Bagian 19

1.1K 42 7
                                    

Haiii..

Happy Reading😘

🌺🌺

Rena menjauhi kantin, ia berjalan sendirian di belakang kelas tanpa tau arah yang akan ia tuju.

Air matanya menetes mendengar kenyataan yang ada.

Hatinya terasa sesak. Berapa kali pun ia mencoba memukul dadanya untuk meredakan sesak, namun rasa sesak itu malah semakin menguasai dirinya.

Rena masih tak terima dengan kenyataan yang di ucapkan oleh dua anak baru tadi, Finn sudah punya orang spesial? Lalu bagaimana dengan pertunangan mereka berdua?

Disisi lain, Rena ingin pergi karna tak kuat dengan keadaan yang terus memojokkannya seakan dunia sangat mengutuknya untuk segera menjauh dari Finn di tambah lagi dengan kenyataan yang baru ia dengar.

Namun disisi yang lainnya juga, Rena tak bisa meninggalkan Finn, ia ingin memiliki Finn. Ditambah lagi semua ini juga keinginan kedua orang tuanya.

"Kenapa semua sesulit ini?"

Rena menghentikan langkahnya ketika ia menjumpai sosok yang ia kenal berada tak jauh darinya.

Rena menghapus jejak air matanya dan mencoba tersenyum.

"Kamu ngapain disini, Finn?" Rena berjalan mendekat.

Finn menoleh dengan tatapannya yang datar, sangat datar.

Ia hanya diam.

Rena menatap Finn yang juga menatapnya, pandangan keduanya bertemu.

Mereka bertatapan agak lama.

Tangan Finn terulur mengelus kepala Rena pelan.

Rena terpaku, badannya terasa menegang ketika tangan Finn untuk pertama kalinya berada di kepalanya.

Dan untuk pertama kalinya, Finn bersikap Manis.

Finn menghentikan tindakannya, ia memutar tubuhnya dan mulai melangkah.

Baru beberapa langkah ia berhenti.

"Lo pulang duluan, jangan nunggu gue."

Setelah mengatakan itu Finn melangkahkan kakinya kembali.

Rena masih mematung disana melihat langkah Finn yang menjauh.

Ia memegang pucuk kepalanya yang beberapa menit lalu di usap oleh Finn.

Pipi Rena memerah bersamaan dengan senyumnya yang merekah, ia sangat bahagia.

'Apa kah ini pertanda?'

~o~

Jam pelajaran akan selesai 1 setengah jam lagi.

Finn mulai tak tenang di kursinya, ia berdiri dan mengambil tasnya, lalu melangkah keluar kelas.

"Eh, Finn, mau kemana lo? " teriak Sion dari dalam kelas.

"Pulang," jawab Finn singkat.

"Mau bolos lagi lo?"

Kali ini perkataan Sion tak di jawab maupun di perdulikan oleh Finn.

Sion menghela nafas, "Tu anak hobinya bolos, ya, sekarang."

Yeah, Sion yakin jika tujuan Finn bukan lah pulang kerumahnya melainkan kerumah sakit.

Finn berjalan santai di koridor sampai di parkiran, beruntung ia lolos,tak ada guru yang berkeliaran di area jalan menuju parkiran.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang