22.

12.2K 506 6
                                    

Arkan pikir setelah sekian lama berlalu beberapa tahun sejak kejadian di masa lalu, tidak akan sulit membalaskan dendamnya kepada Keysa. Tidak akan sulit membalas sakit hatinya, membalas rasa kecewanya dengan menyiksa Keysa sepuasnya sampai menangis meraung pilu tak berdaya.

Perbuatan Keysa yang mengecewakan di masa lalu, sungguh menyiksa Arkan sampai detik ini tiap kali mengingatnya. Dan Arkan pikir hal itu bagus untuk memudahkannya menjalankan aksi balas dendamnya.

Namun, bagaimana akan menyiksa, tiap menyaksikan Keysa sedikit terkena luka juga tergores luka ringan saja, Arkan sudah sangat menghawatirkan dan mencemaskannya. Sangat khawatir sampai menggangu dan membuat pikirannya tidak bisa tenang barang sedetikpun.

Siapa sangkah waktu yang berganti masih belum mampu mengubah segalanya, bahkan jika ditambah dengan kelakuan buruk Keysa. Semua yang Arkan punya terhadap Keysa termasuk rasa cintanya tidak berubah sama sekali.

Masih memberikan hatinya pada orang yang sama dengan yang membuat egonya amat terluka. Meskipun dengan cintanya itu kini berdampingan dengan perasaan bencinya.

"Mengapa kamu membuatku jadi seperti ini, Keysa? Mengapa aku jadi makhluk plinplan karenamu? Disatu sisi sangat membencimu sampai ingin sekali membuatku menyakitimu, sedang disisi lainnya aku sendiri tidak tahan melihat kamu terluka ..." Arkan menjeda kalimatnya lantas menatap kosong.

"Membuatku tampak seperti orang bodoh yang tidak punya pekerjaan. Kamu membuatku berusaha melukaimu, lalu mengobati luka yang aku ciptakan itu dengan tanganku sendiri. Miris sekali, ckck!" lanjutnya sambil menghela nafasnya kasar.

Flashback

Meskipun Keysa telah melukai ego dan juga mempermalukan Arkan didepan umum, tetap saja Arkan masih tidak bisa membenci Keysa. Arkan meyakinkan diri bahwa Keysa melakukannya mungkin karena dihasut dan salah paham kepadanya. Atau mungkin ada orang lain yang sedang berusaha untuk merusak hubungan mereka.

Oleh sebab itu, Arkan mencoba untu tidak marah atau pun membenci Keysa. Arkan bersih keras menekankan pada dirinya sendiri, Keysa tidak bersalah.

Karena hal itu jugalah yang menyebabkan Arkan terus mencoba berusaha menjelaskan kebenarannya kepada Keysa dengan sabar. Meski Keysa berulang kali menolak penjelasannya, tapi Arkan masih sabar akan hal itu.

"Keysa, aku mohon percaya padaku. Aku tidak begitu, bukan pria sebajingan itu dan yakinlah ini semua pasti ada yang sengaja menjebak supaya kita bertengkar dan hubungan kita hancur," bujuk Arkan memohon dengan raut penuh harap Keysa mau mempercayai ucapannya.

Namun, sayangnya semuanya tidaklah semudah yang Arkan pikirnkan. Keysa bukanlah orang yang mudah dibujuk dan diyakinkan dan juga merupakan gadis keras kepala. Sehingga Arkan yang sebelumnya menggengam pergelangan Keysa, demi menahan agar Keysa tidak pergi begitu saja. Kini dihempaskan dengan kasar disertai usahan memberontak agar dilepaskan.

Keysa mentah-mentah menolak untuk mempercayainya, baginya bukti nyata yang ia lihat dengan mata kepalanya, lebih dari cukup untuk meyakinkan dirinya akan berengsekkan Arkan benar adanya.

"Semuanya sudah jelas, kamu mau menjelaskan apalagi, hahh?!!Kamu mau bilang kalau wanita itu bisa sampai hamil, cuma akibat kehilafanmu, begitukah? Kalau begitu dengarkan ini, hilaf itu cuma sekali dan jika benar melakukan cuma sekali mana mungkin wanita itu bisa langsung hamil, kamu pikir benihmu bibit unggul?!!" cibir Keysa sambil membentak murka Arkan.

"Sekarang, lepaskan tanganku! Aku muak padamudan tidak sudi bersentuhan dengan bajingannn sepertimu!!"

"Key, aku mohon ..." Arkan penuh harap menurunkan egonya agar Keysa mau mempercayainya. "Dengarkan penjelasanku ..."

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang