Arkan bersikap manis padanya saja sudah membuat Keysa seolah akan meledak dalam senangnya apalagi dihadiahi bunga.

Sehingga untuk membalas perlakuan suaminya, Keysapun balas menjadi isteri yang penurut serta melayani suaminya dengan baik dalam segala hal yang Arkan inginkan. Keysa melakukan pekerjaan rumah tanpa mengeluh, kemudian dengan senang hati mengurus pakaian, makanan dan hal lainnya yang mentangkut Arkan tanpa merasa terbebani. Hari-harinya kian bisa ternikmati dan sangat Keysa syukuri.

Meski kadang-kadang Arkan juga masih suka merusak suasana, suaminya itu masih suka memasang wajah ketus serta dinginnya dan kadang-kadang masih berkata kasar tajam menusuk ulu hati hingga membuat Keysa meringis nyeri. Namun hal itu bukanlah perkara yang Keysa permasalahkan. Sikap dan kelakuan Arkan yang demikian hanya diabaikan Keysa, mencoba untuk memaklumi dan melupakannya.

Bagaimanapun juga seharmonis apapun rumah tangga pasti ada saja permasalahannya dan bagaimanapun baiknya seorang suami pasti ada bagian buruknya. Dan pada saat semuanya masih dapat dikendalikan dengan baik dengan cara apapun, kenapa harus dipermasalahkan?

Jadi yang Keysa pikirkan hanyalah ia perlu bersabar dalam mengahadapi sikap dan kelakuan buruk Arkan.

Sampai hal itu mengakibatkan tanpa disadari sedikit demi sedikit penopang tembok jarak diantara keduanya semakin rapuh termakan rayap kemanjaan serta kesabaran Keysa. Sehingga dengan perlahan keduanya makin dekat dan semakin mengakrabkan diri satu sama lainnya. Dan siapa sangka ternyata hal itu juga telah menyebabkan Arkan perlaha mulai melupakan tujuan awalnya. Akibat terbuai dengan perlakuan istrinya tanpa dapat dicegah, Arkan mulai luluh dan melupakan dendam masa lalunya.

Kini Arkan juga Keysa sedang berada dikamar mereka. Arkan tampak sudah rapih dengan mengenakan setelan pakaian yang membuatnya terlihat tampan dan menawan. Sedang duduk di atas matras empuk tempat tidurnya menantikan Keysa segera menyelesaikan kegiatannya yang tengah fokus mempercantik diri.

Rencananya hari ini keduanya akan menghabiskan waktu libur berdua menikmati waktu liburan dengan berkencan diluar.

Arkan duduk dengan kebosanannya menungggu Keysa yang sedang bersiap. Tanpa jenuh walau kesal, ia mengamati Keysa yang membelakanginya, mengamati bagaimana isterinya begitu lama mengenakan riasan diwajahnya.

Saat menyaksikan Keysa menyimpan beberapa alat makeup-nya, Arkan pikir Keysa telah selesai dengan merias wajah. Hampir saja mendesah lega, namun tak jadi dan urung saat menyaksikan Keysa merogoh laci meja riasnya dan mengeluarkan pensil alis dan sejenis perlengkapan penataaan alis lainnya. Oh, sial!

"Lama sekali!" Arkan protes dengan mendengus kesal.

"Bersabarlah, aku hanya tinggal mengurus alis saja dan hal itu tidak akan berlangsung lama. Hanya butuh waktu beberapa menit lagi, Ok." Keysa beralih dari pantulan cermin kemudian menatap Arkan.

"Ya sudah, kalau begitu cepatlah selesaikan. Asal kamu tahu, aku telah kebosanan memperhatikanmu sedari tadi. Bersiap begitu lama, tak kunjung selesai dan membuatku menjadi jenuh, ch!" Arkan menatap Keysa tajam sambil mempringatkannya. "Ayo apalagi yang kamu tunggu! Berhenti menatapku seperti itu dan cepatlah selesaikan makeup-mu segera atau begini saja, jika kamu memang maunya kita dirumah saja, kita tidak perlu pergi lagi." Kesal Arkan meluapkan kekesalannya.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang