🌼 Bagian 35

11.9K 716 18
                                    

Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang-orang yang beriman.

QS. Ali-Imran [ 3 : 139 ]

------

Tepat pukul 03.00 dini hari, perempuan dengan balutan mukenah putih itu larut dalam doanya yang begitu khusyuk. Air matanya tak berhenti sedari awal Ia mengangkat kedua tangannya memulai doa. Isakan demi isakan terdengar pilu di tengah heningnya malam. Jika beberapa orang tengah pulas tertidur di bawah selimut tebal, lain dengan Anantha yang lebih memilih mendekatkan diri kepada sang pencipta.

"Allah, kuatkan hati hamba, berikanlah hamba keyakinan akan keputusan yang telah hamba ambil ini. Hilangkanlah segala keraguan di hati hamba, ya Allah. Ku mohon, berikanlah hamba penyeleseian dari semua permasalahan ini, beri tau titik terang agar semuanya bisa mendapatkan kebahagiaannya masing-masing."

"Jika ini adalah keputusan yang terbaik, lancarkan semuanya. Berikanlah keberhasilan dan kemudahan pada pernikahan Azka, ya Allah. Walau hati hamba begitu terluka, hamba akan ikut serta bahagia jika orang yang hamba sayangi juga merasakan hal tersebut."

"Berikanlah semua orang kebahagiaan, bantu dan tuntun hamba agar mampu melewati ujian ini, Aamiin..."

Anantha mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajah dengan tangisan yang semakin menjadi. Isakannya terdengar jelas, mungkin jika saja ada orang yang mendengarnya, mereka akan merasa begitu iba kepada Anantha.

Selamat tinggal Azka, hari ini aku akan benar-benar melepaskanmu untuk orang yang memang sudah menjadi pilihanmu. Batinnya.

Anantha menghapus air matanya, Ia berdiri melepas mukenahnya kemudian meletakkannya di atas nakas. Ia lantas memakai jilbab panjangnya lalu duduk di atas ranjang dengan posisi bersandar beralaskan bantal.

Tangannya terulur mengambil bolpoint dan buku tebal berukuran sedang di atas nakas samping tempat tidurnya. Tangannya membuka halaman demi halaman lalu menuliskan sesuatu di sana.

Dear Azka

Azka, hatiku bergetar menyebut namamu,
Jantungku berdesir sesaat mengingat kenangan konyol tentang kita.
Kau tidak tau, betapa dalamnya aku sekarang mencintaimu,
Kau bahkan tidak akan tau seberapa sakit hati aku saat harus merelakan kamu buat perempuan lain.

Tapi, aku harus tetap melakukan itu,
Bukan hanya untuk aku, tapi untuk semuanya.
Aku minta maaf, karna sudah memalsukan kematianku, bahkan aku berbohong dengan mengatakan aku adalah Aruna.
Asal kamu tau, perasaan aku begitu hancur sesaat harus memutuskan untuk melangkah pergi jauh dari kehidupanmu.

Nikah Dadakan [ END, lengkap ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang