Bagian 15

1.5K 54 2
                                    

Jejak jejak jejakkkkkkk
Ayolah, aku mau notif dari kalian😫
.
.
Happy Reading :))

**

"Assalamualaikum"

Mara yang sedang menyuapi Kiara makan siang menoleh kearah pintu masuk.

Disana terlihat Sion yang sudah memakai pakaian santainya.

Sion masuk lebih dalam. Setelah pulang sekolah tadi, ia langsung menuju rumahnya untuk berganti baju dan langsung menyusul Mara kerumah sakit.

"Waalaikum salam" jawab Mara.

Sion langsung mendekati Mara dan menyalami Maminya.

"Pagi adek," sapa Sion pada Kiara.

Kiara hanya membalas dengan senyum.

"Ara udah bisa makan, ya, Mi?" tanya Sion.

"Udah Sayang. Alhamdullilah perkembangan Kiara berangsur  membaik," jawab Mara.

Sion tersenyum senang, ia membelai surai Kiara.

Kiara tersenyum kearah Sion.

"Cepet sembuh ya, Ra," ucap Sion.

Mara kembali menyuapi Kiara.

Kiara menatap kosong sembari mengunyah pelan bubur yang ada di dalam mulutnya.

Udah 2 hari ini sosok itu tidak datang, apa dia sudah lupa atau tak merindukannya, padahal Kiara sangat berharap ketika ia bangun kemarin orang yang pertama kali ia lihat adalah wajah itu. Namun kenyataannya tidak.

~o~

Finn terdiam di dalam kamarnya.

Entah kenapa rasanya ia sedang tak ingin kemana-mana.

Bahkan ia sengaja tidak berangkat sekolah.

Dan mematikan ponselnya.

Semua keadaan yang ia alami sangat membuat Finn muak. Ia benci ketika hidupnya harus di atur seperti sekarang.

Namun ia bisa apa? Tidak ada yang bisa ia lakukan selain menuruti.

Fany, Finn agak bersyukur ketika kakaknya memutuskan untuk pindah ke apartemennya namun kakaknya itu akan terus memantau Finn.

Finn melangkah menuju balkon kamarnya. Ia menatap langit biru yang dihiasi sedikit awan yang bertebaran.

Finn memejamkan matanya sejenak merasakan hembusan angin yang menerpanya.

Untuk saat ini Finn hanya bisa berdoa untuk kesembuhan gadisnya dan berdoa agar perjodohan ini batal.

Namun apakah mungkin bisa?

Sedangkan yang ia tau, Arya, Ayahnya itu sangat mementingkan bisnis keluarganya yang terancam bangkrut tanpa memikirkan perasaanya.

Ahh, tangan Finn terkepal kuat, rasanya ia ingin menonjok seseorang saat ini.

Mengingat hal itu sangat membuatnya kesal.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang