Bagian 43

668 45 25
                                    

HappyReading

..
..
.
..
...
...
.

"Pagi, La," sapa Sion ramah.

Kiara menghela nafas pelan. Di sini ia merasa jadi obat nyamuk dari 2 pasang sejoli yang sedang bercakap-cakap itu.

Alhasil Kiara memutuskan untuk masuk ke dalam kantin terlebih dahulu untuk mencari bangku yang kosong.

Kantin tampak ramai seperti biasanya. Kedua mata Kiara mengedar ke sekitar kantin untuk mencari keberadaan bangku yang masih kosong.

Hingga pandangannya berhenti di satu titik.

Senyuman mengembang di wajah manisnya. Ia segera menghampiri sosok yang membelakanginya itu.

"Selamat pagi, Kak Finn."

"Ini, Finn, sendoknya—"

Deg....

Kiara yang telah duduk di hadapan Finn menatap ke arah sebelah Finn.

"Ara?"

Pandangan Kiara memicing, sampai ia tak menghiraukan suara yang memanggilnya.

"Kak Rena? Kak Rena ngapain di sini?" tanya Kiara yang melihat Rena yang baru saja kembali dari meja sebelah dengan membawa 2 pasang sendok dan garpu.

Finn memejamkan mata, jantungnya berdegup kencang. Ia mencoba mengatur nafasnya. Kenapa Kiara bisa di sini?

"Kak Ren, Halloo?" Kiara memanggil sekali lagi, karna ia tak mendapakkan respon dari Rena.

"Eh, e-ee, itu Ra, gu-gue—"

"Gak dapet bangku kosong ya, Kak?" tanya Kiara sembari tersenyum setelah ia melihat ke sekitar terlebih dahulu sebelum akhirnya kembali fokus menatap Rena.

Rena gelagapan sendiri, begitu juga Finn.

"Duduk aja, Kak Ren. Jangan berdiri terus, nanti capek."

Rena melirik ke arah Finn, ia dapat melihat perubahan di wajah Finn.

Rena menghela nafas, entah kenapa ia ikutan gugup ketika melihat Kiara. Harusnya ia bisa bersikap biasa saja.

Rena tersenyum canggung, lalu ia duduk di tempatnya semula, di samping Finn. Namun, ia sedikit menjaga jarak dari Finn.

Pandangan Kiara teralihkan, ia menatap Finn yang sedari tadi tak mengalihkan pandangan darinya. Kiara mengalihkan pandangannya ketika pandangan keduanya tak sengaja bertemu.

"Kamu gak pesen makanan?" tanya Finn untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Pesen, tapi nunggu Kyla sama Karin aja, Kak," jawab Kiara dengan senyuman.

Finn sudah mulai tenang sekarang. Ia mengaduk-aduk baksonya untuk mencampur saos dan kecap. Finn juga memotong baksonya menjadi 2 bagian.

Lalu ia menyendok salah satu bakso dan menyodorkannya ke arah Kiara.

Finn mengintrupsi Kiara agar membuka mulut. "Akk....."

Kiara mengikuti intruksi dari Finn, ia membuka mulutnya. Dan menerima suapan dari Finn.

Kiara mengunyahnya. "Makasih, Kak Finn."

Finn hanya tersenyum dan menyendok bakso yang satunya lagi untuk dirinya.

"Ara,"

"Ra,"

"Dek,"

Kiara menoleh kearah sumber suara. Kedua alisnya terpaut melihat kedatangan kedua sahabatnya bersama dengan Sion dan Erick. Dan mereka sama-sama membawa ekspresi panik.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang