🌼 Bagian 32

10.3K 769 10
                                    

Cintailah kekasihmu sewajarnya, karena bisa jadi suatu saat dia akan menjadi seorang yang engkau benci. Dan bencilah orang yang engkau benci sewjarnya saja karena bisa jadi suatu saat dia akan menjadi kekasihmu.” (HR At-Tirmidzi)

-----

Perempuan malang itu terus saja menitikkan air mata di bawah guyuran hujan. Ia tidak memperdulikan lagi bagaimana keadaannya, mungkin, dengan hujan yang membasahinya akan membawa pergi beban hidup Aruna selama ini. Hatinya begitu terasa sesak, kemarahannya sudah tidak bisa Ia jabarkan melalui kata-kata. Aruna sangat kecewa, hingga rasa sakit itu tak bisa Ia hilangkan walau bertahun-tahun lamanya.

Perempuan itu membatin.

Azka, dia adalah laki-laki pertama yang membuatku jatuh cinta setelah Ayah. Hingga, aku terus mengabaikan rasa sakit hanya untuk tetap mencintainya. Meski dia bukanlah laki-laki harapanku, tapi Azka adalah laki-laki pilihan hatiku. 1 tahun kita berpisah, aku tidak menyangka kau akan dengan cepat melupakanku sampai menikah dengan orang lain.

Rasa yang paling sakit adalah, ketika aku tau kamu membohongiku. Kau berbohong atas kematian Delisha, hingga sekarang aku tau dia masih hidup dan kau akan menikahinya. Aku kecewa, Azka, aku tidak menyangka kau akan menyakitiku sedalam ini.

Sekarang, di bawah hujan yang teramat deras ini, di atas lukaku, aku berjanji tidak akan pernah kembali. Hati aku sudah cukup sakit, Azka. Aku tidak akan pernah menganggu kehidupanmu lagi. Selamat tinggal, di malam ini aku akan mengikhlaskan segalanya, merelakan kamu untuk seseorang yang tepat.

Aruna menutupi wajah dengan kedua telapak tangan, air matanya telah samar oleh tetesan hujan. Namun, wajah sembabnya masih begitu ketara dengan jelas. Ia terus menangis, membiarkan dirinya tenang hingga Ia mampu bangkit kembali.

"Kenapa kamu lakuin semua ini, Azka? Kenapa?"


"ARUNA!"

Aruna mengangkat wajahnya, Ia menoleh ke belakang, terlihat Jeff yang berlari ke arah tempatnya duduk.

"Kamu ngapain hujan-hujanan di sini, Ar? Pak Surya bilang kamu nyuruh dia ninggalin kamu, iya?" tanya Jeff setengah berteriak sebab suaranya teredam oleh derasnya hujan sesaat telah berada di hadapan Aruna.

Nikah Dadakan [ END, lengkap ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang