11. Berpisah

23 1 0
                                    

~~•~~•~~

Jika kita berpisah secara tiba-tiba,maka kita akan bertemu secara tiba-tiba
Yang ditakdirkan bertemu pasti akan bertemu kalau tidak ya sudah la..
-Ayuni mangeshkar

~~•~~•~~

Sekarang semua orang sudah berkumpul untuk pertemuan terakhir dengan anak-anak yang sudah lulus.

Ayuni dan kawan-kawan pun berada disana.

"Hmm, bas jadi hadiah dan pertemuan kita kemaren itu..ha..itu hari terakhir?kita bakalan pisah gi..ituu?.." Tanya yuni sambil menahan air matanya, ia tidak ingin dibilang perempuan cengeng.

"Heh? kok nangis si. Dih jelek tau kalau nanggis mirip nenek nenek tau. Iya kemarin gua sengaja ngasih lu hadiah hadiah buat bikin lu seneng"

"Sudah ku duga dibalik hadiah hadiah itu pasti ada maunya ya kan lu gak ikhlas ih sebel"

"Yu--nni" Ucap abbas lirih sambil menahan air matanya dan tiba tiba memeluk yuni.

"Bas. jangan pergi nanti siapa yang gangguin mba? nanti kalau ada cowo yang godain mba gemana? mas gak mau ngelindungin mba gitu? nanti hmm siapa yang jadi temen ribut mba?jangan per..gi.. ma..mas aaa..baas"

Ayuni mengeluarkan semua unek-uneknya, ia baru saja menemukan kebahagiaannya dan sekarang kebahagiaan itu akan hilang?

"Yunii..." Abbas laki laki yang cool dan bahkan tidak pernah menangis sekarang dia menangis karna ayuni .

"Jangan nangis mba ayuni, hmm mas pergi yah mba yuni baik-baik oke."

"Pergi lah sono, gak usah balik lagi" Ucap ayuni sambil memukul lengan abbas.

"Oke, dasar nenek lampir" Seru abbas sambil memeluk erat ayuni. Dan sedikit terkekeh.

"Jahat. kakek belanda jahat ih." Ayuni menangis sambil memukul dada bidang abbas.

"Gua gak jahat takdir yg jahat misahin kita berdua tapi gua yakin kita bakalan ketemu lagi oke"

"Tunggu, yun gua punya hadiah kecil buat indianya belanda"

"Ini manggalsutra" Abbas berucap sambil memakaikannya keleher ayuni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini manggalsutra" Abbas berucap sambil memakaikannya keleher ayuni.

"Abbas jangan bercanda, kamu tau kan apa artinya ha?"

"Ya tau dong, makannya ini jadi hadiah buat kamu kamu pake terus ya" Ucap abbas sambil tersenyum dan kedua tangannya menghapus air mata ayuni.

"Kita lihat saja nanti"keduanya terkekeh bersama.

"Yuni" Panggil abbas dan kembali memeluk ayuni dengan sangat erat.

"Leppa..as bas gua gk bisa nafas, lu mau bunuh gua ya?"

"Hehehhmm gak la, maaf ya maaf" Ujar abbas meminta maaf sambil memegang kedua telinganya.

"Dasar, kakek belanda yang selalu pikunnn!"

"Dih nenek keriput. Apansi lu"

"Wah ngomong gitu sekali lagi gua ngambek 7 tahun bodo"

"Nenek keriput,"

"Oke fine 7 tahun ngambek"

"Iya iya jangan, ampun nanti aku kualat"

"Kualat?"

"Kamu kan udah nenek nenek"

"Abbassss!!"

Itu lah pertemuan terakhir diantara abbas dan ayuni

-Mangalsutra adalah sebuah kalung yang dikalungkan pada leher mempelai dalam sebuah upacara yang disebut Mangalya Dharanam,Wanita mengenakan mangalsutra sebagai tanda status menikah-nya.

***

Hari demi hari ayuni merasa kesepian padahal disekolah ini banyak ribuan orang, kalau ditanya dia merindukan abbas?jawabannya yaa bahkan sangat dia sangat merindukan sahabat tersayangnya itu.

"Yun, ilah kaga usah dipikirin mulu tuh si abbasnya" Hibur filla teman sekaligus CS sekelas ayuni. "Iya fil,iya"

"Bener juga si kata orang orang Kalau terus menerus mengingat kenangan lama lalu kapan akan membuat kenangan baru? bener kan"

"Yaa deh"

"Eh jar, ngapain lu dikelas gua?" Tanya filla kepada fajar yang datang lalu duduk di meja seenak nya sendiri.

Oh ya, dia. Cowok nakal yang sering membuat ulah. FAJAR NUGRAHA. Teman sekaligus sepupu filla. Juga, teman baik ayuni. Dulu waktu ayuni dan dia masih smp fajar menyimpan perasaan terhadap perempuan manis itu, bahkan mungkin sampai sekarang.

"Yaelah fil, pelit amat lu gua kesini bosen dikelas" fajar menjawab dengan santai, ia pun merebahkan badannya dengan nyaman di meja itu.

"Eh pil, ayuni kenapa kok kayak sedih?" Tanya fajar sedikit berbisik kepada filla.

"Aduh ni anak, ketinggalan banget si seluruh sekolah juga udah tau kali dia sama abbas."

"Oh itu," fajar menghela nafas, dan mendapat anggukan dari filla. "Kasian juga ye. Si ayuni"

"Hmm begitulah" filla yang ingin menunjukan sesuatu kepada fajar di ponselnya itu terhenti ketika ia memperhatikan bahwa sepupunya itu terus melihat ayuni.

"Kenapa, emang lu suka sama dia jar?"

"Apansi lu gak jelas"

"Bilang aja, suka iya kan iya"

"Iya fil sebenernya gua suka sama ayuni dari dulu,tapi gua nyadar ayuni gk suka cowo kek gua yang bandel dan gak ganteng,tapi mungkin gua bisa jadi sahabatnya atau abangnya?"batin fajar

Saat ini sudah memasuki waktu bel istirahat. Seperti rutinitas biasanya anak-anak pun pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi.

"Fajar!" Panggil Naomi ketika melihat fajar sedang berjalan di lorong kelas.

"Apa?"

"Jadi gini, eum gue boleh ngomong?" Ucapan naomi membuat fajar tak mengerti apa mau gadis di hadapannya ini?

"Cepet, gak usah basa-basi"

"Jadi gini, lu tau kan gimana keadaan sahabat gue ayuni. Semenjak abbas lulus dia jadi murung terus kek kaga punya semangat idup aje. Gue tau lo suka sama ayuni ya kan?"

"Tau dari mana?"

"Udah lah itu gak penting, intinya sekarang. Gue mau lo deket sama ayuni, gue sih ada saran coba lo Deketin ayuni dengan menjadi abangnya. Dengan begitu ayuni pasti mikir kalau lo yang selalu ada buat dia dan lama kelamaan lo buat dia nyaman siapa tau aja kan dia suka sama lo"

Fajar meninggalkan naomi yang sudah selesai berpidato panjang lebar, kalau di fikir-fikir ada benarnya juga sih. Akan kah fajar melakukan apa yang disarankan Naomi? Atau tidak?.

~~°~~°~~

Kalau ada pertemuan pasti ada perpisahan.

-Abbas Rahat Shidiqie

~~°~~°~~

~~¤~~¤~~

Kenapa harus ada pertemuan kalau Ujung-ujungnya berpisah?

-Ayuni Mangeshkar

~~¤~~¤~~

Jangan lupa vote gaiss,nanti aku bakalan update lagi okheyy👌😊

SAHABATKU TEMAN HIDUPKU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang