01

3.3K 75 2
                                    

"Ikhlas itu bukan merelakan. Ikhlas itu memindahkan sesuatu yang kita cintai ke tempat yang lebih baik. Tempat yang membuatnya bahagia."

.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

Ketika sekitar kita ramai kalian pasti merasa senang. Tapi enggak bagi seorang Alexis Alana Vernandez, kehidupannya diselimuti dengan kesedihan. Tuhan belum mengizinkan Alana untuk bahagia, begitu banyak cobaan yang menimpanya, mulai dari kehilangan seseorang yang berharga dihidupnya. Ya seseorang itu adalah Mamanya, Renatta widjaya. Beliau meninggal karena sakit. Dan Papanya, Reno Vernandez. Seseorang yang gila kerja, disibukan dengan perusahaannya yang tersebar di belahan dunia. Hal itu beliau lakukan untuk melupakan kenangannya bersama mendiang istrinya.

Alana adalah anak kedua dari keluarga Vernandez. Kakaknya bernama Alandra Kenzo Vernandez. Untungnya, Alana masih memiliki seorang kakak yang sangat perhatian bahkan sangat sayang dengan adiknya. Andra adalah sosok kakak yang takkan tergantikan oleh apapun. Ia setia mendengar semua keluh kesah yang Alana rasakan, menghibur Alana ketika dilanda kesedihan.
Rindu adalah perasaan yang selalu Alana rasakan. Tidak ada yang mampu mengobatinya. Rindu anak terhadap orang tuanya. Rindu bersenda gurau dengan papanya, rindu tertawa dengan mamanya. Rindu dengan suasana keluarganya yang dulu, sebelum mamanya meninggal.

Alana pandai menyembunyikan kesedihannya di depan orang yang dia sayang.
Kesedihannya ia tutupi dengan sikap dingin dan jutek pada semua orang. Namun tidak dengan Adella Nasya, sahabatnya sejak Sekolah Dasar. Sahabat yang setia dikala suka maupun duka. Dea selalu ada untuk Alana, ada saat Alana bersedih maupun berduka sekaligus penghibur untuk Alana yang kesepian.

Wooooyyyy, ngelamun aja. Gue ngomong gak didengerin, capek gue.” Bentak Dea

“Apa sih lo, ganggu tau gak.’’

“Al, bisa gak sih gak usah kek gini, capek gue ngingetin lo supaya gak usaha mikirin masa lalu lo, heran gue lama – lama.”

“Gue gak bisa. Gue cabut.”

“Gila, woy lo mau kemana? Alana!! tuh anak bikin kesel aja. Untung sahabat gue, kalo enggak udah dari dulu gue tendang lo.” Kata Dea

🍂🍂🍂🍂

Tempat favorit Alana ketika sedang badmood adalah rooftop sekolah. Disana Alana bisa berbagi kesedihan tanpa ada orang yang tau, tanpa ada orang yang mengganggu. Tempat menyendiri yang begitu menyenangkan, jauh dari kebisingan karena Alana benci keramaian.

“Ma, Alana kangen mama. Alana capek hidup kayak gini, Alana pengen ikut mama aja.”

Tanpa sadar setetes air mata mengalir di pipi mulus Alana.

“Gue baru tau kalo cewek jutek kayak lo gini bisa jadi cengeng.”

Alana terkejut dengan kedatangan Mahesa secara tiba – tiba. Baru kali ini ada orang yang berani masuk ke wilayahnya, pasalnya pintu menuju rooftop sudah Alana beri tulisan “GAK BOLEH MASUK, INI WILAYAH ALANA”.

“Dasar, lo itu bisa baca gak sih? Lo tau kan kalo ini wilayah gue,”

Dih, serah gue. Inikan tempat umum,”

“Tau ah, ngomong sama lo gak ada abisnya. Minggir gue mau lewat.”

Tiba – tiba tangan Alana dicekal oleh Mahesa. Dan tiba – tiba juga Mahesa menghapus air mata Alana dengan sangat lembut dan penuh perasaan. Jantung Alana mulai berdegup kencang, tak seperti biasanya.

“Cewek manis kayak lo itu gak pantes nangis.”

Blush. Jantung Alana hampir mau copot, ditambah tatapan Mahesa yang tak lepas dari mata hazel Alana. Itu membuat pipi Alana merah merona.

“Jangan nangis lagi ya, gue gak suka. Btw gue suka mata lo. Enak buat dipandang, apalagi waktu lo lagi senyum tambah manis.” Kata Mahesa sembari mengusap pipi Alana dengan lembut

Pipi Alana kini makin merah merona seperti tomat. Dua kali Mahesa membuat Alana hampir pingsan. Setelah menyelesaikan kalimat terakhirnya, Mahesa pergi meninggalkan Alana yang diam mematung, mencerna setiap kejadian yang dialaminya.

“Lama – lama lo bakal luluh, Al.” Batin Mahesa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maap ya gaess, awalannya gak jelas maklumlah baru awalan soalnya

Jangan lupa komen ya dan kasih saran supaya makin baik aku nantinya dan makin semangat juga aku nulisnya😄😄😄

ALANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang