🌼 Bagian 17

12.4K 974 6
                                    

Kebahagiaan itu terletak di hati,
Bukan pada materi.

------------


Wajah cantik Anantha seakan lebih bersinar pagi ini, ia merasa lega karena akhirnya Azka sudah menceritakan semuanya dengan sangat jelas. Ia juga memutuskan untuk menerima masalalu suaminya itu. Kini, hubungan Anantha dan Azka kembali baik-baik saja.

"Cielah, yang lagi kasmaran mah ya gitu, senyum-senyum mulu," goda Linda sesaat mereka telah tiba di taman kampus menunggu mata kuliah dimulai.

"Apaan sih, Lin. Siapa juga yang kasmaran," elaknya.

"Masak sih lo belum ada perasaan apapun sama Azka, beneran? Kok gue nggak yakin ya," tanya Linda memastikan.

Anantha memutar bola matanya malas kemudian membuka novelnya. "Ye ... ditanyain malah diem! Jawab dong, An!" tutur Linda.

Anantha mengalihkan pandangannya ke arah Linda, "Aku nggak tau, Lin. Tapi aku yakin, aku belum cinta sama Azka, oh ya, aku besok mau ijin selama seminggu."

Linda membulatkan matanya. "Hah? Seminggu? Lo mau ke mana?" tanya Linda heboh.

"Mama Tyas nyokapnya Azka nyuruh kita liburan, Lin. Kita juga nggak bisa nolak," jawab Anantha.

"Gila! Buset dah. Lo mau bulan madu sama si Azka?" heboh Linda.

Anantha seketika mencubit lengan sahabatnya itu. "Liburan, Linda! Bukan bulan madu. Kita ke sana jalan-jalan doang, nggak lebih," terang Anantha.

Bukannya mengangguk paham, Linda malah terkekeh geli. "Bilang aja lo malu, iyakan?" goda Linda.

"Ish! Apaan sih, Lin! Nggak usah kotor gitu ya pikirannya," ucapnya.

"Iya-iya maaf deh!"

"An?" Seketika obrolan mereka terhenti saat ada seseorang yang tiba-tiba saja datang dengan wajah paniknya.

"Iya, kenapa?" tanya Anantha.

"Lo Anantha kan?" Anantha mengangguk.

"Si Azka marah-marah di kantin, kayaknya dia berantem sama mahasiswa baru kemarin!"

Deg!

Gilang.

Nama itu seketika teringat jelas di otak Anantha, apa iya Azka bertengkar dengan laki-laki itu? Astaga! Kenapa ada saja masalah yang selalu menimpanya.

--

"LO YANG DULUAN CARI GARA-GARA SAMA GUE, BEGO!" sentak Gilang memberikan tatapan penuh kemarahannya kepada Azka.

"Apa? Bego lo bilang?"

BRAK!

Azka menggebrak meja kantin hingga sekarang keduanya menjadi pusat perhatian di pagi itu.

"LO YANG BEGO GOBLOK! SUAMI MANA YANG TERIMA ISTRINYA DISUKAI SAMA COWOK LAIN?! BILANG SAMA GUE, SUAMI MANA? KALAU LO PUNYA ISTRI, TERUS ISTRI LO GUE TAKSIR, APA LO TERIMA?!" amuk Azka seraya menunjuk wajah Gilang menggunakan jari telunjuknya.

Mendengar itu, Gilang terdiam. Apa? Istri? Gilang menggelengkan kepalanya tidak percaya, apakah Anantha adalah istri Azka? Sejak kapan Azka menikah?

"Kenapa lo diem? Malu?!" cetus Azka disertai senyuman miring menatap Gilang remeh.

"Nggak mungkin! Lo nggak mungkin nikah sama An--"

"AZKA!"

Ucapan mereka terpotong saat Anantha tiba-tiba datang seraya memanggil Azka. Napasnya tersenggal-senggal akibat berlari, ia mempercepat langkahnya ke arah Azka dan Gilang yang menatap dirinya dengan tatapan datar tidak mengekspresikan apapun.

Nikah Dadakan [ END, lengkap ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang