21

445 24 0
                                    

Keadaan rumah seperti biasa. Sepi. Biasanya Reno, papanya. Sudah pulang dari kantor.  Alana tak menghiraukannya. ia menaiki tangga menuju kamarnya.

“Kok gelap. Siapa yang matiin.” Batin Alana

Alana terkejut saat tiba – tiba lampu dinyalakan. Dan yang pertama kali ia lihat adalah papanya. Alana menunduk dan berjalan mendekati papanya. Reno hanya tersenyum melihat putri kecilnya pulang. Reno tak pernah memarahi kedua anaknya. Ia hanya bersikap tegas kala diantara keduanya melakukan kesalahan. Tak pernah membentak bahkan memukul anak – anaknya. Karna hanya mereka berdua hadiah yang diberikan oleh Renata, istri tercintanya.

“Kamu darimana, sayang.” Tanya Reno sambil menyuruh putrinya duduk.

“Papa gak marah Alana pulang agak malem.”

“Buat apa papa marah. Papa percaya Alana bukan anak nakal. Papa udah tau kamu pulang malam. Papa juga tau kamu bolos kan tadi?”

“Papa tau?” tanya Alana. Reno hanya mengangguk sambil mengusap kepala Alana. Darimana papanya tau itu semua. Detik itu ia tau siapa yang telah memberi tahu papanya.

“Jangan bilang Mahesa.” tebak Alana. Reno mengganguk lagi sebagai jawaban.

“Yaudah bersih – bersih sana. Setelah itu makan. Oh iya besok papa terbang ke LA. Seminggu kira – kira. Gak apa – apa kan papa tinggal?”

“Iya. Kapan flight-nya, Pa?” tanya Alana

“Jam 3 pagi. Gak usah nganter. Jam segitu kamu belom bangun kan.” Alana tersenyum menampakkan gigi putihnya. Setelahnya Reno menghilang dibalik pintu yang tertutup. Alana bergegas mandi.

💮💮💮

Alana terbangun dari mimpi indahnya. Ia mengerjapkan matanya. Sinar matahari menyambut hari libur Alana. Ia melirik jam dinakas. Masih beberapa jam untuk kencannya bersama Kevan. Kevan akan menjemputnya pukul 7 malam nanti. Tiba – tiba Alana tersenyum. Tak sabar untuk nanti malam. Suara getaran handphone membuyarkan lamunannya. Ternyata itu pesan dari Kevan. Dengan hati – hati ia melihat pesan itu.

KevandreR : Jangan lupa ya nanti malem. Dandan yang cantik. Alana sayangnya Kevan.

AlexisAl : Iya, Kak.

Dengan tangan gemetar Alana membalas pesan dari Kevan. Hati Alana berbunga – bunga saat mambaca pesan dari Kevan. Alana langsung loncat – loncat kegirangan sesekali juga ia menciumi ponselnya. ‘Sayangnya Kevan’ kalimat itu yang membuat Alana berbunga – bunga. Alana pun bergegas turun kebawah. Ia haus karena Kevan. Sesampainya dibawah ia tidak medapati Andra. Tumbenan biasanya dia sudah stay dibawah. Hanya ada Bi Iyem.

“Abang kemana, Bi?” tanya Alana sambil menarik kursi dan duduk.

“Lagi lari, non. Bibi buatin roti ya, non.” Ujar Bi Iyem sambil mengambil sehelai roti

“Biar Alana aja yang buat.” Kata Alana sambil mengambil alih rotinya dari Bi Iyem.

“Yaudah Bibi ke halaman berlakang dulu ya, Non.” Kata Bi Iyem. Lalu diangguki Alana. Tengah asik makan. Alana dikagetkan oleh Andra. Alhasil Alana tersedak dan terbatuk – batuk. Spontan Andra langsung menyodorkan segelas susu pada Alana. Alana meneguknya sampai tandas.

“Lo mau buat gue mati?!?!”  Andra bukannya minta maaf tapi malah nyengir kuda kayak orang gila. Memang Abang laknat. Andra langsung melenggang pergi. Alana mendengus kasar.

“Punya Abang gini amat.” Gumam Alana. Usai kenyang ia pergi menonton TV sampai sore.

Pukul 6 lebih 30 menit, Alana sudah bersiap. Ia mengenakan dress tanpa lengan berwarna hitam selutut. Juga high heels berwarna silver. Rambut curly yang sengaja ia gerai. Ia melihat pantulan dirinya dicermin. Sangat perfect, pikirnya. Setelah puas dengan penampilannya ia segera keluar karena tak takan mendengar teriakan Andra sedari tadi. perlahan – lahan ia menuruni tangga. Sesampainya diruang tamu sudah ada Dea juga KEVAN!!!!. Alana sempat mematung ketika melihat penampilan Kevan. Begitu berbeda dari biasanya. Begitu pun Kevan melihat Alana tanpa berkedip. Penampilannya hampor senada dengannya.

Ck. Malah pada bengong. Cepet sana katanya mau kencan.” Ujar Andra

“Ganggu aja deh, bang. Berisik tau gak.” Alana pun menghampiri Kevan

“Biar gue bisa berduaan sama Dea. Sono – sono.” Usir Andra. Dihadiahi pukulan oleh Dea.

Ishhh, sakit yang.” Kevan malah terkekeh melihat tingkah Andra dan Dea. Setelahnya Kevan mengenggam tangan Alana tak lupa juga pamit pada Abangnya.

“Sukses, Al. PJ jangan lupa ya.” Kata Dea antusias. Beda halnya dengan Andra malah cemberut sambil mengusap – usap lengan yang dipukul Dea tadi.

“Kok kamu malah cemberut sih. Gak suka Alana punya pacar?” tanya Dea

“Bukan itu. Nih lengan aku sakit kamu pukul tadi.” kata Andra sambil menunjuk lengannya. Dea mengusap – usap lengan Andra. Andra terkekeh melihat pacarnya yang super duper perhatian. Tiba – tiba Andra memeluknya erat. Dea membalas pelukan Andra. Terasa nyaman dalam dekapan Andra.















































































































Big lope

-Afeb❤️

ALANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang