03

1K 47 1
                                    


Malam pun berganti dengan mentari yang bersinar terang. Cahaya mentari masuk melalui celah jendela kamar sang gadis cantik yang masih nyaman di balik selimut abu - abunya. Jam bekker berbentuk kerropi berdering, hingga membuat sang pemilik menggeliat.

Seperti enggan untuk bangun, Alana kembali mengeratkan selimutnya. Sebelum ia kembali tertidur, sebuah ketukan pintu membuat Alana menggurungkan niatnya untuk tidur kembali. Diapun beranjak dari kasurnya dan membukakan pintu.

"Iya, siapa sih"

"Bangun lo, dasar kebo. Udah jam berapa ini? Sana mandi ntar telat lagi." Perintah Andra

"Iya - iya. Wait... Lo tumben pake seragam mau kemana?" tanya Alana

"Ck, elah namanya pake seragam ya mau sekolah lah dodol banget sih adek gue." Kata Andra sambil mencubit pipi Alana

"Isshhh, sakit Kak. Yaudah Alana mandi dulu ya,"

"Iya, gue tunggu dibawah. Cepetan ya, ditunggu sama papa."

"Papa pulang, Kak?" tanya Alana

"Iya, makanya buruan."

"Aye aye, kapten."

Butuh waktu 15 menit untuk Alana mandi dan 10 menit untuk memakai seragam dan berdandan. Setelah semuanya beres, ia langsung menyabar tas punggungnya dan turun kebawah untuk sarapan bersama sang papa.

"Pagi, sayang." Sapa Reno, papanya

"Pagi juga, Pa. Papa kapan pulang?"

"Tadi malam, Papa kangen sama kalian."

"Besok pasti balik lagi ke LA." Gumam Alana

"Enggak sayang, Papa udah mutusin untuk tinggal bareng kalian. Papa kangen. Maafin Papa ya, udah ninggalin kalian. Gak pernah ada buat kalian."

"Enggak, Pa. Kita bisa ngerti kok, iya kan Alana?" tanya Andra

Alana hanya menggangguk dan seterusnya ia menangis dan berhambur kepelukan sang Papa untuk menghilangkan kerinduannya selama ini.

"Udah, nanti telat lagi. Alana, Papa anterin ke sekolah ya?"

"Aku bareng Kak Andra aja, Papa istirahat aja dulu."

"Iya, Papa kan baru pulang tadi malam pasti capek." Kata Andra

"Iya deh, anak - anak Papa."

Setelah sarapan dan acara kangen - kangenan berakhir. Mereka berpamitan pergi kesekolah.

"Jangan ngebut ya, Ndra. Jagain adeknya."

"Siap, Pa. Kita berangkat ya."

"Dadaaaa, Papa. Love You." Kata Alana

Motor Andra pun membelah kota Jakarta yang mulai ramai akan kendaraan roda empat. Andra tersenyum dibalik helm full face-nya, melihat senyum Alana. Senyum yang menyiratkan kebahagiaan tanpa paksaan. Hari ini Alana sangat senang sampai Alana enggan untuk berhenti tersenyum, ia mengeratkan pelukan dipinggang sang Kakak.

🍂🍂🍂🍂

Akhirnya motor Andra sampai di sekolah. Banyak sepasang mata yang melihat Alana turun dari motor Andra. Banyak yang bergumam tidak jelas dan ada juga yang berteriak histeris layaknya fans alay-nya Mahesa. Pasalnya sudah lama Andra tidak masuk sekolah, sekalinya masuk pasti langsung bolos pelajaran. Tapi, senakal - nakalnya Andra dia termasuk cowok yang pandai dan bertanggungjawab. Andra termasuk The Most Wanted-nya SMA Taruna. Makanya banyak yang naksir.

"Kok banyak yang liatin sih?" gumam Alana

"Iyalah, kan ada gue." Kata Andra

"Ge-er banget deh. Yaudahlah, Alana ke kelas ya, Kak. Males diliatin banyak orang. Dadaaahhh..."

"Belajar yang rajin ya."

"Siap, Kak Andra. Nanti jangan ninggalin aku lagi ya. Jangan kebiasaan kayak dulu lagi." Teriak Alana

"Siap boss." Hormat ala - ala tentara

🍂🍂🍂🍂

Sesampainya Alana di kelas, ia dihadiahi teriakan maut dari sahabatnya. Suaranya yang ngalahin speaker sekolah.

"Alanaaaaaa...." teriak Dea

"Dea, lo gila ya? Gue gak budeg."

"Maap, elah. Oh iya, btw lo berangkat bareng Kakak lo yang ganteng itu ya?" tanya Dea

"Iya emang napa? Naksir lo sama Kakak gue?" tanya Alana

"Tau aja. Minta ID Line-nya dong kan lo sahabat gue yang paaaaling baik, boleh ya?" sambil menunjukan puppy eyes-nya

Alana bergidik ngeri melihat tingkah sahabatnya. Memang banyak teman sekelasnya yang naksir sama Kakaknya dan banyak juga yang menitipkan kado serta surat - surat gak bermutu untuk sang Kakak.

Alana tak menggubris rengekan Dea yang sedari tadi minta ID Line Kakaknya. Hingga suara Bu Katty menghentikan keramaian dan aktivitas para siswa yang tengah menyalin tugas temannya alias nyontek.

"Pagi, anak - anak" sapa Bu Katty

"Pagi, bu."

"Hari ini kita random tempat duduk. Kalian duduk sesuai nomor absen ya. Ayo sekarang pindah."

"Yah, ibu. Saya ngak mau duduk sama Raka. Dia suka gangguin saya terus." protes Dea

"Tidak ada penolakan, Dea. Barang kali kamu sama Raka jodoh. Cepet kamu pindah." Perintah Bu Katty

"Issshh, si Ibu. Main jodohin segala. Yaudah deh."

Akhirnya para murid melaksanakan perintah Bu Katty untuk random tempat duduk. Dan sialnya, Alana satu meja dengan Mahesa di bangku pojok belakang.

"Cieee... Ratu galak sama Big Boss satu meja." Sorak para murid

"Wah, iya. Yang akur ya kalian. Jangan buat ribut sampai kenaikan nanti. Seneng deh ibu. Memang cocok kalian itu." Kata Bu Katty

Guru sama murid gak jauh beda. Dan Alana hanya mengabaikan ejekan semua teman sekelasnya sedangkan cowok yang disampingnya malah menampakkan senyuman yang sok manis.

Akhirnya kelas kembali normal, pelajaran dimulai.

🍂🍂🍂🍂

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan bosen - bosen komen ya teman - teman dan jangan lupa kasih bintang😊😊😊

ALANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang