34-End

692 32 0
                                    


Hari pertunangan Mahesa dengan Alya pun tiba. Semua dekorasi bahkan gaun yang dipakai Alya sesuai apa yang dia inginkan. Mereka serasi dengan pakaian yang mereka kenakan. Mahesa dengan jas nya yang berwarna maroon dengan kemeja putih sedangkan Alya  gaun yang senada dengan Mahesa. acara hampir dimulai. Mahesa memandang sekitar. Ia melihat apakan Alana menghadiri acaranya. Tapi ia tidak yakin, Alana akan hadir.

Selang tak lama, gadis yang Mahesa tunggu – tunggu akhirnya datang bersama keluarga besarnya. Namun dengan raut wajah yang amat sangat datar bisa dibilang tanpa ekspresi. Bagaimana tidak Alana akan melihat seseorang yang dicintai menjadi milik orang lain.

Bukan karena permintaan Mahesa, Alana datang melainkan karena permintaan Papanya. Ia menghargai Papanya. Pasalnya papa Alya rekan kerja Papanya dan juga keluarga Mahesa berteman baik dengan Keluarga Alana. Kedua keluarga Mahesa dengan Alya pun sudah berada diatas panggung dan Mc pun sudah memulai acara. Namun disatu sisi Alana tidak melihat Alya disamping Mahesa. Beberapa sambutan telah diberikan oleh masing – masing keluarga. Hal tak terduga terjadi, tiba – tiba lampu padam dan menyisakan lampu yang menyorot Alana.

Hal itu membuat gadis bermarga Vernandez ini terkejut. Alana bingung. Kesalahan teknis atau memang disengaja. Lampu mulai kembali normal. Namun anehnya Alana tidak melihat Mahesa yang tadi berdiri tepat diahadapannya. Dan posisi Alana saat ini persis ditengah – tengah para tamu undangan. Semua seakan membuat lingkaran. Alana semakin bingung akan hal ini. Dan terdengar alunan musik.

Teringat pada saat itu,
Tertegun lamunanku melihatmu
Tulus senyumanmu, sejenak tenangkan
Hatiku yang telah lama tak menentu
Rasa sepi yang telah sekian lama
Selimuti ruang hati yang kosong
Perlahan t’lah sirna bersama hangatnya
Kasihmu yang buatku percaya lagi
Dan ku akui hanyalah dirimu
Yang bisa merubah segala sudut pandang gila
Yang kurasakan tentang cinta yang selama ini menutup pintu hatiku
Yang kini t’lah kau buka
Disaat ku sudah lelah mencari
Disaat hati ini t’lah terkuci
Kau datang membawa seberkas harapan
Engkau yang memiliki kunci hatiku...

Mata Alana mulai berkaca- kaca. Permainan apa lagi yang diciptakan Mahesa, tak puaskah ia menoreh luka pada Alana. Seperti dipermainkan hatinya oleh Mahesa.

“Maaf kalo ini buat lo bingung.” Kata Mahesa perlahan mulai memegang tangan Alana

“Mau lo apa sih, Sa?”

“Maaf kalo gue nyakitin hati lo kemarin. Tapi asal lo tau, gue masih sayang sama lo. Gue gak ada niatan buat bohongin lo, Al. Gue sadar kebahagiaan gue itu adalah lo, Al. Tunangan sama Alya itu bukan keinginan gue, Al. Gue mau lo kembali, Al.” Alana mengeleng – gelengkan kepalanya. Ia tidak percaya semua ini. Alana melepas genggaman Mahesa dan berbalik. Mendapati Alya yang tengah berdiri dibelakangnya dengan senyuman manisnya.

“Aku yang rencanain ini semua, Al. Jangan ngerasa kalo Mahesa mempermainkan kamu. Dia gak cinta sama aku, Al. Jangan mikir kalo aku rebut dia dari kamu."

"Tapi memang iya kan, Ay? Lo udah ngambil Mahesa dari gue. Lo memang teman masa kecilnya Mahesa. Tapi lo dari masa lalunya Mahesa. Dia gak mungkin kembali dengan masa lalunya."

"Well, dulu aku memang cinta sama Mahesa. Aku gak mau kehilangan dia. Mati - matian aku berusaha buat Mahesa cinta sama aku. Tapi nyatanya gak bisa, Al. Dia tetep stuck sama lo, Al. Dan aku disadarin dengan satu hal. Cinta itu gak bisa dipaksa dan gak harus memiliki. Aku sadar cinta Mahesa ke kamu lebih besar daripada cinta aku ke dia."

Alana hanya terdiam sembari menunduk. Meratapi setiap perkataan yang diucapkan Alya. Seperti itukah Mahesa?

"Tidak ada hari tanpa dia ngomongin kamu. Apapun yang Mahesa temuin pasti bawa – bawa kamu, Al. Pikiran dia cuman ada kamu. Begitu juga hatinya. Aku suruh dia buat kembali lagi sama kamu. Buat ngejar kamu lagi sebelum semua terlambat. Maafin aku kalo aku buat kamu ngerasa kehilangan Mahesa. Dan jangan pernah ada niatan buat tinggalin dia ya, Al. Apapun yang terjadi nantinya, kamu harus tetap disamping dia.” Alana tertegun mendengar penjelasan Alya. Tidak ada rasa penyesalan dihati Alya. Ia juga perempuan, apa yang dirasakan Alana bisa Alya rasakan. Alya menghampiri Alana. memeluknya sekilas dan menuntunnya kehadapan Mahesa.

“Maafin gue karena gak bisa mencintai lo, Ay. Terimakasih, Ay. Semoga ada seseorang yang tulus sama lo.” Kata Mahesa

“Sama – sama. Gih lanjutin. Gue mau liat keromantisan kalian.” Kata Alya tersenyum. Begitupun Mahesa dan Alana tak henti – hentinya menahan tawa. Alya kembali kesisi aula.

“Gue lanjutin yang tadi. Gak usah nangis gitu dong. Udah jelaskan sekarang.” Kata Mahesa sambil mengusap pipi Alana.

“Gue terlalu cinta sama lo. Jadinya gue takut lo pergi, Sa.” Kata Alana sambil menunduk. Mahesa terkekeh dan mengangkat dagu Alana agar menantapnya.

“Alana, will you marry me?”

Hah?!”

Ck. Kumat budeknya.” Alana mencubit pinggang Mahesa. ia pun mengaduh kesakitan. Sedangkan Alana menahan malu karena ditertawakan oleh para tamu. Didepan keluarganya pula.

“Kok dicubit sih.”

“Lo sih, bilang gue budek. Lo itu bawa mic tau gak, semua orang bisa denger. Ogeb.” gerutu Alana

Elah gitu doang, yaudah gue ulang nih. Dengerin.” Alana menangguk dan menahan senyumannya

“Alexis Alana Vernandez, Mau gak nikah sama gue?” kata Mahesa dengan senyuman mautnya. Hal itu pun di-iyakan Alana. Sontak semua tamu bersorak bahagia. Mahesa langsung mendekap Alana.

Begitulah kisah cinta mereka. Tawa kebahgiaan mengakhiri kisah cinta Malana (Mahesa dan Alana). Pertemuan yang mereka awali seperti halnya kisah Tom & Jerry. Selalu bertengkar ketika ia bertemu. Dan kini akhirnya takdir mempersatukan keduanya. Tidak sama seperti kisah cinta manapun. Tidak seperti kisah cinta dalam sebuah dongeng. Karena ini kisah cinta Mahesa dan Alana. Kisah cinta yang berisi tentang bagaimana kita belajar tentang perpisahan, keikhlasan, kesabaran dan pengorbanan. Mengalah untuk kebahagiaan orang yang dicintainya. Dan mengerti apa itu cinta tak harus memiliki.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tamat....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Akhirnya tamat juga cerita Malana. Gimana? Sesuai alur gak nih... Atau kalian malah bingung alurnya😳

Apapun itu, semoga suka ya dengan cerita aku....
Terimakasih readers sudah mau berkunjung di cerita ini

Sekian dari afeb

Maaf jika banyak kata yang masih typo, hehe...
Karena afeb juga masih belajar, jika ada kekurangan mohon diberi saran🙏 supaya afeb bisa perbaiki.

Setelah cerita ini, mungkin afeb tidak lagi aktif membuat cerita lain...🙏
Dan kemungkinan hanya cerita ini yang afeb publikasikan. Tapi jika dari kalian banyak yang minta. Aku usahakan untuk membuat cerita baru.....


-Afeb♥️

ALANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang