Selesai membersihkan diri mandi dan kini telah merasa lebih fresh, Arkan dihadang oleh Keysa yang berdiri menghalangi langkahnya untuk keluar dari kamar mandi. Keysa berdiri dihadapannya sambil menatap dengan tatapan tuntutan untuk menuntaskan masalah mereka mengenai Syaniah.
Arkan yang masih dalam kondisi setengah telanjang dan tubuh bagian bawahnya hanya ditutupi oleh handuk, nyatanya tidak mampu meruntuhkan pertahaann Keysa.
Tentu saja, isterinya itu agak berbeda dari wanita lain pada umumnya. Jika wanita lainnya biasanya takut melihat laki-laki yang telanjang dada, maka Keysa yang meskipun baru pernah merasakan dan baru beberapa kalinya melihat Arkan dalam kondisi demikian. Keysa sudah berani tidak terlalu malu, tak ayal dan tak segan ia memperhatikannya bahkan menikmati pemandangan yang Arkan tunjukkan.
Penyebabnya bukan tidak lain karena Keysa pecinta drama korea yang sering menampilkan laki-laki berpenampilan demikian dan, Arkan mengingat jelas kegiatan favorit isterinya itu. Sejak berpacaran dengan Keysa di masa SMA, Arkan bahkan pernah sempat bersaing dengan film korea untuk mendapatkan perhatian Keysa.
Arkan mengusap tengkuknya yang tiba-tiba terasa kaku sambil menghela nafas kasar.
"Mandiku belum selesai. Baiklah aku akan mandi kembali." Arkan menutup pintu kamar mandi dengan horor tanpa menunggu jawaban dari Keysa.
"Sial!" Umpat Arkan kesal merutuk dalam kegeramannya. "Bagaimana bisa sekarang aku menjadi takut kepada Keysa, hanya karena masalah keadaan dan kondisi Syaniah yang aku sembunyikan darinya? Harusnya Keysalah yang takut kepadaku dan bukan malah sebaliknya ..."
Dengan perasaan yang masih sama, Arkan menghampiri kaca yang berada di kamar mandi lalu menatap pandulan dirinya di sana. "Aaarrggh! Sekarang apa yang harus kulakukan? Ch, ini semua gara-gara Daren si bodoh itu!! Semua yang terjadi sekarang akibat ketololannya! Bagaimana dia tidak bisa membedakan wanita mantan kekasihnya dengan wanita asing, hanya karena memiliki nama yang sama?"
"Sialan, harusnya aku membenturkan kepala Daren waktu itu. Ch!!"
Setelah beberapa saat berlalu dan puas merutuki Daren dalam kamar mandi. Arkan kembali membuka pintu dan melotot kaget sambil menelan ludahnya kasar.
"Hm, wangi shampo tidak enak dihirup. Aku akan mencuci rambutku kembali," beritahu Arkan saat masih menemukan Keysa di depan pintu kamar mandi.
Begitu seterusnya hingga kejadian seperti itu beberapa kali kembali terjadi. Keysa tanpa lelah menunggu Arkan selesai mandi dengan setianya berdiri di depan pintu kamar mandi, sedangkan Arkan berulang kali membuka pintu kamar mandi lalu kembali menutupnya.
Arkan belum siap juga tidak mau memberitahukan Keysa kebenaran tentang Syaniah.
"Aroma sabunnya enek dicium. Aku akan mandi kembali dan mengunakan sabun yang lain."
BLAMM
"Aaarrggh sepertinya aku akan lebih lama menggunakan kamar mandi, aku harus menuntaskan panggilan alam."
BLAMM
"Keysa, apa kamu tidak lelah berdiri terus dari tadi?" Tanya Arkan dengan tekat bulat, kali ini dirinya akan benar-benar keluar dari kamar mandi dan mengenakan piyama tidurnya.
Bukannya menjawab, Keysa malah balik bertanya. "Kamu menyembunyikan Syaniah di mana?"
Arkan tidak menjawab sambil pura-pura tidak mendengarnya, melewati Keysa begitu saja. Sehingga mengakibatkan Keysa menjadi geram dan tak terima.
"Syaniah kemana?" Tuntut Keysa sambil menahan pergerakan Arkan dalam keadaan dirinya menghimpit diantara dirinya dan lemari pakaian.
Namun dasarnya tubuhnya sebagai wanita yang lebih kecil ketimbang tubuh Arkan sebagai laki-laki, membuat Arkan dengan mudah melepaskan diri dan menghindarinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Love [Lengkap]
Roman pour AdolescentsApa jadinya Keysa seorang anggota tim WO yang bekerja mengurusi persiapan pernikahan, dipertemukan dengan Arkan mantan kekasihnya sewaktu SMA sebagai kliennya. Mantannya akan menikah dan Keysa yang mengurusi pernikahannya? Namun apa jadinya tanpa Ke...