Setelah puas lari pagi, mereka bertiga memutuskan untuk kembali kerumah. Dan Dea juga langsung pamit pulang. Rutinitas Alana kalo hari libur begini kalo gak ngebo ya ngerjain Andra. Beda halnya dengan Andra, dia itu orangnya sok sibuk kalo gak sibuk ya nyibukin diri. Kayak sekarang habis jogging bukannya istirahat, dia langsung renang. Emang gak punya capek.“Al, renang kuy,” ajak Andra
“Males. Lo aja gue mau lanjut bobo cantik.”
“Dasar kebo,”
Saat Alana hendak pergi menaiki tangga. Andra tiba – tiba menggendongnya dan menceburkannya ke kolam.
BYUR...
“Kak Andra, ishhh...”
“Salah sendiri, gak mau.” Kata Andra
“Dingin airnya.” Rengek Alana
“Nanti juga anget sendiri kena matahari.”
“Au ah, nyebelin dasar.” Cibir Alana
Alana pun duduk di pinggir kolam, memperhatikan Andra yang tengah berenang. Eh, Alana jadi teringat Dea yang ngotot pengen liat Andra yang lagi berenang apalagi liat Andra yang tengah bertelanjang dada seperti sekarang.
“Kak, papa mana?” tanya Alana
“Tadi sih bilangnya mau ketemuan sama sahabatnya.”
Alana hanya ber-o ria. Alana pun bangkit hendak mandi dan sarapan.
“Kak, gue duluan ya,”
“Udahan? baru juga kecebur belom berenang.” Cibir Andra
“Penting udah basah, wlee.” Ejek Alana sembari tertawa
“Yee... Eh Al, Baju lo tuh tembus pandang. Warna item kan,” kata Andra cengengesan
Sontak Alana langsung melihat bajunya, dan memang benar. Ia pun langsung mengambil handuk yang dibawa Andra. Memang kakak laknat, si Andra mah.
“Kak Andraaaa..” teriak Alana sambil berlari masuk
“Iya sayang, ckck... lucu banget adek gue.” Kata Andra
Tak perlu waktu 1 jam untuk Alana mandi. Nafsu makan Alana tiba – tiba hilang padahal cacing – cacing dalam perut tengah berdemo minta makan.
Dan tiba – tiba juga ia teringat sikap dan perlakuan Kevan tadi pagi, ia tak sadar tengah senyum – senyum sendiri. Hingga Andra masuk ke kamarnya pun Alana tak sadar. Lamunan Alana langsung buyar saat Andra mengagetkannya.
“HAYOOO... ngelamunin apaan sih sampe senyum – senyum gitu ?” kata Andra sembari tiduran di kasur
“Ishhh, kebiasaan deh ngagetin.”
“Lagi jatuh cinta ya sama Kevan?” tanya Andra
“Sok tau banget jadi orang, lo ngapain sih masuk kamar orang, gak ketuk pintu lagi. Gak sopan.” jawab Alana ketus
“Dasar ogeb. Gue ketukin dari tadi gak ada yang nyaut dan gak kekunci juga ya gue masuklah. Eh, taunya lo lagi ngelamunin babang Kevan. Cieee, adek gue suka sama cowok juga.”
“Ck, ya gue cewek normal lah. Emang lo,” kata Alana
“Waaah, berarti bener dong lo suka sama Kevan. Gue bilangin, ah.” Kata Andra sembari mencari ID line milik Kevan
“Apaan sih, Kak. Gak ada yang suka, cuman..”
“Cuman apa? Kagum? Terpesona? Sama aja kale.”
“Gue bilangin, ah.” Ancam Andra
“Ishhh, jangan Kak.” Kata Alana sembari merebut hp milik Andra
“Kalo jangan berarti iya? Hayooo ketahuan kan, ngaku aja deh.”
“Eng... enggak.” Kata Alana gugup
“Kalo enggak kok pipi lo merah. Hahaha... gue bilangin nih.” Ancam Andra
Mereka pun saling berebut hp dan berakhir Alana yang digelitikin Andra. Kakak beradik yang penuh kebahagiaan. Ya seperti itulah, kelakuan kakak beradik yang kadang akur kadang juga kayak Tom and Jerry.
“Udahlah, serah kalo mau bilangin juga.”
“Dih, ngambek. Yaudah enggak gue bilangin deh, main PS yuk?” ajak Andra
“PS mulu, nonton film aja dibawah. Ayooo....” rengek Alana sambil menarik lengan Andra
“Yaudah, ayo!” kata Andra
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Vote komen terus teman - teman😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA (Completed)
Teen Fiction"Takdir mempertemukan aku, kamu, dan dia" Kisah tentang seorang gadis yang terjebak dalam cinta segitiga yang begitu rumit dan memilukan. Dimana salah satu dari mereka harus mengalah demi kebahagiaan orang yang disayang. Kisah cinta seseorang yang b...