Happy Reading❤.
.
.
."Eheem". Arohi langsung berjalan melangkah maju menuju apartemen yang diberikan abbas kepadanya.
Abbas menghentikan langkah arohi ketika sudah 5 langkah di depannya.
Mana mungkin abbas tega membiarkan arohi berjalan sangat jauh. "Tunggu, saya antar ayo naik mobil". Lanjutnya. Arohi hanya menurut kepadanya."Pak. ini kita mau kemana?" Tanyanya.
"Kita ke supermarket dulu. Beli bahan makanan sama cemilan buat kamu. Saya gak mau kamu mati kelaparan karna gak makan dan sekarang kamu tanggung jawab saya". Arohi hanya memutar kedua bola matanya dan sebenarnya dia malas harus berurusan dengan pak bosnya itu.
"Ayo turun, kamu ambil apa aja yang kamu mau, kalau perlu saya beli supermarketnya sekalian"
"Iya pak. gak usah dibeli juga". Arohi masuk dan memborong semua makanan dan minuman yang ada disana.
"Udah itu aja? gak mau nambah yang lain?". Arohi menggeleng dan abbas membayar semua belanjaannya, setelah itu mereka pergi keapartemen abbas.
"Masuk arohi, perlu saya tarik dulu?"
"Gak pak."
Arohi melihat sekeliling dan sepertinya dia nyaman tinggal diapartemen abbas.
"Lho bapak ko ikut masuk gak baik berduan diapartemen pak nanti jadi fitnah". Celoteh arohi membuat abbas kesal dan menunjukan wajahnya yang sedang menahan emosi.
"Saya masuk tu mau istirahat sebentar. lagian saya mau rebahan disofa, kamu kalau mau istirahat ditempat tidur aja saya gak akan macem-macem ngerti kamu". Arohi dan abbas tidur diruangan yang berbeda arohi sudah tertidur pulas dan abbas hanya memandangnya dari kejauhan.
Tak terasa waktu telah berganti menjadi malam hari ternyata abbas ketiduran dipagi hari arohi melihat abbas tertidur pulas disofa dan dia melihat abbas kedinginan dia langsung mengambil selimut.
"Lucu juga ya, kalau tidur". Ucap arohi sedikit keras dan suaranya membuat sang singa terbangun dari tidur nyenyaknya.
"Eh kamu udah bangun, sepagi ini? jam berapa ini," singa itu membuka matanya sambil mengucek-ngucek matanya.
"Sekarang baru jam 04.50 pak. Saya mau sholat shubuh bapak mau gak?" Hmm tawaran yang menarik singa yang terbangun itupun menerimanya.
"Iya saya mau. Dan ya, Lebih baik sholat berjamaah dari pada sendiri". Arohi mengerti apa maksudnya dan mereka sholat subuh berjamaah, selesai sholat arohi langsung bergegas mandi dan bersiap untuk ke kantor.
"cantik ya kalau rambutnya gak dikuncir huh rasanya gua pengen peluk kamu kyak dulu lagi"batin abbas.
"Itu si bos ngapain ngeliatin ya?apa gua make baju kebalik?atau kenapa"batin arohi sambil membenarkan kerah bajunya.
"Pak bos, Gak mandi? mau kekantor kayak gini? masih bau kek gitu whaha". Ledek arohi sambil tertawa puas.
"Mandi la, ni mau mandi". Abbas pun pergi kekamar mandi dan arohi memangang roti bakar juga membuatkan susu coklat kesukaan abbas.
"Hemm pasti pak bos suka sama semua ini yakin gua, eh tapi tunggu kenapa gua tiba-tiba bikinin sarapan buat dia?". Tanya arohi kepada dirinya sendiri, abbas keluar dari kamar mandi dan melihat arohi sedang sibuk didapur.
"Duh rasanya gua sama yuni udah nikah kita jadi kyk suami istri hahah"batin abbas
"Bos sarapan dulu, bos suka susu coklat kan? itu kesukaan bos kan?" Tanyanya membuat abbas heran.
"Iya, ko kamu eum.. tau kita kan baru kerja beberapa hari". Ujarnya ragu
"Gak tau bos. Saya yakin aja gitu rasanya aneh banget yakan bos?. bos?. Pak bos."
"Iya aja deh, berisik banget kamu. Oh ya kita pagi ini ada meeting jam 8 sekarang masih jam 7 jadi saya gak mau kena macet selesaikan sarapanmu setelah itu kita harus segera pergi". Setelah mereka selesai sarapan mereka pergi menuju kantor dan sialnya dijalan mereka terjebak macet.
"Duh macet kita bisa telat ini,"
"Terus saya, harus apa pak." Arohi memutar kedua bola matanya malas dan memalingkan wajahnya melihat keluar jendela mobil.
"Begini. kamu taruh bantal ini diperut kamu ya terus tutupin make kain nih, cepetan arohi". Arohi hanya melakukan semua perintah abbas
Dan tiba-tiba dia membunyikan klakson mobilnya."Ada apa pak?". Tanya seorang pria disebelah mobilnya.
"Begini pak. istri saya sepertinya mau melahirkan dia kesakitan saya harus membawa dia kerumah sakit tetapi keadaan disini sepertinya tidak memungkinkan". Mendengar itu arohi langsung pura-pura kesakitan dan pria itu langsung turun dari mobil.
"Yaa yallah, perutku sak..kitt..". Drama mereka berdua sepertinya akan berhasil.
"Ayo ayo geser-geser semua kasih jalan ada yang mau melahirkan ayo geser!". Ucap pria itu sambil berjalan dipinggir mobil, Akhirnya mereka tidak terjebak macet lagi. Benar saja akhirnya drama mereka sukses besar.
"Terima kasih pak."
"Dengan senang hati pak,"
"Gile lu bos, whahahah"
Plaak!.
Mereka berdua menyatukan tangan sambil tertawa puas."Duh ko gua tosan si sama pak bos duh
Refleks lagi"batin arohi"Duh kenapa gua jadi refleks begini si yaudah la udah terjadi ini"batin abbas
"Wih pak bos harus gue akuin cerdas juga ide anda." Ujar arohi memuji abbas.
"Iya dong siapa dulu,"
"Whahahaha." Mereka hanya tertawa.
~○~○~○~○~
Hari dimana kau merencanakan sesuatu, Maka hari itu akan menjadi suatu hari.
~○~○~○~○~
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABATKU TEMAN HIDUPKU.
Teen FictionKisah tentang 2 orang sahabat masa kecil bertemu kembali dan terjalin ikatan 'PERNIKAHAN' tetapi tidak ada cinta diantara keduanya apakah mereka akan mempertahankan hubungan mereka?. Dan saling jatuh cinta atau. kalau penasaran baca sendiri aja deh...