Bagian 37

678 38 15
                                    

HappyReading ❤

.
..
.

Ada,
Tapi gak dianggap ada, itu sakit.

                                      ~Rena

.
.

Setelah mengantar Kiara, Karin menghentikan sejenak mobilnya di pinggir jalan.

Ia langsung memegang kepalanya.

"Astagfirulloh.. Astagfirulloh.. Gak lagi-lagi deh ngajak Ara belanja. Bisa-bisa pingsan di tempat gue," keluh Kyla.

Karin yang saat itu sedang memijit pelan kepalanya menoleh kearah Kyla. "Gue juga ngeri bett, tapi.... Ahh, udahlah. Pusing gue."

Dan akhirnya mereka pulang ke rumah.

***

"Sayang,"

"Eh,  Ma."

Niken memasuki kamar putrinya yang memang tidak di kunci. Ia mendekat kearah Rena yang saat itu sedang berbaring di ranjang.

Niken duduk di tepi ranjang samping Rena.

"Gimana kabarnya Finn? Kalian baik-baik aja kan?"

Pertanyaan yang sebenarnya paling Rena hindari.

"Ehmm, iya,  Ma. Kita baik-baik aja."  Rena memaksakan senyumnya.

Niken ikut tersenyum. Ia mengelus surai putrinya dengan lembut.

"Hubungan kalian harus tetep baik-baik aja. Mama mau kamu tetep sama Finn ya, sayang."

Rena mengangguk, mencoba meyakinkan mamanya. "Iya, Ma."

"Yaudah, Mama keluar dulu. O ya, Ren, ajak Finn main dong. Sekarangkan malam minggu."

"Iya, Ma. Nanti Rena coba ajak Finn, semoga aja dia gak lagi sibuk."

~o~

"Finn,"

Finn menoleh karna panggilan dari kakaknya.
Ia tak menjawab panggilan itu, ia hanya menunggu Fany mendekat.

"lo ngejauh dari Rena?"

Sebuah pertanyaan yang langsung membuat mood Finn menghilang.

Finn melanjutkan langkahnya menuju kulkas untuk mengambil minum.

"Finn, dengerin gue. Lo gak bisa ngejauhin Rena gitu aja. Rena tunangan lo,"

Finn menegak minumannya hingga tandas. Setelahnya ia menatap datar ke arah Fany.

Finn menghela nafas jengah. "Dari awal, gue gak suka sama semua ini, Kak. Dan sekarang kenapa gue yang harus di repotin?"

Fany terdiam mendengar jawaban dari adiknya itu.

Finn yang melihat Fany hanya diam, segera melangkahkan kakinya menjauhi area dapur.

"Bagaimana pun caranya, perjodohan ini harus segera di batalkan."

Finn menaiki tangga menuju ke kamarnya.

Namun, baru sepertiga tangga, suara Fany berhasil menghentikan langkahnya.

"Finn, malam ini lo harus jalan sama Rena. Mamanya nyuruh lo buat pergi sama Rena."

~o~

Mobil Finn terpakir rapi di area perumahan. Ia segera menghubungi seseorang.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang