35. Cemas.

11 1 0
                                    

Happy Reading❤.
.
.
.

Arohi yang sudah dirawat oleh dokter tetapi dia belum sadar juga entah apa yang terjadi, dokter keluar dan menanyakan kepada orang-orang yang menyelamatkan arohi.

"Apakah kalian keluarganya?". Tanya dokter itu

"Bukan dok, pasien korban tabrak lari kita cuma nolong aja"

"Cepat hubungi keluarga pasien segera kita harus mengambil tindakan atau nyawanya tidak akan selamat". Dokter itu pergi dan ada seorang wanita yang membawa tas arohi dan juga ponselnya untung saja ponselnya masih berfungsi, dia langsung mencari kontak terakhir yang dihubungi dan langsung mengabarinya.

Abbas sedang berbicara kepada ansh kakaknya dan sesekali memutar mutar tubuh Ansh. "Kak gua seneng banget, gua seneng banget bentar lagi ayuni jadi istri gua impian gua kenyataan". Ujar abbas sambil memeluk sang kakak dengan bahagia yaa walaupun dia merasa sakit hati karna cintanya tidak terbalaskan.

"Selamat ya dekk, gua ikut seneng dengernya" Mereka saling berpelukan dan tiba-tiba saja ponsel abbas berdering.

"Siapa bas?," Abbas menunjukan ponselnya kepada ansh dan ansh memberi isyarat mata untuk mengangkatnya.

"Halo,"

"Halo arohi? Kenapa suaranya beda sayang?"

"Maaf saya bukan arohi. begini mas, arohi berada dirumah sakit dan sekarang dokter membutuhkan keluarga pasien untuk mengambil tindakan atauu nyawanyaaa tidak akan selamat"

"Aa?aapaaa! Tidakk ini tidak mungkin"

"Segera datang pak di rumah sakit Permata kasih"

Wanita itu memutuskan telfonnya dan abbas hanya menanggis dan tak percaya akan semua yang terjadi, tidak mengambbil waktu lama dia langsung mengabari semua orang dan menuju rumah sakit permata.

"Sus, dimana pasien korban tabrak lari barusan?"

"Di ruangan UGD pak". Abbas langsung berlari keruangan UGD dan hanya bisa melihat arohi dari jendelaa. Dokter pun datang dan menemui orang tua arohi.

"Kenapa arohi? Kenapaa harus sekarang. kita mau tunangan, kamu harus sadar jangan tinggalin akuu cukup 1 kali jangan lagii". Abbas menanggis sejadi jadinyaa orang tua abbas yang ikut menanggis mencoba untuk menenangkan putranya itu.

"Sabar nak, ini cobaan untuk cinta kalian. Abbas kuat yah arohi juga pasti kuat"

Dokter harus mengoprasi arohi sekarang karna orang tua arohi sudah mennandatanganinya semua orang cemas melihat arohi terbaring lemah begitu.

"Paah, arohiiii hiik" Mama arohi menanggis dan sangat terpukul melihat kondisi putrinya saat ini.

"Mama gak mau arohi sakitt lagi pah sudah cukup waktu itu hekk hkkk haekk". Zaara menanggis dan tak bisa berkata-kata lagi.

***


Sudah 3 hari arohi belum sadarkan diri, abbas juga masih setia dia mendampingi arohi setiap saat dirumah sakit. Selama arohi koma dia selalu berbicara kepadanya tentang masa lalu mereka terkadang jari arohi sedikit bergerak.

SAHABATKU TEMAN HIDUPKU.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang