"Jangan kebanyakan perhitungan kalau mau berbuat baik,
Tidak semua hal dapat di perhitungkan,
Tenang saja,kebaikan mu tak akan berkurang meski tak di balas si penerima,
Semua tercatat dalam kalkulator ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA
DIA akan membalas nya tunai kepada mu di dunia sebelum kelak di perhitungkan di hari akhir hingga dzarroh terakhir."-------------
Seorang laki-laki dengan keringat membasahi pelipisnya terlihat semakin tampan, ditambah dada bidangnya terpamer dengan bebas. Sedari tadi, ia menjadi pusat perhatian semua perempuan yang berada di sana. Aprilio Azka Pradipta, itulah orang tersebut. Setelah latihan futsal, ia memilih untuk ke tempat gym.
Ia yakin Anantha akan pulang lebih sore, karena ia sangat mengenal Mamanya yang selalu punya 1001 cerita apapun untuk bahan obrolan.
"Em, maaf Mas, bisa pindah tidak? Saya mau nge-gym di sini soalnya." Azka mengerutkan dahinya, bisa-bisa nya ada orang dengan seenaknya mengusir dirinya?
"Siapa lo? Nggak usah sok! Lo aja yang cari tempat lain, gue nggak mau pindah!" bantah Azka dengan mata yang masih terpejam menikmati alunan musik melalui headset hitamnya.
"Mas nggak bisa gitu dong, Mas mau saya laporin ke pemilik gym ini?" ancamnya.
Azka berdecak, ia pun membuka mata dengan sorot pandangannya yang berubah tajam.
"Lo itu song--"
Azka seketika bungkam setelah kedua matanya melihat ke arah laki-laki yang malah menyengir dengan tampang tidak berdosanya tersebut.
"Gilang?"
Laki-laki itu dengan sangat kurangajar nya menarik tangan Azka kemudian merangkul sahabatnya itu.
"Apa kabar lo, Bro? Yailah, rajin amat nge gym." Muhammad Gilang Al Kahfi. Pria berwajah tampan dengan rambut tebal bewarna hitam. Ia adalah sahabat Azka sejak SMP. Namun, keduanya berpisah saat duduk di bangku SMA sebab Gilang memilih melanjutkan pendidikannya di Amsterdam dengan alasan 'ingin move on'.
"Bacot lo! Lo yang apa kabar? Lupa jalan pulang apa gimana nggak balik-balik," tutur Azka.
"Gue balik dong, gue sengaja aja lama-lamain biar lo pada kangen," kekeh Gilang.
"Sa ae lo curut selokan!" Keduanya tertawa bersama dan memutuskan untuk mengobrol lebih jauh di Cafe yang tidak jauh dari tempat gym itu.
--
"Beneran? Jadi, artinya lo nggak akan balik ke sana lagi gitu?" tanya Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Dadakan [ END, lengkap ✅ ]
Romance[ COMPLETED ] 📍Highest rank: #1 in sad Aprilio Azka Pradipta. Seorang laki-laki berparas tampan dengan sikap arogan dan sok berkuasanya. Ia adalah pemuda yang sangat menikmati masa mudanya dengan sebaik mungkin. Namun, siapa sangka masa mudanya te...