Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah keburukan (dosa)” (Q.S. Al Hujuraat: 12). Dalam Hadits, Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa: “Jauhilah prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah seburuk-buruknya perkataan”.
---------
Laki-laki berwajah flat itu telah siap dengan jens hitam serta hoodie putih polosnya. Pagi ini, Ia akan pergi ke lokasi di mana terjadinya kecelakaan pesawat yang ditumpangi oleh Anantha. Dengan restu Mamanya, Azka yakin Ia akan segera menemukan Anantha. Untuk kesekian kalinya, Azka menoleh ke atas nakas menatap foto Anantha seakan tengah tersenyum ke arahnya.
Ia mengulas senyum tipis. "Gue berharap lo selamat, An. Walau kemungkinannya kecil, gue tetep percaya lo pasti masih hidup dan nggak akan ninggalin gue ataupun kita semua," tutur Azka.
Setelah mengumpulkan segenap keyakinannya, Azka memakai tas besar gendongnya kemudian melangkah kan kaki keluar kamar menuruni beberapa anak tangga.
Sesaat berada di anak tangga terakhir, hati Azka kembali terasa sesak saat melihat Ilham, Habibah, dan Tyas tengah melamun dengan wajah sendu. Ia merasa, dirinya telah menghancurkan kepercayaan mereka kepadanya. Tapi, Azka telah berjanji, Ia akan bertanggung jawab atas semua masalah ini.
"Ayah, Bunda, Ma!" panggil Azka setelah Ia berdiri tepat di hadapan mereka.
Tyas mendongak, kecuali Ilham dan Habibah. "Kamu udah mau berangkat, sayang?" tanya Tyas.
Azka mengangguk pelan. "Iya, Ma. 1 jam lagi pesawat akan segera berangkat. Azka minta doa restu kalian semua, doain aku biar bisa menemukan Anantha. "Tyas mengangguk seraya berdiri menghampiri Azka.
Tyas mengusap lembut kepala putranya sembari tersenyum tipis. "Doa Mama akan selalu sama kamu, Az. Mama yakin kamu bisa menemukan Anantha, hati-hati ya." Azka mengangguk kemudian menoleh ke arah Ilham dan Habibah yang hanya diam.
Azka melangkah lebih dekat ke arah keduanya, Ia jongkok di hadapan Habibah. "Bunda, Ayah, Azka pamit. Doain Azka biar--"
"Biar apa? Buat apa Bunda doain laki-laki yang sudah menyebabkan putri Bunda harus mengalami tragedi seburuk itu? Buat apa, Azka!" cetus Habibah yang membuat Azka tertunduk.
Sedangkan Tyas, Ia hanya mampu diam, Ia tidak bisa membela putranya, bagaimanapun juga, hati Habibah masih sangat terluka atas kejadian ini.
"Azka minta maaf sama Bunda, sama Ayah. Tapi Azka akan bertanggung jawab. Azka akan menemukan Anantha, Azka janji!" Azka mendongak, berganti melihat ke arah Ilham, Ayah mertuanya yang masih bungkam.
"Ayah, Azka tau hati Ayah terluka dan marah sama aku. Tapi aku yakin, di dalam hati Ayah pasti berdoa agar Azka menemukan Anantha. Azka janji, Ayah!" Ilham tetap diam dengan pandangan tidak mengarah sedikitpun ke Azka.
Azka menghela napas beratnya, Ia berdiri kemudian kembali menghampiri Tyas. "Azka pamit, Ma!"
"Iya, Azka. Hati-hati ya," jawab Tyas dengan sorot mata yang tampak berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Dadakan [ END, lengkap ✅ ]
Romance[ COMPLETED ] 📍Highest rank: #1 in sad Aprilio Azka Pradipta. Seorang laki-laki berparas tampan dengan sikap arogan dan sok berkuasanya. Ia adalah pemuda yang sangat menikmati masa mudanya dengan sebaik mungkin. Namun, siapa sangka masa mudanya te...