🌼 Bagian 34

10.6K 692 12
                                    


إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

[ Surat Al-Hujurat :15 ].

------

Keluarga kecil itu terlihat damai dan begitu menikmati makan malam mereka di salah satu restoran. Habibah dan Ilham merasa sangat bahagia dengan kebenaran Anantha masih hidup dan sekarang telah kembali di antara mereka.

"An, kamu biasanya kontrol kaki kamu di mana?" tanya Habibah.

"Jeff bawa aku ke dokter pribadi keluarganya, Bun. Rumah sakitnya nggak jauh banget dari rumah Jeff." Habibah mengangguk paham.

"An, Ayah mau menanyakan sesuatu." Anantha menyelesaikan kunyahannya seraya menatap Ilham.

"Tanya apa, Yah?"

Ilham tampak ragu, Ia takut pertanyaannya akan menyinggung perasaan Anantha, terlebih Anantha juga baru saja kembali kepada mereka.

"Tanya apa, Ayah?" tanya Anantha lagi.

"Gimana soal Azka? Apa dia tau kamu masih hidup?" Pertanyaan itu menghentikan pergerakan tangan Anantha yang baru saja ingin melahap makanannya.

Anantha mengambil minumannya, kemudian membersihkan mulutnya. Ia tampak membuang napas beratnya.

"Ada sesuatu hal yang harus Anantha beritahu," tutur Anantha.

"Apa, An?" tanya Habibah.

"Apa Ayah sama Bunda tau kenapa aku nggak pulang bersama Azka?" Habibah dan Ilham tampak mengangguk dengan raut wajah sedih.

Anantha tersenyum kecil dengan kedua mata yang berkaca-kaca. "Bunda, Ayah, pernikahan aku sama Azka dimulai dari kecelakaan ketidaksengajaan, pernikahan yang merupakan suatu hubungan suci, harus di mulai dari kebohongan. Sama sekali nggak ada cinta, aku sama Azka nggak saling mencintai, hingga saat pernikahan itu benar-benar terjadi, kami hanya bagaikan teman yang tidak saling mencintai dan tidak akan terjadi. Tapi, perlahan Anantha menerima hubungan itu, karna bagaimanapun Azka adalah suami aku. Akhirnya, Tuhan perlahan merestui hingga menghadirkan perasaan cinta itu di hati Anantha, Anantha bahagia dan menerima Azka sepenuh hati aku. Tapi mungkin, Azka tidak merasakan rasa yang sama. Satu hal, Anantha tetap bahagia karna Azka masih memperlakukan aku dengan baik." Anantha menjeda perkataanya.

"Hingga suatu pagi, Mama Tyas ingin aku sama Azka liburan bareng. Aku tau, tujuan dari rencana itu agar lebih mendekatkan aku dengan Azka. Awalnya Anantha bahagia banget bisa pergi dan menghabiskan waktu berdua dengan Azka, Bun, Ayah. Bahkan, sesampainya di sana, nggak ada masalah apapun. Tapi..." Anantha menyeka air matanya yang mulai menetes, membuat Ilham dan Habibah begitu merasakan sesak di dalam dada mereka.

Nikah Dadakan [ END, lengkap ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang