04

892 37 6
                                    

Teetttt....

Bel istirahat pun berbunyi, 2 jam pelajaran berasa 2 hari. Bu katty kalo ngajar suka belok dari materi jadinya lama, maklumlah guru senior. Katanya biar nambah pengetahuan, nambah pengetahuan apanya kalo yang diceritain selalu yang berbau drama Korea. Selalu disangkut pautkan dengan drakor, ya begitulah bu Katty.

“Al, nanti ngerjain tugasnya dirumah lo ya. Sekalian main,” kata Dea

“Main apa mau modus sama kakak gue?” timpal Alana

“Dua – duanya juga boleh. Kantin kuy,” ajak Dea

“Enggaklah, gue disini aja. Mager jalan.”

“Yaudah, mau nitip gak?”

“Susu kotak aja deh.”

“Oke, bye Alana cayang.”

Kebiasaan Alana saat istirahat, selain ke rooftop atau perpustakaan. Dia selalu dikelas, dengerin musik kesukaannya sambil baca novel yang baru dipinjamnya. Alana suka keheningan, itu membuatnya nyaman. Tiba – tiba Alana merasakan ada sesuatu yang bergerak didepannya. Saat Alana mendongak ternyata itu Mahesa, rivalnya. Alana menatapnya tajam tapi malah dibalas dengan cengiran gila dari Mahesa.

“Ngapain lo didepan gue?” tanya Alana

“Mau liat ratu galaknya big boss.”

“Jijik tau gak, jauh – jauh dari gue.”

“Jangan jauh nanti kangen. Susah loh,” kata Mahesa

“Serah,”

Alana bangkit dari kursinya bersamaan dengan bunyi bel istirahat telah usai. Alana mengurungkan niatnya untuk ke perpustakaan. Alana tidak mau dicap badgirl karena bolos jam pelajaran. Apalagi sekarang jam nya Pak Edo.

🍂🍂🍂🍂

Akhirnya kegiatan sekolah telah usai. Tak ada jadwal extrakurikuler untuk Alana. Memang, Alana tidak ada jadwal namun ia harus menunggu Andra, kakak tercintanya, yang sedang latihan bakset. Soal tugasnya dengan Dea? Tenang, Dea pulang duluan sekalian ngambil baju. Mau nginep katanya mumpung weekend. Biar bisa jogging bareng Kak Andra, dasar Dea sukanya modus.

Disinilah Alana, duduk sendiri dikursi dekat lapangan. Menunggu Kakaknya yang dari tadi belum kelar – kelar. Alana tidak terlalu suka bakset makanya nilainya suka jelek. Kok bisa ya, padahal Kakaknya kapten basket. Ya terkadang sesuatu yang tidak kita suka dari awal sulit untuk dikuasai karena bukan kemauan hati kita.

Setelah 2 jam Alana menunggu, kayak anak ilang. Akhirnya sang Kakak selesai juga. Alana akan mengomeli Kakakanya nanti, karena sudah berbohong. Andra bilang, latihannya hanya 1 jam tapi ini sudah kelewat dari 1 jam.

“Hai, adekku yang cantik. Lama ya?”

“Udah tau lama masih nanya, sampe lumutan tau gak gue nunggunya.” Kata Alana

“Dih, galak. Jangan galak – galak nanti gak ada yang suka bahaya lo.”

“Bodo, cepetan deh Kak.”

“Iya, ayo.” Mereka pun berjalan menuju pakiran.

"Lah, kok jadi naik mobil. Motornya mana?" Tanya Alana

"Oh, tadi dipinjem sama temen kakak." Jawab Andra santai

"Temen yang mana?" Selidik Alana

"Ada lah, temen gue kan banyak. Udah deh gak usah kepo ntar juga dibalikin. Dah sono masuk." Kata Andra

"Ishh, dasar nyebelin." Kata Alana sambil cemberut. Andra pun terkekeh melihat tingkah lucu adeknya.

Tepat saat Andra hendak masuk mobil, tiba – tiba ada yang memanggilnya. Dan mengajak Andra mengobrol. Ya Tuhan, apalagi ini. Alana sudah lama menunggu sekarang harus menunggu lagi.

"Alana kan pengen pulang." Batin Alana

Alana ingin memaki orang yang telah memanggil kakaknya itu. Perjalanan pulang Alana jadi terganggu karna orang itu. Namun, saat Alana menurunkan kaca mobilnya untuk melihat siapa orangnya. Detik itu, ia langsung mengurungkan niatnya. Karena orang yang memanggil Andra tadi adalah Kevandre Rahardi, teman sekelasnya.

Alana bisa tau Kevan? Itu karena Kevan termasuk Most Wanted juga kayak Kakaknya dan juga ia murid teladan. Manik mata keduanya bertemu, mereka saling bertukar pandang. Setelah itu Kevan tersenyum kepada Alana. Hal itu membuat kerja jantung Alana semakin cepat. Deg – degan. Itulah yang dirasakan Alana saat ini. Baru kali ini ia melihat senyuman manis dari seorang cowok.

Akhirnya, Kevan memutuskan pandangan mereka. Alana kembali memandang arah depan. Selang beberapa menit, Andra akhirnya kembali masuk mobil dan menyalakan mesin mobil. Alana menoleh kesamping tepat saat itu Kevan melambaikan tangan kepada Alana sambil menunjukkan senyuman andalannya. Semakin guguplah Alana.

"Ya ampun, kok manis sih senyumnya." Batin Alana sambil tersenyum tipis

Alana memejamkan mata sejenak guna menghilangkan rasa gugupnya tadi, namun lama kelamaan ia tertidur. Selama perjalanan Andra tidak mendengar suara Alana. Andra menoleh dan mendapati adiknya sedang tertidur pulas.

“Kasihan adek gue. Maafin Kakak ya udah buat Alana nunggu lama.” Kata Andra sambil mengusap kepala Alana dengan sayang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Komen yuk😅😅

ALANA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang