🌼 Bagian 21

10.9K 773 32
                                    

"Apapun yang menjadikan ALLAH satu-satunya sumber pengharapan, maka tentunya dia tidak akan pernah terjebak dalam rasa kecewa.

Dan segala perbuatan yang diniati selain ALLAH hanya akan membuatmu lelah tanpa ada balasan pahala."

-Al Habib Ali Abdurrahman Al Habsyi-

--------

Anantha menutup pintu kamar sesaat ia dan Azka baru saja makan malam di Restoran hotel beberapa menit yang lalu. Ia berjalan ke arah ranjang untuk mengistirahatkan tubuhnya. Sedangkan Azka, ia masih duduk bersantai di sofa seraya memainkan ponsel.

"Azka!" panggil Anantha.

Azka berdehem sebagai jawaban, tatapannya masih terfokus pada layar ponsel.

"Besok kita mau kemana?" Azka diam, tidak menjawab sama sekali.

"Azka!"

"Hm?"

Anantha berdecak kesal, Azka benar-benar sangat menyebalkan. Ia pun berdiri melangkah ke arah Azka kemudian duduk di sampingnya.

"Aku tanya lho sama kamu!" sungut Anantha dengan bibir yang sudah maju beberapa centi menandakan dirinya tengah kesal.

"Tanya apa sih, An?"

"Ck! Kita besok mau kem-"

Drttt...

Drttt...

Drttt...

"Bentar-bentar!" Azka berdiri kemudian menjauh dari Anantha. Lagi-lagi Anantha hanya mampu berdecak seraya mendengus kasar. Ia heran mengapa Azka menjadi sesibuk itu malam ini.

"Apa? L--lo nggak salah liat?"

Anantha menatap punggung Azka saat laki-laki itu berbicara dengan nada yang tidak santai. Ia mulai penasaran siapa orang di seberang sana.

"Oke, gue bakal cek!"

Terlihat Azka mematikan sambungan telponnya kemudian kembali duduk di samping Anantha, tapi tidak dengan posisi tadi. Cara duduk Azka saat ini menghadap Anantha seakan tidak mau perempuan itu melihat aktivitasnya di ponsel.

"Kenapa?" tanya Anantha.

"Nggak papa!" jawab Azka cuek.

Anantha semakin dibuat penasaran saat tiba-tiba ekspresi wajah Azka berubah drastis menjadi begitu tegang. Azka mematikan ponselnya, tatapannya kini terlihat gelisah.

"Azka, kamu kenapa sih? Ada masalah?" tanya Anantha yang merasa khawatir.

"E-eum, g-gue nggak papa," bohongnya.

Setelah mengatakan itu, Azka menyimpan ponselnya di saku celana kemudian melangkah keluar dari kamar yang meninggalkan pertanyaan di benak Anantha.

Nikah Dadakan [ END, lengkap ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang