16

504 19 0
                                    

Langit mulai berubah menjadi gelap. Namun sedari tadi Alana belum beranjak dari tempatnya. Seperti biasa Alana menunggu Andra di koridor. Sudah satu jam Alana menunggu tapi Andra belum menampakkan batang hidungnya.

"Ck, kemana sih tu orang. Kebiasaan bikin gue nunggu." Gerutu Alana

Alana tersentak karena ada getaran yang berasa dari hpnya. Alana pun merogoh saku seragamnya. Saat dilihat ternyata orang yang sedang ia tunggu, Kakaknya.

"Hall..."

"APA?!" bentak Alana saat menganggak telpon

"Santuy, Al. Ngegas mulu deh."

"Lo dimana sih, gue tungguin juga. Jam berapa ini gue mau pulang capek."

"E..eh, gu..gue lagi cafe."

"WHAT THE!?! KOK LO GAK BILANG KALO UDAH GAK DISEKOLAH. LO TUH NGESELIN BANGET SIH, TEGA BANGET NINGGALIN GUE. GUE UDAH NUNGGU LAMA - LAMA LO MALAH PERGI ENAK - ENAKAN DI CAFE. TEGA LO."

"Al, tungg..."

Ttutt....ttut

Alana pun mematikan telponnya sepihak. Dia sudah terlanjur kesal dengan Andra. Mood Alana pun memburuk. Alana beranjak dari tempatnya dan pergi ke halte, mengunggu kendaraan umum yang lewat. Kalo masih ada di jam segini. Sudah hampir satu jam berada di halte. Alana berdecak kesal sedari tadi belum ada kendaraan umum yang lewat. Walaupun Alana orangnya sedikit galak tapi ia juga orang yang penakut. Apalagi saat sendirian seperti ini. Alana mulai terisak.

"Al ??"

Alana mendongak mendengar namanya dipanggil. Dan langsung memeluk orang itu sangat erat.

"Gu...gue takut." Gumam Alana

"Jangan nangis, ada gue."

💮💮💮

C

owok dengan jaket bomber hitam itu berjalan menuju parkiran. Hanya tinggal mobilnya saja yang masih berada disana. Mahesa tersentak saat ada yang menepuk pundaknya.

"Tumben baru pulang lo?" tanya Kevan sambil menepuk pundak Mahesa

"Anjirr, lo ngagetin gue aja. Gue kira penunggu sini." Kata Mahesa sambil memegang dadanya karena efek kagetnya.

"Ganteng gini dibilang setan. Habis ngapain lo?"

"Biasalah, kayak gak tau gue aja, gue kan orang sibuk."

"Sibuk bersihin toilet. Hahaha..." ejek Kevan

"Mentang - mentang ketos lo. Songong amat."

"Udahlah, gue duluan ya broo."

"Sono - sono." Usir Mahesa

Mahesa pun memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan wilayah sekolah. Jalanan mulai ramai dipadati kendaraan pribadi. Pasalnya jam segini adalah jamnya orang selesai bekerja. Dari kejauhan Mahesa melihat ada seorang gadis yang tengah menunduk di halte dekat sekolahnya. Mahesa mengenali postur tubuh gadis itu dan juga gadis itu memakai seragam sama sepertinya. Mahesa pun menepikan mobilnya. Ia menurunkan kaca mobilnya untuk memastikan penglihatannya apakah itu benar Alana atau bukan. Setelah memastikan jika itu benar - benar Alana. Mahesa ingin menghampiri Alana namun tiba - tiba saja ia mengurungkan keinginannya. Ia tersenyum kecut melihat pemandangan didepannya. Mahesa kembali menjalankan mobilnya meninggalkan mereka yang tengah berpelukan.






















































Segini dulu yak teman - teman.
Enjoyyy😋😋😋

Big love
-Afeb❤️

ALANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang