Keysa menaruh tasnya asal diatas nakas, ia langsung mandi menyegarkan diri sepulang dari perusahan. Meski setelah melakukan hal itu masih saja tidak berhasil membuatnya merasa lebih baik.
Sejujurnya Keysa masih belum bisa menerima kenyataan yang ada dan masih merasa kecewa. Ia tidak rela sahabatnya bersama Daren dan sahabatnya ternyata mencintai Daren. Menurut Keysa, gadis polos semacam Syaniah yang penyayang dan berhati baik, tidak pantas bersanding dengan produk gagal berhati batu.
"Daren si produk gagal pasti memakai pelet makanya Syaniah mau-mau aja dengannya. Secara Daren tidak masuk dalam kriteria lelaki idaman Syaniah sama sekali. Ch, itu pasti sudah jelas. Lelaki brengsekk itu menggunakan pelet!" Seru Keysa kepikiran.
"Apanya yang menggunakan pelet? Ikan, burung atau binatang lain??" Arkan menghampri Keysa menyadarkan tubuhnya pada lemari sembari menilap tangan menatap Keysa.
"Bukan pelet makanan hewan, tetapi itu loh yang biasa digunakan dengan bantuan mbah dukun untuk menaklukkan seseorang." Keysa menjelaskan.
Arkan mengangguk paham dan keluar kamar begitu saja tanpa penasaran sama sekali.
***
"Oh, jadi sahabat saya tidak dalam pengaruh ilmu hitam manapun, Mbah. Artinya memang dia benar-benar mencintai si produk gagal itu tanpa pengaruh apapun, ya, Mbah."
Mbah dukun yang Keysa kunjungi tersebut mengangguk tegas tanpa membuka suaranya. Lelaki tua paruh baya yang katanya memiliki ilmu kebatinan tersebut begitu hemat sekali dalam bersuara dan mengatakan seperlunya saja.
Setelah keluar dari wilayah mbah dukun, Keysa mendengus menyesali keputusannya mengunjungi tempat tersebut. Wanita itu masih dengan kepercayaannya mengenai sahabatnya yang terkena guna-guna oleh Daren, beralih dari dukun yang satu ke dukun yang satunya lagi.
Saat menerima hasil yang sama dan ia kecewa serta merasa lelah, Keysa memutuskan pasrah dan akan pulang saja.
Dijalan pulang tiba-tiba saja ia teringat sesuatu sehingga putar arah, menuju sebuah tempat yang akan menjawab dugaannya yang lain.
***
"Ch, sudah kuduga!" Keysa meringis tak kala sampai ke perusahan, tepatnya di ruang kerja suaminya. "Kejadian juga akhirnya. Pantas saja hal itu tidak normal dan banyak keanehan," lanjut Keysa mengeluarkan uneg-unegnya.
Arkan yang sibuk dengan pekerjaannya terheran melihat kelakuan isterinya tersebut. Laki-laki itu langsung menghentikan pekerjaannya dan menghampiri isterinya.
"Ada apa, Sayang? Siapa yang membuatmu kelihatan kesal begini??" Tanya Arkan dengan lembutnya, namun malah dijawab Keysa ketus.
"Kamulah, memangnya siapa lagi!" Keysa membuang muka merajuk pada suaminya.
Arkan mengerut makin menjadi keheranan. Isterinya baru datang lalu tiba-tiba menggerutu dan saat ditanya malah menyalahkannya. Salahnya dimana?
"Apa? Kamu mau pura-pura lupa, nggak mau tanggung jawab dan tidak merasa bersalah, hahh!! Oh, jangan haraf, sebab aku pasti akan menuntut kamu sampe alam akhirat." Keysa kembali mendumel geram pada Arkan.
"Ya aku memang sedang tidak mengingat pernah berbuat salah dan kamu saja yang berlebihan. Baru datang sudah langsung menggerutu tak jelas." Arkan sedikit menaikkan suaranya akibat kesal.
"Ch, pura-pura nggak tahu." Keysa membalas tak terima.
"Aku bukan pura-pura tidak tahu, tapi aku memanglah tidak melakukan kesalahan apapun, Keysa." Arkan menjawab membela diri.
"Oh, begitu ya. Setelah kamu membuat wanita hamil anakmu kamu tidak mau tanggung jawab." Keysa mengejek menuduh Arkan sembarangan.
Arkan menatap Keysa tajam dan mengeram prustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Love [Lengkap]
Teen FictionApa jadinya Keysa seorang anggota tim WO yang bekerja mengurusi persiapan pernikahan, dipertemukan dengan Arkan mantan kekasihnya sewaktu SMA sebagai kliennya. Mantannya akan menikah dan Keysa yang mengurusi pernikahannya? Namun apa jadinya tanpa Ke...