15

548 26 0
                                    

Alana mengerjapkan mata berberapa kali. Samar - samar ia mendengar ada yang membawa - bawa namanya dengan Mahesa.

"Kak Mahesa kasihan ya dihukum lari lapangan. Gara - gara gak pake seragam."

"Itukan gara - gara dia ngelindungin Kak Alana. Ia udah biasakan dihukum kayak gitu. Dia juga pernah dihukum bareng Kak Alana."

"Iya juga sih. Udahlah biarin. Yuk balik kelas"

Keadaan UKS kembali sepi setelah kepergian kedua siswi tadi. Alana kembali mengingat percakapan kedua adik kelasnya. Alana bangkit dari tidurnya.

"Mahesa dihukum ?" Batin Alana

Alana bergegas keluar menuju lapangan guna mengecek apakah benar jika Mahesa dihukum. Ia juga ingin mengucapkan maaf juga terimakasih. Sebelum ke UKS ia mampir ke kantin untuk membeli minum untuk Mahesa. Setelahnya ia berlari agar cepat sampai lapangan.

Entah perasaan apa yang ada di benak Alana sampai ia rela tergesa - gesa seperti ini. Apakah Alana mulai perhatian kepada Mahesa. Sesampainya dilapangan ia melihat Mahesa yang tengah berlari keliling lapangan dengan kaos hitam pendek. Dahinya penuh dengan keringat yang menetes. Sesekali Mahesa menyekanya dengan tangan. Terbesit rasa kasihan dibenak Alana. Walaupun ia sering dihukum bersama Mahesa. Namun kali ini berbeda. Alana masih memandang Mahesa dari kejauhan. Mahesa sudah selesai menjalani hukuman. Alana pun menghampiri Mahesa yang tengah duduk dipinggir lapangan dan duduk disebelahnya.

Hal itu membuat Mahesa bertanya - tanya. Alana kembali membuat Mahesa terkejut dengan perilaku Alana saat ini. Alana menyodorkan sebotol minuman untuknya. Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Alana menatap penampilan Mahesa saat ini. Kaos hitam pendek yang pas dengan tubuh atletisnya dipaduka dengan celana abu - abu tak lupa Jam tangan hitam yang selalu Mahesa pakai. Dan kalung? Baru kali ini Alana melihat Mahesa menggunakan kalung. Mahesa memakai kalung seperti yang dipakai tentara - tentara di drama korea, DOTS.

"Tumben banget nih cewek." Batin Mahesa

Mahesa langsung meneguk minuman yang diberikan Alana sampai tandas. Alana masih enggan membuka suara. Dan juga Alana yang masih setia menatap Mahesa dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Biasa aja liatnya ntar naksir kan berabe. Thanks minumannya. Btw, Lo ngapain kesini, Al." Tanya Mahesa

Alana tersadar dan mengalihkan pandangannya dari Mahesa. Alana menatap lurus kedepan, menatap tengah lapangan.

"Kok bisa dihukum?"

"Seragam gue kan basah gara - gara lo."

"Ma-maaf," kata Alana sambil menunduk

"Ck elah, Al. Gitu doang. Gak usah sedih gitu napa, udah biasa gue kayak gini."

"Tapi kan gue yang buat lo dihukum."

"Gue kan sering dihukum gegara ribut sama lo."

"Tapikan beda masalahnya. Lo dihukum gegara ngelindungin gue. Baju lo basah karena gue, sa." Kata Alana lirih

"Yang nyiram gue kan Stella bukan lo. Udahlah Alana biasa aja."

"Yaudah gue minta maaf sekali lagi. Gue juga mau bilang makasih karna lo ngelindungin gue tadi."

"Udah gue maafin. Tapi ada syaratnya."

"Kok gitu, gak ikhlas banget pake ada syaratnya segala." Kata Alana dengan nada yang mulai meninggi

"Mau gue maafin enggak?"

"Iyaudah, apa syaratnya?" kata Alana

"Gak boleh jutek lagi sama gue. Dan jadi sahabat gue, mau gak?"

Alana berpikir sejenak. Dan mengangguk setelahnya. Mahesa menjulurkan jari kelingkingnya begitupun Alana.

"Emang lo gak punya seragam serep apa?"

"Lo kira ban apa punya serep. Gue lupa gak bawa. Makanya gue pake ginian aja." Kata Mahesa dengan nada santai

"Di UKS kan ada. Kenapa gak ambil aja? Atau enggak beli yang baru."

"Males gue harus bolak - balik. Enak pake ginian banyak yang terpesona sama gue." Kata Mahesa sambil mengedipkan sebelah matanya

"Dih, kegatelan banget."

Keduanya kembali terdiam. Mahesa menatap lekat wajah Alana yang tengah menatap lurus kedepan.

"Gue harap dengan cara ini gue bisa ngejaga lo. Gue pengen ngelindungin cewek yang gue sayang. Gue juga pengen buat lo bahagia, Al. Semoga lo bisa jatuh dalam pesona gue, Alana." Batin Mahesa

Mahesa langsung menjahili Alana dengan mengacak - acak rambut Alana. Mahesa pun berlari saat melihat Alana hendak mengejarnya. Mereka pun terlibat kejar - kejaran ditengah lapangan. Mereka mengacuhkan orang - orang sekitar yang tengah memandang mereka. Sesekali Mahesa mengelitiki pinggang Alana. Dan Alana pun tertawa lepas karna ulah jahil Mahesa.

Dengan hubungan persahabatan Mahesa semakin dekat dengan Alana. Mahesa telah mengikuti kemauan ayahnya. Bukan kemauan ayahnya saja namun keinginannya juga, mengejar dan memperjuangkan cinta pertamanya.

-The end-

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Belom akhir deng, masa' gitu doang endingnya masih panjang dong😁😁

Semoga kalian enjoy😊😊

Big lope
Afeb❤️

ALANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang