19

459 22 0
                                    

"Sa, lo ngapain disini?" tanya Dewa. Sedangkan Mahesa masih terkejut dengan kehadiran Dewa dan Rion.

"Gak ngapa - ngapain kok, bang." Kata Mahesa sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kok lo manggil gue 'bang' sih. Abang gojek apa gue." Kata Dewa

"BANG...BANG... BANG." Kata Rion dengan nada yang dibuat seperti lagu milik artis korea, G-Dragon. Tak lupa pula Rion mempraktekkan tariannya.

"Itu lagu bege'." Dewa menjitak kepala Rion akibat ulah gesreknya. Rion hanya terkekeh. Dewa hanya geleng - geleng kepala melihat tingkah absurd temannya.

"Gue duluan ya bang." Ujar Mahesa sambil pergi meninggalkan mereka berdua

"Yaudah sih. Kesana yok." Ajak Rion. Mereka menghampiri meja Kevan yang tengah bersenda gurau.

"Lo lama amat, nyet." Kata Andra

"Nih, diajak tp - tp sama di Dewa. Mana cabe - cabean semua lagi." Kata Rion sambil bergidik ngeri.

"Lo berdua kurangin napa gesreknya. Pusing gue liatnya." Kata Kevan sambil mengelengkan kepala.

"Gue gesrek juga gegara Dewa, babang kevan." Ujar Rion dengan nada yang dibuat menye - menye. Alana hanya bergidik melihat tingkah teman - teman Kevan dan Andra. Tidak ada yang normal.

"Lah, napa gue?"

"Udahlah. Gitu aja ribut. Duduk!!!" Perintah Alana

"Iya nyonyaa." Ujar Rion dan Dewa serempak. Dibalas senyuman oleh Alana. Senyuman yang dapat memabukkan hati seorang Kevan.

Setelahnya makanan mereka datang. Heran juga hampir setengah jam mereka menunggu makanannya. Mereka pun asik dengan makanan masing - masing. Tak lupa juga kedua cogan absurd itu melepar candaan yang dapat membuat perut sakit seketika. Cocoklah mereka berdua jadi komedian.

"Kenyang deh gue." Uajar Alana. Bersamaan dengan Dewa yang bersendawa sembarangan.

"Jorok banget sih lo." Kata Kevan sambil mendorong bahu Dewa

"Napa sih, gue kentut aja lo pada biarin. Giliran ada cecan disini pada sok - sokan. Heran gue" Nyinyir Dewa. Yang bersangkutan pun hanya tertawa.

"Dua jam kedepan kita jamkos, Al. Kita mau ngapain?" tanya Dea

"Masa'?"

"Sama dong. Kita juga ada jamkos juga. Gimana kalo kita main games aja?" ajak Rion

"Games apa?" tanya Andra

"Truth or dare" kata Dewa dan Rion serempak

"Kita sehati brooo." Ujar Dewa. Rion pun bergidik ngeri melihat Dewa yang tengah memandang Rion dengan mata yang berkedip - kedip. Udah kayak boneka bayi yang bisa kedip - kedip. Mendengar ide duo absurd tersebut. Mereka pun mengiyakan kemauannya.

"Aturannya kalo milih truth harus jujur sejujur - jujurnya. Yang tau cuman kita kok sans aja. Nah, kalo milih dare harus ngelakuin apa yang diminta dengan senang hati. Harus beneran gak boleh nolak. Deal gak?"

"DEAL" ujar mereka serempak.

Permainan pun dimulai. Tutup botol pun berputar. Orang yang pertama adalah Dea. Truth hal itu yang Dea pilih. Pertanyaannya pun hanya seputar hubungannya dengan Andra. Kemudian berputar lagi, lagi, dan lagi. Semua sudah kebagian. Tinggal dirinya dan Kevan. TING... tutup botol pun berhenti tepat diposisi Kevan. Entah mengapa Alana jadi deg - degan, perasaannya tak enak saat botol itu tertuju pada Kevan.

"Lo pilih truth or..." belum sempat Dewa selesai bicara udah main potong aja.

"Dare." Ujar Kevan mantap sambil menatap Alana tanpa henti. Alana cuman bisa salting.

"Oke. Sekarang apa mau lo?" kata Andra

"Kok lo yang nanya. Lo dong, Al yang bilang kek gitu." Ujar Dea sambil tersenyum jahil

"Kok gue sih,?" tanya Alana heran

"Kan lo yang belom sendiri. Tanyain gih, kevannya." Kata Rion. Yang lain pun hanya memandang sambil tersenyum. Alana pun memberanikan diri bertanya walaupun agak sedikit gugup.

"Lo mau ap... apa?" tanya Alana gugup. Sesekali juga ia melirik Kevan yang tengah memandanginya.

"Kalo gue minta lo jadi pacar gue, mau gak?" tanya Kevan dengan senyum menawan andalannya















































































Gilakkkk main tembak aja nih Kevan😂😂
Enjoyyy guyss😋😋😋

Big lope
-Afeb❤️

ALANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang