Happy reading❤.
.
.
.Dokter memanggil kedua orang tua arohi dan ingin berbicara empat mata kepada mereka. Roy dan Anushka pun berbicara serius kepada dokter tentang masalah arohi.
"Apakah, pasien sering sakit beberapa waktu ini? atau sudah lama?" Tanya sang dokter.
"Dok, putri saya memang sering sakit waktu kecil, bahkan kondisi jantungnya sangat lemah. Saya tidak tau apa yang dirasakan putri saya karna setiap ditanya ada yang sakit atau tidak dia hanya mengatakan baik-baik saja" Ucap Roy frustasi.
"Begini Pak. Bu. Sepertinya saya tidak bisa menyelamatkan nyawa putri kalian, kita hanya bisa menunggu keajaiban yang kuasa. Saya permisi" Dokter pergi begitu saja orang tua arohi sangat terpukul, apakah putrinya tidak akan selamat?.
Seseorang dibalik pintu mendengar semua percakapan antara kedua orang tua arohi dan dokter. "Apa? Nyawanya hanya menunggu keajaiban. Tidakk.. tidakk.. aku tidak mau kehilangan mu ayuni."
Abbas menghubungi orang suruhannya untuk membawa dokter dari luar negeri berapa pun biayanya pasti dia bayar.
"Halo, saya mau kamu bawa dokter ahli dan terkenal mana pun bawa kesini sekarang cepat! Ini menyangkut nyawa seseorang."
"Baik tuan."
Abbas menutup telfon itu dan kembali keruangan arohi.
"Ayuni sayang. Kamu tenang yah aku selalu disamping kamu sadar sayang sadar sekarang! atau aku halalin kamu sekarang!"
"Bangun sayang."
Setelah hampir 7 jam orang suruhan abbas menelfon kembali.
"Halo tuan,"
"Katakan."
"Saya sudah membawa Dokter Vito dan juga dokter Alex"
"Baiklah cepat kesini, saya sudah kirimkan lokasinya ke kamu"
Dokter Vito dan alex pun datang, abbas segera meminta mereka memeriksa dan merawat arohi sebaik mungkin.
"Bagaimana dok?," tanya abbas cemas.
Dokter menggeleng dan berkata. "Sebelumnya kami minta maaf nyawanya tidak bisa diselamatkan. Dia sudah meninggal" Detak jantung arohi berhenti secara tiba-tibaa, Dokter sudah berusaha menyelamatkan nyawanya tetapi sang kuasa sudah menggambilnya.
"Innalilahi wa inna ilaihi raji'un" ucap sang dokter Vito dan dokter Bara ketika dokter alex menyatakan bahwa arohi meninggal.
"Tidak mungkin dok," Abbas terkekeh dan menghela nafas.
"Kalian ini, jangan bercanda yaa ini pasti tidak benar bukan? Ayuniiii! Tidakkkk!! Ayuniiiii hihhhkkkk ayuniii banguuunn! Tidaakkkk!!! Hkkkk hekk hieekkkkk". Air mata abbas sudah keluar begitu banyak, dia masih tidak percaya kalau dia kehilangan Sahabatnya yang akan menjadi istrinya.
"Sabar tuan tapi ini memang kenyataannya,"
"Suster segera cabut semua alat yang ada ditubuh pasien. Dan beritahu semua keluarganya." Susterpun mengikuti semua perintah yang diberikan. Seluruh keluarga arohi datang
"Arohiiiiii hikkkk hiksss arohiiii" teriak sang Zaara ketika melihat wajah putrinya sudah ditutup dengan kain putih.
"Tidaak jangan sus. Pasang alatnya kembali dia masih hiduppp jangann dilepasss! Hekk haekkkkk haekkk tidakkk! Ayuniiiii! Hikkkk hikkks" Teriak abbas sambil menanggis dia percaya bahwa arohi masih hidup dan belum meninggal.
"Lihat badannya masih hangat. Denyut nadinya juga masih berdetak, Mungkin alat rumah sakit ini yang bermasalahhh susssss hikkkk ayuniii hikkksss bangunnnn hikksss" . Abbas masih memeluk arohi dengan erat dia tidak mau kehilangan calon istrinya itu.
"Sudahlah nak. Ikhlaskan saja arohi pergi" Ucap Roy mencoba menenangkan abbas
"Sabar nak. Kita juga merasa kehilangan sayang. Arohii hikkk hikkkss hikkkk" Ucap anushka merasa sangat sedih meskipun arohi hanya putri tirinya dia tetap menyayangi arohi seperti putri kandungnya.
Seakan tak percaya dengan hal ini abbas masih menanggis dan memeluk erat arohi "BAGAIMANA BISAA KAU PERGII?!. KAU ADALAH HIDUPKU BELAHAN JIWA KUUU. AKU TIDAK BISA MELANJUTKAN HIDUPKU TANPAMUU"
"Sudah abbas. Cukup kau harus sabar dia sudah pergi". Roy sudah berusaha menenangkan abbas tetapi pria ini masi belum bisa percaya kalau calon istrinya meninggalkannya pergi.
"Tidakk hikk hikkkss dia hanya tidur ayah mertuaaa jangan biacara seperti ituu,"
"Aa--aku akan menikah dengannya dan hidup bahagiaa. Lalu mengapa dia pergiiiiii? Tidakkkk!! Jangan pergi arohii hiiik hikkkks hikkk!"
" Tidakkkk!!! Hikksss hikkkk bangunnn arohiii!! " Zaara dan anushka menanggis melihat putrinya itu.
"Arohiii. yallah" Ucap aditya suami zaara ayah sambung arohi.
"Hikss haekkkk hkkkkk hmmmm tidakkk tante jangan menanggis dia masih hiduppp tanteee hikkkkkk" Ucap abbas sambil terus menanggis.
"Tidaakk nak. Cukup hentikan jangan begini ikhlaskan arohiii hikkkkks arohiii hikkkk hiksss"
"JANGAN TINGGALKAN AKU AYUNIIII! BANGUNNN! KAMU GAK BOLEH PERGI." Ucap abbas frustasi. Dia jatuh tubuhnya sudah tak sanggup berdiri lagi,abbas masih belum merelakan sahabatnya itu.
"Nakk bangun lah." Ucap aditya sambil membantu abbas berdiri. Abbas pun berdiri, aditya langsung menguatkan abbas sambil memeluknya.
"Sabar nak. Semoga ayuni tenang,"
"Tidakk!. Tidak!. Tidakkkkk!!." Abbas menggelengkan kepalanya sambil menanggis.
"Ayuni masih hidup. Om. Tante. Jangan bicara seperti ituuu hiiiihh hiiiieek haeeeek"
"Haaaaaaaaaaa! Tidakkk tii--daaak!!"
Abbas dan keluarga hanya menanggis dan mereka hanya berharap yang terbaik.
Abbas sudah kehilangan semangat dia hanya ingin arohi kembali, tetapi apalah daya ini semua sudah ditakdirkan oleh- Nya. Kita selaku manusia bisa apa?.
.
.
.Jangan lupa vote, and komen.
Kasian sekali abbas ini. Sabar bas. Ikhlaskan saja yang sudah pergi.
.
.
.
Apakah kisah cinta AbbasAyuni akan berakhir disini? Entahlah. Tunggu kelanjutannya nanti aku bakalan update lagi bye bye😉.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABATKU TEMAN HIDUPKU.
Ficção AdolescenteKisah tentang 2 orang sahabat masa kecil bertemu kembali dan terjalin ikatan 'PERNIKAHAN' tetapi tidak ada cinta diantara keduanya apakah mereka akan mempertahankan hubungan mereka?. Dan saling jatuh cinta atau. kalau penasaran baca sendiri aja deh...