18

512 21 1
                                    

Sesampainya disekolah puluhan mata tertuju pada sepasang anak muda yang tengah berboncengan dengan romantis. Alana dan Mahesa menjadi sorotan semua penghuni SMA BHAKTI. Mungkin setelah ini ada berita di mading bahkan sampai di fanpage sekolah. Gempar dimana - mana.

"ALANA DAN MAHESA TERCYDUK BERANGKAT SEKOLAH BERSAMA. GIMANA BISA? MEREKA YANG BIASANYA KAYAK TOM & JERRY BISA TIBA - TIBA AKUR. ADA APA KAH GERANGAN????"

Alana turun dari motor Mahesa begitupun Mahesa yang tengah merapikan rambut jambulnya. Sedangkan Alana menatap kesal siswa - siswi yang tengah memandanginya dengan tatapan mengejek. Alana melirik Mahesa yang juga tengah menertawakannya sampai terbahak - bahak. Pagi - pagi begini sudah dibuat kesal.

"Apa sih yang lucu?" tanya Alana kesal

"Rambut lo udah kyak orang habis kesetrum. Nakutin tau gak. Hahahah..." kata Mahesa sambil melenggang pergi. Alana langsung berkaca di spion motor Mahesa. Detik itu Alana langsung mengeluarkan suara 8 oktafnya.

"MAHESAAA!!!" teriak Alana. Yang dipanggil pun berbalik badan sambil memegang telingannya karena cempreng Alana.

"Apa sih. Marah - marah mulu. Sakit nih kuping gue."

"Gegara lo ngebut nih rambut gue jadi berantakan. Lo juga tumben bawa motor."

"Cieee, merhatiin ternyata. Mobil gue dibengkel."

"Serah lo. Mau mati ya lo. Bawa motor ngebut - ngebut." Omel Alana

"Takut telat, Al. Gue juga gak bawa helm dua. Udah sih tinggal rapiin di toilet ribet amat."

"Gue malu tau mau ke toilet." Bisik Alana. Mahesa pun terkekeh.

"Yaudah sini gue rapiin." Kata Mahesa sambil merapikan rambut Alana dengan hati - hati dan telaten. Sedangkan Alana mati - matian menahan debaran jantungnya yang berdetak tak karuan.

"Kenapa nih jantung? Gak bisa apa biasa aja kalo lagi sama cogan." Batin Alana sambil memegang dadanya.

"Lagi deg - degan ya?" tanya Mahesa sambil menunjukkan senyuman andalannya.

"Kat... kata siapa ngarang lo."

"Yaudah sih gak usah blushing gitu." Ejek Mahesa sambil menoel dagu Alana. Setelahnya Mahesa berbalik dan terkejut dengan apa yang didepannya.

"Lo kok nyeb..." belum sempat Alana selesai berbicara ia mematung sejenak saat melihat pria paruh baya yang tengah berdiri dengan kayu rotan ditangannya.

"Eh, Pak Edo. Sehat - sehat pak?" tanya Mahesa basa - basi

"Jam berapa ini?" tanya Pak Edo dengan nada yang ketus

"Jam.... 7 lewat 30 MENITTTT." Kata Mahesa terkejut saat melihat jam tangannya. Alana mengaruk tengkuknya untuk menghilangkan rasa takutnya. Takut dihukum yang berat.

"Al, lo tau kan siasat kita. Gue itung sampe tiga." Bisik Mahesa setelahnya diangguki Alana

"Satu... Dua...KABURRRR" belum sampai itungan ketiga Alana sudah ditarik Mahesa untuk kabur dari kejaran Pak Edo. Terjadilah aksi kerjar - kejaraan. Mahesa dan Alana sudah seperti buronan polisi yang dikerjar - kejar karena melarikan diri. Sepanjang koridor yang dilewati mereka berdua banyak yang melihat aksi nekat yang mereka lakukan. Alana berlari sambil tertawa. Melihat tawa Alana sudah kembali, Mahesa ikut tersenyum. Hanya ini yang Mahesa bisa lakukan agar Alana kembali tersenyum. Walau dengan cara agak kurang mengenakkan seperti ini.

💮💮💮

Setelah aksi kejar - kejaran tadi akhirnya Mahesa dan Alana dihukum juga. Namun mereka tidak dihukum secara bersama - sama. Mereka dihukum secara terpisah. Mahesa dengan Pak Edo sedangkan Alana dengan Kevan. Alana dihukum untuk lari keliling lapangan sebanyak 5 kali. Sebenernya Kevan tidak tega namun ini sudah perintah dari Pak Edo, ia ditugaskan hanya untuk mengawasi saja. Alana mengatur napasnya sejenak setelah berlari sebanyak 5 kali. Lama - lama tubuh Alana makin kurus jika tiap hari seperti ini. Udah tadi lari keliling sekolah gegara Mahesa sekarang ditambah lari lapangan gegara hukuman.

ALANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang