🌼 Bagian 31

10.3K 813 3
                                    

"Jika ada kata kata yang melukai hati menunduklah dan biarkan ia melewatimu jangan di masukkan dalam hati agar hatimu tidak lelah"

_( Ali Bin Abi Thalib )_

-----

Perempuan cantik bersetelan gamis lengkap dengan jilbab panjangnya itu tampak menuruni beberapa anak tangga. Ia begitu hati-hati agar alat bantu berjalannya tidak terpeleset. Sesaat perempuan tak lain adalah Aruna itu tiba di anak tangga terakhir, Ia mengedarkan pandangannya mencari seseorang.

"Non Aruna mau kemana?" Suara itu membuat Aruna menoleh ke samping tepatnya ke arah pintu masuk dapur.

"Aruna mau ke Indomaret sebentar, Bi. Jeff kemana?" tutur Aruna.

"Sepertinya Tuan Jeff lagi sibuk, Non. Sudah 2 jam beliau nggak keluar dari ruang kerja." Aruna tampak menganggukkan kepala lalu menyuruh asisten rumah tangga itu pergi.

Perasaannya sedikit lega, setidaknya Ia bisa pergi ke luar tanpa larangan dari Jeff. Dengan senyum senang, Aruna melangkahkan kaki menuju pintu utama. Ia akan memanfaatkan kesibukan Jeff untuk dirinya keluar rumah.

"Mau kemana, Ar?" Suara berat itu mengagetkannya.

Aruna menoleh ke belakang, melihat siapa pemilik suara berat itu, Ia hanya mampu menyengir.

"Mau kemana?" tanya ulang Jeff.

"A--aku mau ke indomaret sebentar, Jeff. Apa kamu ngelarang itu juga? Ayolah Jeff, aku sahabat bukan tahanan kamu kan? Aku juga punya kebutuhan lain yang harus aku cari," papar Aruna mencoba membujuk Jeff agar tak melarangnya.

Tampak Jeff yang membuang napas beratnya. "Aku akan ikut!"

"Hah?" Aruna melongo, ada apa dengan laki-laki itu? Mengapa Ia merasa Jeff begitu posesif terhadapnya.

"Aku ngambil jaket dulu."

"Tunggu, Jeff! Kamu yakin mau ikut? Astaga, Jeff. Kamu kenapa sih, aku ini bukan lagi anak kecil yang harus kamu ikuti kemana-mana. Aku mohon biarin aku pergi sendiri, aku janji nggak akan kenapa-napa, biar kamu tenang gimana kalau Pak Surya nganter aku. Gimana?" Jeff terdiam sejenak, mencoba mempertimbangkan ucapan Aruna.

"Ya udah, kalau gitu aku setuju." Aruna menarik napasnya lega.

"Kalau gitu aku pergi, assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsallam," jawab Jeff dengan wajah yang tak mengekspresikan apapun.

-----

Prang!

"Aaarrrggghhh!"

Perempuan berambut terurai panjang itu mengamuk di kantor, ruangannya. Ia menatap nyalang ke arah kertas bewarna gold tersebut, emosinya naik ke permukaan. Bahkan, Ia melampiaskannya ke barang-barang sekitar hingga membuat ruangannya sangat berantakan.

Nikah Dadakan [ END, lengkap ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang