18.

13.2K 607 13
                                    

Keysa dan Arkan kini berada di tempat acara pernikahan rekan bisnis Arkan. Mereka bertemu banyak rekan bisnis juga teman-teman Arkan, sedikitnya beberapa diantara mereka ada yang Keysa kenali.

"Ingatlah, Key. Pesanku tadi jika kakimu terasa sakit katakan padaku dan apa sebaiknya kita duduk saja agar telapak kakimu tidak telalu lama menahan berat badanmu yang mungil."

"Iya." Singkat Keysa sambil mengangguk setuju dan Arkan pun membawanya menuju tempat duduk.

Rekan kerja juga teman-teman Arkan yang beberapa orang dikenali Keysa pernah datang ke acara pernikahannya dengan Arkan beberapa hari lalu datang menghampiri mereka.

"Aku sempat berpikir kalian tidak akan datang sebab sedang honeymoon."

Ando datang menghampiri mereka bersama Daren membuat Keysa yang memandang mereka jadi salah paham dan berpikir, apa Ando dan Daren, gay?

"Tidak minggu ini dan tidak tahu kapan. Tetapi, saat pekerjaan kantor bisa aku ditinggalkan, tentu saja aku akan membawa isteriku honeymoon." beritahu Arkan yakin tanpa ragu membuat Keysa menatapnya.

Sementara itu Daren yang diam saja sambil menatap Keysa tajam dengan aura permusuhan yang menyebabkan Keysa merapatkan duduknya dekat Arkan.

"Jangan menatapnya seperti itu, Daren!" peringat Arkan yang peka merasakan perubahan Keysa.

"Kenapa memangnya? Asal kamu tahu, aku masih dendam dengan ucapan macan betinamu ini yang kurang ajar beraninya mengataiku produk gagal." Daren protes dengan tak suka. "Lagi pula kenapa juga kamu membelanya bukannya katamu kamu menikah dengannya bukan karena cinta, tetapi untuk membalaskan dendammu saja."

Keysa meremas jemarinya merasakan seolah ada sesuatu yang menghantam hatinya dan membuatnya merasa sesak. Seberengsekk inikah suaminya Arkan yang beberapa waktu lalu bersikap manis kepadanya. Keysa menarik nafasnya dalam menguatkan hatinya. Tidak, Keysa tak boleh tersinggung sebab Keysa telah membulatkan tekatnya dengan yakin untuk menghilangkan kelakuan berengsekk yang Arkan miliki.

"Kamu benar-benar produk sampah!" dumel Keysa mengatai Daren.

"Key, jangan mencoba mencari masalah disini." Arkan memperingati Keysa sambil menatapnya tajam.

Seketika hal itu membuat Keysa terdiam tak mengeluarkan suaranya. Hatinya bertambah sakit mendengar Arkan lebih membela sahabatnya ketimbang dirinya yang merupakan isterinya. Arkan bahkan tidak terganggu dengan perkataan Daren sebelumnya mengenai pernikahan mereka hanya dijadikan sebagai ajang balas dendam Arkan kepadanya.

Barkan Arkan sendiri kini menyibukkan dirinya berbicara dengan Ando mengenai bisnis tanpa memperdulikan Keysa yang tengah terus ditatap sinisnya oleh Daren.

Tak lama kemudian, seseorang yang lama hilang ditelan bumi sejak putusnya hubungan Arkan-Keysa putus beberapa tahun lalu, kini sedang menuju kearah mereka dan menyapa Ando dan juga Daren mengabaikan keberadaan Keysa.

"Kamu masih bersama wanita ini?" Tanya Selena dengan tak percaya sambil menatap sinis Keysa.

Membuat Keysa yang mendengarnya mengerut heran. Wanita dihadapannya yakni Selena tampak berbeda dengan Selena yang Keysa kenal dulu sangat ramah terhadapnya dan sekarang terlihat sangat tidak bersahabat kepada Keysa.

"Bukan urusanmu!" Arkan dengan nada dingin dan tajam membalas pertanyaan Selena.

"Sekian lama kamu masih marah kepadaku, Arkan?" tanya Selena dengan nada merayu Arkan. Selena mendekati Arkan dengan tatapan yang Keysa tidak mengerti.

Dari beberapa tahun lalu Keysa pun tak mengerti Arti tatapan Selena terhadap Arkan. Apa yang Selena katakan dan yang Arkan tunjukkan selalu bertolak belakang. Selena mengatakan ia dan Arkan Arkan sahabat kecil dan Arkan tidak pernah menepisnya, tapi pria itu juga tidak pernah menunjukkan sikap bahwa Selena benar-benar adalah sahabat kecilnya. Entahlah, semuanya terlalu rumit bagi Keysa, hubungan persahabatan Arkan dengan Selena terlalu sulit untuk mengerti, baik dimasa lalu maupun sekarang.

Unwanted Love [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang