Bagian 45

674 38 8
                                    

HappyReading ❤

.
..
.
.
.
..
.
.

"Ara,"

"Kak Finn?" Kiara membalikkan badannya.

Finn memberikan senyum kecil kepada Kiara. "Pulang bareng Kakak, yukk."

Sebuah senyuman senang terbit di wajah Kiara. "Beneran, Kak?"

Finn mengangguk mengiyakan pertanyaan Kiara.

Ekspresi senang yang reflek muncul ketika Kiara melihat anggukan dari Finn, membuat Finn ikut merasakan bahagia.

Kyla dan Karin yang menyaksikan interaksi Kiara dengan Finn, saling tatap. Ada perasaan senang di hati mereka, namun juga di selimuti dengan rasa cemas. Terlebih lagi keduanya telah mengetahui status Finn yang sebenarnya.

"Ayok, Kak," ajakan antusias dari Kiara.

Lagi-lagi Finn hanya mengangguk seraya memberikan senyuman kecil.

"La, Rin. Ara duluan, ya," pamitnya pada Kyla dan Karin.

Kyla dan Karin tak punya alasan lain saat ini, mereka berdua mengangguk saja.

"Iya, Ra," -Karin

"Hati-hati, Ra." -Kyla

Kiara mengangguk mengiyakan. Setelahnya, Finn dan Kiara berjalan beriringan meninggalkan Kyla dan Karin yang masih setia berdiri di tempatnya sembari menatap kepergian keduanya.

"Ikutin gak nih, Rin?"

Pertanyaan dari Kyla mampu mengalihkan fokus Karin. Karin beralih menatap Kyla.

"Sepertinya perlu. Kuy, lah. Gue takut Kiara di apa-apain."

Kyla mengangguk mengiyakan perkataan Karin.

Keduanya mulai beranjak dari sana menuju arah yang sama dengan yang di lewati oleh Kiara dan Finn.

Namun, baru beberapa langkah, langkah keduanya kembali terhenti. Ada yang menahan keduanya di bagian bahu.

"Mau kemana kalian?"

Kyla dan Karin reflek berbalik setelah mendengar pertanyaan dari Erick.

"Kak Sion,"

"Kak Erick?"

Kyla dan Karin sedikit kaget dengan keberadaan kedua seniornya itu. Terlebih lagi saat ini mereka sedang berada di koridor yang otomatis menjadi tontonan berpuluh pasang mata yang berada di sana.

Erick dan Sion tersenyum kecil.

"Ya suka-suka kita, dong. Apa lagi orang yang kita suka ada di sini. Jadi gak ada alasan buat kita berdua gak nyusulin ke sini," ucap Sion dengan kedua alis yang di naik turunkan dan dengan senyuman khasnya.

Sebuah hal yang cukup simpel membuat setiap pasang mata dari lawan jenisnya menahan nafas, termasuk pasang mata orang yang menjadi tujuannya.

Kyla merasa ia akan terbang saat itu juga. Namun beruntung, kesadaran masih berpihak padanya.

"Pulang bareng yuk, Rin." Ajakan dari seorang Erick yang mampu membuatnya menjadi pusat perhatian. Bukan hanya Karin, namun Sion dan Kyla juga beralih menatap keduanya.

Karin terlihat senang, terlihat dari senyuman malu yang ia berikan. "Ayok, Kak."

Kyla yang mendengar jawaban dari Karin langsung memukul pelan tangan Karin untuk menyadarkan sahabatnya itu.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang