Bagian 60

473 43 11
                                    

HappyReading ♥️
Jangan lupa tinggalin jejak 😊

.
..
.
..
.
..
.

"Beneran kita biarin Kyla pulang sendirian, Rin?"

Karin menggeleng, sebenernya ia juga tak ingin membiarkan sahabatnya itu pulang sendirian.
"Itu kemauan dia, Ra."

"Tapi kalo terjadi apa-apa sama Kyla gimana, Rin?" Kiara merasa gelisah mendengar sahabatnya itu memaksa untuk pulang sendiri menggunakan taksi. "Kyla enggak bakalan ngapa-ngapain kan, Rin?"

Karin kembali menggeleng, ia juga tak tau. "Semoga aja enggak, Ra." Ia sama seperti Kiara. Ia juga merasakan khawatir dan gelisah dengan keadaan Kyla.

"Lo pulang sama siapa?"

"Sama bang Sion." Kedua mata Kiara fokus melihat kearah Kyla yang berada di gerbang sedang menunggu taksi.

Kyla keukeuh untuk pulang sendirian. Berulang kali Kiara dan Karin mencegah dengan berbagai alasan, Kyla tetap pada pendiriannya untuk pulang sendiri.

Karin mengangguk. "Kalo gitu gue duluan ya, Ra."

"Karin enggak mau ngikutin Kyla?" Kiara mengalihkan pandangannya kearah Karin.

Karin menggeleng, ia mencoba mencari alasan yang pas untuk Kiara. "Gue ada urusan, Ra. Dan gue gak searah sama Kyla.

Kiara menghela nafasnya. "Yaudah, nanti Ara coba bujuk bang Sion buat ngejar Kyla."

Karin mengangguk. "Gue duluan, ya," pamitnya sekali lagi.

"Iya, Karin hati-hati ya di jalan."

"Iya, Ra. Lo juga."

Setelah itu, Karin pergi meninggalkan Kiara menuju mobilnya yang berada tak jauh dari tempat keduanya berdiri.

Kiara melihat kearah Karin sampai mobil yang dikendarai oleh Karin pergi meninggalkan area parkiran.

Setelah mobil Karin benar-benar menghilang dari pandangannya, Pandangan Kiara beralih pada tasnya.

Ia mencari keberadaan ponselnya dan berniat menanyakan keberadaan Sion saat ini.

"Loh, kok enggak ada?" tanya Kiara pada dirinya sendiri. Ia mengobrak-abrik isi tas nya, namun nihil. Ponsel yang cari tak berda di dalam tas itu.

"Apa ketinggalan di UKS?" Kiara mencoba mengingat kapan terakhir kali ia memegang ponselnya dan meletakkan dimana ponsel tersebut.

"Di rak meja," lirihnya. Ia ingat terakhir kali ia meletakkan ponselnya di rak meja yang ada di UKS. Ia tak tau jika ia akan melupakan ponsel tersebut.

Saat jam pelajaran berakhir tadi, Kiara, Kyla, dan Karin tak kunjung pulang. Ketiganya menunggu sekolah sepi sesuai dengan yang Kyla mau. Dan ketiganya tak perlu kembali ke kelas, karna tas mereka telah dibawakan oleh Novi ke UKS.

Mau tak mau, Kiara kini harus kembali masuk ke dalam sekolahnya untuk mengambil ponselnya yang tertinggal di ruang kesehatan.

Kiara membalikkan badannya. Ia menyadari jika keadaan sekolah sudah sangat sepi, sama sekali tak ada orang.

Kiara berjalan pelan dikoridor yang sepi itu, ia melihat kesana-kemari. Ia juga menajamkan pendengarannya memastikan apakah masih ada orang atau tidak.

"Sepi banget," ucapnya pada dirinya sendiri. Matanya memandanga kearah pintu kelas yang belum tertutup, benar-benar tak ada orang lain selain dirinya.

"Aduh, pengen pipis." Kiara merasakan ada panggilan alam yang tiba-tiba menyerang dirinya.
Sebenernya tinggal beberapa meter lagi ia sampai di UKS. Namun, Kiara memutuskan memutar untuk mampir ke toilet terlebih dahulu.

Ara'FinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang